Komnas HAM minta polisi temukan pembunuh Jopi untuk diungkap motif
Merdeka.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Sandra Moniaga mengatakan pelaku pembunuhan Jopi Peranginangin harus segera diungkap. Hal ini untuk mengetahui apakah pembunuhan kepada Jopi memiliki keterkaitan dengan kegiatannya sehari-hari yang menyerukan anti korupsi dan anti ketidakadilan di perkebunan kelapa sawit atau tidak.
"Harus ada pengungkapan motif pembunuhan Jopi," ujar Sandra saat melayat almarhum Jopi di rumah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Jalan Tebet Timur Raya, Jakarta Selatan, Sabtu malam (23/5) malam.
Sandra mengungkapkan rasa harapnya kepada Polres Jakarta Selatan yang sedang bekerja keras menangani kasus pembunuhan Jopi Peranginangin yang bergabung menjadi aktivis untuk Sawit Watch sejak 2013 lalu.
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Kenapa razia dilakukan di tempat hiburan malam? 'Hasil evaluasi sebelumnya banyak peredaran ekstasi yang masuk ke tempat hiburan malam, makanya kita membuat KRYD dengan melibatkan bea cukai. Hasilnya ya ini, karena kita mengantisipasi tahun baru. Untuk tempat tempat hiburan malam tidak semua dirazia, tapi yang sudah DPO yang sudah ada laporan dari masyarakat,' jelas Mukti.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
-
Siapa yang meminta polisi transparan? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
"Saya berharap ada satu pengungkapan dari pihak kepolisian Jakarta Selatan. Apakah ada kaitannya (dengan pekerjaan Jopi sebagai aktivis) atau tidak," jelasnya.
Selain itu, Sandra pun meminta kepada kepolisian untuk mengevaluasi sistem keamanan di pusat keramaian seperti hiburan malam. Hal ini karena keamanan di Ibu Kota semakin hari semakin melemah.
"Semakin banyak tempat yang tidak aman. Bahkan kafe yang seharusnya menjadi tempat untuk melepas penat, negara belum bisa melindungi warganya. Harus ada evaluasi besar, bagaimana senjata tajam begitu mudah dibawa orang. Apalagi jenis senjata tajamnya bayonet," tegasnya.
Mengenai keamanan ini pula, Sandra mengungkapkan bahwa dirinya akan berbicara dengan komisioner-komisioner Komnas HAM untuk mengawal dan membantu proses hukum yang telah berjalan di kepolisian.
"Saya akan bicarakan mengenai pengawalan kasus pembunuhan Jopi dan keamanan lainnya dengan komisioner Komnas HAM," tutupnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uli menyebut ada tiga tujuan menyurati Polda Jawa Barat, salah satunya meminta keterangan mengenai perkembangan pencarian tiga DPO.
Baca SelengkapnyaApabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni menegaskan, polisi harus mengedepankan hak asasi manusia (HAM) dalam setiap menjalankan tugasnya, termasuk saat patroli.
Baca Selengkapnya"Karena Komnas HAM menemukan ada RS yang tidak siap menangani korban."
Baca SelengkapnyaPihak Polres akan terus di backup oleh Polda Jatim dalam penanganan perkaranya hingga tuntas.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 pelaku yang awalnya tak dikenal kini sudah diketahui identitasnya dan segera ditangkap.
Baca SelengkapnyaSantri Pondok pesantren di Dusun Mayan, Desa Kranding, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjadi korban dugaan penganiayaan hingga tewas.
Baca SelengkapnyaPropam Polri akan mengawasi selama proses penyelidikan dilakukan timsus Polda Kaltara.
Baca SelengkapnyaPihak warga juga berharap agar Polda Sumbat segera mengungkap kasus secepatnya, dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaPuslitbang Polri mendatangi Polres Kampar dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik, penguatan peran Polri dalam pengejaran buronan beserta hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM mendesak Kapolda Jawa Tengah dan Kapolda Sulawesi Selatan melakukan evaluasi atas dugaan penggunaan kekerasan oleh polisi saat mengamankan demo.
Baca SelengkapnyaMenurut Nasir, kasus tersebut juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk berbenah diri.
Baca Selengkapnya