Komnas HAM & Muhammadiyah diminta advokasi terduga teroris lainnya
Merdeka.com - Komnas HAM dan Muhammadiyah diminta untuk melakukan advokasi lanjutan terhadap 2 terduga teroris lainnya, yakni Nur Prakoso dan Andika (masih di bawah umur) yang ditangkap Densus 88 pada 29 Desember 2015 lalu. Permintaan tersebut dikemukakan Ketua The Islamic Study and Action Center (ISAC), Kurniawan.
ISAC memiliki data bahwa Nur Prakoso mengaku disiksa oleh Densus 88 pasca penangkapan di Solo akhir tahun lalu.
"Dalam kesaksiannya Nur Prakoso mengaku ditabrak kendaraannya hingga terjatuh. Setelah pindah di suatu tempat kakinya diberi balok lalu diinjak-injak. Bagian dada atau perut juga sama," ujar Kurniawan, Selasa (12/4).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
Kemudian, lanjut Kurniawan, bagian kepala ditutup dan dimasukan ke WC, hingga pemukulan bagian alat vital. Akibatnya, lanjut dia, Nur Prakoso mengalami sejumlah gangguan, yakni sulit berjalan, sulit menggerakkan tangan, sakit pada ulu hati dan semua isi perut keluar lewat mulut.
Kondisi tersebut, jelas Kurniawan, mirip dengan kondisi jenazah Siyono, sesuai hasil autopsi Muhammadiyah yang diumumkan 11 April lalu. Yakni terdapat memar di kepala, tulang rusuk yang patah, tulang dada patah.
"Melihat data tersebut jika dikomparasikan maka sangat mungkin, diduga kuat apa yang dialami pada Nur Prakoso juga dialami Siyono," tandas Kurniawan.
Sekretaris ISAC Endro Sudarsono menambahkan, pihaknya meminta kepada Komnas HAM dan Muhammadiyah untuk melakukan advokasi lanjutan terhadap Nur Prakoso dan Andika, yang mengalami penyiksaan serupa.
"Kami Khawatir perlakuan Densus 88 terhadap Nur Prakoso ini sudah menjadi SOP," pungkas Endro. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus penculikan dan penganiayaan yang menewaskan pemuda Aceh, Imam Masykur menjadi perhatian anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil.
Baca SelengkapnyaJemput bola dilakukan LPSK dengan mendatangi keluarga korban di Aceh.
Baca SelengkapnyaPraka RM yang merupakan anggota Paspampres, bersama dua rekan Anggota TNI menculik korban dan melakukan penganiayaan.
Baca SelengkapnyaTotal 4 orang menjadi tersangka kasus penganiayaan pemuda asal Aceh.
Baca SelengkapnyaDi samping adanya korban baru, Kadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengungkap adanya tersangka baru dari sipil inisial MS.
Baca SelengkapnyaAmnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI asal Aceh M. Nasir Djamil, meminta pelaku diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi anggota TNI.
Baca SelengkapnyaIbas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaPembunuhan ini mencoret nama TNI AD di masyarakat. Untuk itu pelaku harus ditindak berat.
Baca SelengkapnyaDalam jumpa pers, digelar siang tadi, Pomdam Jaya memperlihatkan tiga tersangka.
Baca SelengkapnyaTNI berjanji mengusut kasus tersebut secara transparan.
Baca Selengkapnya