Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas HAM kecam pernyataan Sultan soal 'separatis di Yogyakarta'

Komnas HAM kecam pernyataan Sultan soal 'separatis di Yogyakarta' Sri Sultan HB X. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai mengecam pernyataan Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang tersebar di sebuah media dengan judul 'Jangan Ada Separatis di Yogyakarta'. Menurutnya pernyataan tersebut merupakan multi tafsir mengingat diucapkan oleh Sultan yang juga merupakan seorang raja.

"Pernyataan Sultan itu bias, karena mengundang multitafsir, " ujar Natalius Pigai dalam keterangan pers di Yogyakarta, Rabu (20/7).

Natalius Pigai menjelaskan Sultan HB X itu memiliki tiga kedudukan. Kedudukan tersebut ialah sebagai Gubernur, sebagai tokoh nasional, dan sebagai raja Ngayogyakarta Hadiningrat.

Menurut Natalius Pigai, pernyataan Sultan yang mengatakan 'Jangan Ada Separatis di Yogyakarta' tersebut bisa dimaknai oleh rakyat Yogyakarta sebagai sabda dari seorang sultan sebagai raja Kraton.

"Pernyataan Sultan Ini bisa dimaknai sebagai titah raja oleh warga Jawa yang menganggap sultan adalah rajanya," ujarnya.

Natalius Pigai melanjutkan, permasalahan lain dari pernyataan itu adalah yang ditunjuk sebagai separatis itu menggeneralisir semua mahasiswa Papua di Jogja. Karena tidak disebutkan oknum yang ditunjuk.

"Dan Sultan menyebutnya mahasiswa Papua, itu terlalu umum, tidak ditujukan pada individu atau oknum tertentu.

Dengan adanya pernyataan multitafsir yang sudah tersebar di masyarakat Yogyakarta, maka menimbulkan ancaman pada mahasiswa Papua di Jogja. Hal itu juga mengancam kehidupan keberagamaan di Yogyakarta.

"Makanya dari opini publik yang terbentuk dari pernyataan tersebut akan ada 25 ormas yang akan menemui Sultan membahas sepatisme di Yogyakarta."

Menurut Natalius, semestinya gubernur DIY sebagai pemerintahan memastikan perlindungan warganya akan penegakan HAM. Pemerintah tidak bisa melarang pendapat, pikiran dan perasaan seseorang.

"Pemerintah tidak bisa melarang pendapat pikiran dan perasaan seseorang, meskipun pendapat itu bertentangan dengan pendapat umum, misalkan soal PKI, terorisme, dll," ujarnya.

Untuk itu Natalius Pigai meminta Gubernur DIY mengklarifikasi pernyataannya tersebut. Itu dilakukan untuk menjaga keberagaman kehidupan di Yogyakarta. "Untuk itu semestinya gubernur harus mengklarifikasi ucapannya," ungkap Natalius Pigai.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kata Sultan HB X Soal Kritikan Dinasti Politik di DIY oleh Ade Armando
Kata Sultan HB X Soal Kritikan Dinasti Politik di DIY oleh Ade Armando

Hanya saja, Sultan menerangkan bahwa DIY diakui sebagai daerah istimewa karena asal-usul, sejarah dan budayanya.

Baca Selengkapnya
Hasto ke Bahlil Soal Jangan Macam-Macam dengan Raja Jawa: Kita Sistem Presidensial
Hasto ke Bahlil Soal Jangan Macam-Macam dengan Raja Jawa: Kita Sistem Presidensial

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan sindiran keras atas pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia soal jangan macam-macam dengan Raja Jawa.

Baca Selengkapnya
Relawan Gibran Desak Ade Armando Mundur dari PSI Buntut Ucapan Politik Dinasti di DIY
Relawan Gibran Desak Ade Armando Mundur dari PSI Buntut Ucapan Politik Dinasti di DIY

Ade Armando dinilai sangat mencoreng nama Partai Solidaritas Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bahlil Singgung Raja Jawa Bisa Bikin Celaka, Ini Kata Sultan HB X
Bahlil Singgung Raja Jawa Bisa Bikin Celaka, Ini Kata Sultan HB X

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X pun angkat bicara tentang isi pidato Bahlil soal Raja Jawa.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Ungkap Ada Pihak Ingin Bangun 'Kerajaan' di Indonesia: Ada Menantu, Saudara dan Sahabat
Sekjen PDIP Ungkap Ada Pihak Ingin Bangun 'Kerajaan' di Indonesia: Ada Menantu, Saudara dan Sahabat

Sekjen PDIP menyinggung soal pihak-pihak tertentu yang berupaya mengubah kedaulatan menjadi sebuah ‘kerajaan’.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Ade Armando, Kantor PSI DI Yogyakarta Didemo
Gara-Gara Ade Armando, Kantor PSI DI Yogyakarta Didemo

Mereka protes atas pernyataan anggota PSI Ade Armando terkait politik dinasti di DI Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Airlangga: Raja Jawa Itu Zaman Kerajaan Dulu
Airlangga: Raja Jawa Itu Zaman Kerajaan Dulu

Hal itu ia ungkapkan sebagai tanggapan terhadap pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil.

Baca Selengkapnya
Reaksi Istana Saat Bahlil Lahadalia Singgung Sosok 'Raja Jawa' di Depan Kader Golkar
Reaksi Istana Saat Bahlil Lahadalia Singgung Sosok 'Raja Jawa' di Depan Kader Golkar

Bahlil tak merinci siapa sosok 'Raja Jawa' yang dimaksud. Istana mempersilakan menafsirkan sendiri.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Murka! Kaesang Persilakan Ade Armando Keluar PSI Buntut Pernyataan Politik Dinasti DIY
VIDEO: Murka! Kaesang Persilakan Ade Armando Keluar PSI Buntut Pernyataan Politik Dinasti DIY

Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep merespons pernyataan kadernya Ade Armando soal politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Tertawakan Pidato Ketum Golkar Bahlil
VIDEO: Megawati Tertawakan Pidato Ketum Golkar Bahlil "Kayak Ngerti Raja Jawa"

Mega mempertanyaan kepahaman Bahlil soal 'Raja Jawa'.

Baca Selengkapnya
Sri Sultan Hamengku Buwono I Pindah ke Yogyakarta 7 Oktober 1756, Berikut Sejarahnya
Sri Sultan Hamengku Buwono I Pindah ke Yogyakarta 7 Oktober 1756, Berikut Sejarahnya

Sri Sultan Hamengku Buwono I adalah pelopor dalam berdirinya Kesultanan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Menteri ATR Hadi Tjahjanto Jamin Keistimewaan Aset dan Pertanahan Kesultanan Yogya
Menteri ATR Hadi Tjahjanto Jamin Keistimewaan Aset dan Pertanahan Kesultanan Yogya

Terkait penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan, Menteri ATR/Kepala BPN menyampaikan, harapan besarnya adalah aset kasultanan ini bisa terjaga.

Baca Selengkapnya