Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas HAM minta perpres pelibatan TNI dalam pemberantasan teroris transparan

Komnas HAM minta perpres pelibatan TNI dalam pemberantasan teroris transparan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam jumpa pers. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Komnas HAM meminta proses penyusunan draf peraturan presiden tentang pelibatan TNI dalam pemberantasan terorisme transparan ke publik. Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan draf itu masih tertahan di TNI.

Choirul menjelaskan Komnas HAM mencoba menelusuri proses penyusunan Perpres. Sampai pekan lalu, terkonfirmasi bahwa masih dibahas secara internal di TNI.

Karena itu, pihaknya tidak diberikan akses untuk mengetahui sejauh mana pembahasan dilakukan.

"Sejauh mana perpres ini prosesnya berlangsung sampai detik ini kami tidak tahu, minimal minggu kemarin kami cek draf perpresnya dikelola di internal itu saja jawabannya," kata Choirul saat konferensi pers di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/9).

Komnas HAM mendesak penyusunan Perpres dilakukan secara terbuka. Sebab, pelibatan TNI dalam penanganan terorisme bukan kepentingan internal semata.

Menurut Choirul, TNI harus bisa menjelaskan sejauh mana tugas mereka dalam penanganan teroris. Skala kegentingan harus bisa dipetakan, sehingga dapat diatur kapan TNI harus bertindak.

"Pelibatan TNI dalam tindak pidana terorisme ini menjadi persoalan publik makanya harus berpegang prinsip hukum dan HAM. Salah satunya menjelaskan kapan tentara dilibatkan dalam skala apa," jelasnya.

Dia menjelaskan saat pelibatan TNI masih dibahas dalam revisi UU Terorisme. TNI disebut memiliki kekuatan berlebih sampai bisa melakukan pengintaian.

Padahal, kewenangan demikian juga dimiliki oleh kepolisian. Choirul menilai dalam tingkatan itu, polisi dengan Densus 88 Anti Terornya sudah cukup tanpa pelibatan TNI. Dia khawatir TNI memiliki kewenangan seperti masa Orde Baru.

"Maka jadi penting bagi kita semua untuk mengukur dan mengetahui perpres ini settingnya apakah semangat kayak dulu atau tunduk pada UU nya," imbuhnya.

Dia pun menyoroti kewenangan berlebih yang diberikan kepada kepolisian dalam UU Pemberantasan Tindak Terorisme. Di tingkat kepolisian saja, kata Choirul, sudah mengkhawatirkan, seperti kasus terduga teroris yang ditahan tak pernah diumumkan.

"Wong dilakukan polisi aja bermasalah banyak potensi pelanggaran HAM apalagi ditambah aktor lain," katanya.

Karena itu juga, Komnas HAM mendesak dibentuknya tim pengawas pelaksanaan UU Pemberantasan Tindak Terorisme. Dia meminta DPR juga ikut melihatkan Komnas HAM dalam pengawasan.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Blak-blakan TNI Keberatan KPK Tetapkan Tersangka Kabasarnas: Militer Punya Ketentuan Sendiri
Blak-blakan TNI Keberatan KPK Tetapkan Tersangka Kabasarnas: Militer Punya Ketentuan Sendiri

"Kami aparat TNI tidak bisa menetapkan orang sipil sebagai tersangka, begitu juga harapan kami, pihak KPK juga demikian."

Baca Selengkapnya
Laporkan ‘Tragedi Boyolali’ ke Komnas HAM, TPN Ganjar Mahfud Tuntut Bentuk Tim Independen
Laporkan ‘Tragedi Boyolali’ ke Komnas HAM, TPN Ganjar Mahfud Tuntut Bentuk Tim Independen

Laporkan ‘Tragedi Boyolali’ ke Komnas HAM, TPN Ganjar Mahfud Tuntut Bentuk Tim Independen

Baca Selengkapnya
Kasus Kepala Basarnas, Pensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer
Kasus Kepala Basarnas, Pensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer

Pensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer buntut kasus Kepala Basarnas

Baca Selengkapnya
DPR Dorong Jokowi Tengahi Gaduh KPK Vs TNI Buntut Penetapan Kepala Basarnas Tersangka
DPR Dorong Jokowi Tengahi Gaduh KPK Vs TNI Buntut Penetapan Kepala Basarnas Tersangka

DPR Dorong Jokowi Tengahi Gaduh KPK Vs TNI Buntut Penetapan Kepala Basarnas Tersangka

Baca Selengkapnya
Kecam Prajurit TNI Geruduk Polrestabes Medan, DPR: Jangan Sampai Merusak Kepercayaan Publik
Kecam Prajurit TNI Geruduk Polrestabes Medan, DPR: Jangan Sampai Merusak Kepercayaan Publik

Agar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.

Baca Selengkapnya
Ketua KPK Firli Bicara Kepala Basarnas Tersangka: Sesuai Prosedur dan Libatkan POM TNI
Ketua KPK Firli Bicara Kepala Basarnas Tersangka: Sesuai Prosedur dan Libatkan POM TNI

Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan penetapan tersangka Kepala Basarnas sudah melibatkan TNI.

Baca Selengkapnya
TNI Sebut Penetapan Tersangka Kabasarnas Bukan Ranah KPK, Begini Aturannya
TNI Sebut Penetapan Tersangka Kabasarnas Bukan Ranah KPK, Begini Aturannya

Alasan itu disampaikan Agung, mengingat Henri yang merupakan Anggota TNI Aktif.

Baca Selengkapnya
FOTO: Danpuspom TNI Protes Keras Penetapan Tersangka Kabasarnas oleh KPK: Salahi Ketentuan
FOTO: Danpuspom TNI Protes Keras Penetapan Tersangka Kabasarnas oleh KPK: Salahi Ketentuan

Penetapan Kabasarnas Marsdya Henri Alfiandi sebagai tersangka kasus dugaan suap oleh KPK memicu protes keras dari Danpuspom TNI. Simak selengkapnya!

Baca Selengkapnya
DPR Ingatkan KPK, Kasus Dugaan Kabasarnas Jangan Bernasib Sama dengan Korupsi Heli AW
DPR Ingatkan KPK, Kasus Dugaan Kabasarnas Jangan Bernasib Sama dengan Korupsi Heli AW

Melalui tim koneksitas ini, KPK terus memproses tersangka sipil. Sementara POM TNI memproses tersangka perwira aktif TNI.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Md Perintahkan Kasus Suap Kepala Basarnas Tuntaskan di Pengadilan Militer
VIDEO: Mahfud Md Perintahkan Kasus Suap Kepala Basarnas Tuntaskan di Pengadilan Militer

Menurut Mahfud, masalah tersebut tidak perlu diperpanjang proses hukum harus terus berjalan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Aturan Hukum Penanganan KPK di Kasus Suap Kepala Basarnas
Penjelasan Aturan Hukum Penanganan KPK di Kasus Suap Kepala Basarnas

Kalau kasus KPK menyangkut militer seharusnya diserahkan dan kerjasama dengan pihak Puspom TNI.

Baca Selengkapnya
Gaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI
Gaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI

Gaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI

Baca Selengkapnya