Komnas HAM Desak Polisi Ungkap Penembak Ketiga Brigadir J
Merdeka.com - Komnas HAM menduga ada tiga orang yang menembak Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J hingga tewas di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan. Dugaan itu mengacu pada bekas luka tembak yang ditemukan dan hasil balistik.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan, jika melihat luka yang ada, Brigadir J ditembak dari berbagai sisi. Karena, katanya, luka ditemukan di dada kanan, kepala belakang, dagu naik ke atas dan di pundak. Dengan besaran lubang bekas peluru bervariasi.
"Kalau jari kan itu lintasan peluru. Dengan arah tembakan yang berbeda dan luas lubang yang berbeda maka sudah pasti tidak satu, bisa dua, bisa tiga," kata Taufan saat dihubungi, Kamis (15/9).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Dia memang tidak memastikan. Tetapi, jika melihat luka yang ada dan jumlah orang yang berada di lokasi kejadian tentu hal itu memungkinkan. Saat kejadian, di lokasi ada Ferdy Sambo (FS), Bharada E (Richard Eliezer) , Bripka Ricky (RR), Kuat Maruf (KM), Putri Candrawathi.
"Saya hanya bilang ada kemungkinan penembak ketiga. Kalau kita bicara dua atau tiga, ya yang ada di situ siapa," jelasnya.
Komnas HAM, katanya, sangat berharap kepolisian mendalami hal itu secara lebih serius. Apalagi, keterangan para tersangka beberapa kali berubah.
Keterangan yang didapat Komnas HAM, Bharada E mengaku menembak karena diinstruksikan Sambo. Dalam kejadian itu, Sambo disebut juga ikut menembak. Sementara dari keterangan Sambo dia membantah dan mengaku hanya memberikan perintah kepada Bharada E.
"Yang ada di situ kan FS, RE, RR. Tapi RR sudah membantah. Ada KM, tapi juga ada Putri. Itu kan keterangan, bukti pendukung enggak ada karena CCTV enggak ada. Maka kita kasih dorongan ke polisi untuk mendalami siapa yang sebenarnya menembak," imbuhnya.
Dalam laporan Komnas HAM, kasus pembunuhan Brigadir J dapat disimpulkan sebagai extrajudicial killing atau pembunuhan di luar hukum. Di mana salah satu tindakan yang dilakukan adalahobstruction of justice atau perintangan penyidikan yang juga didalangi Sambo.
Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas Sambo pada 8 Juli lalu. Polisi telah menetapkan lima tersangka. Mereka adalah Sambo, Putri, RR, RE dan KM. Para tersangka dijerat dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP juncto Pasal 56 KUHP. Empat tersangka sudah ditahan, sementara Putri masih menunggu pemeriksaan selanjutnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas HAM juga berkoordinasi dengan LPSK untuk memastikan tidak ada intervensi terhadap saksi yang diperiksa.
Baca SelengkapnyaPromosi dan kenaikan enam personel tersebut merupakan keputusan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaBrigadir Pol. Tri Yudha Argadianto telah gugur akibat luka yang dialaminya, sedangkan rekannya Aiptu Hidayat kondisinya stabil.
Baca SelengkapnyaDua polisi gugur akibat dianiaya sekelompok orang tak dikenal tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaAda enam anggota Bhayangkara yang telah kembali aktif bertugas setelaah sebelumnya menjalani demosi.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaBrigpol Setyo Herlambang dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Semarang atas permintaan keluarga.
Baca SelengkapnyaUli enggan membeberkan perkembangan penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Komnas HAM.
Baca SelengkapnyaPolisi menanggung biaya pengobatan korban selama di rumah sakit.
Baca Selengkapnya