Komnas HAM ragukan komitmen Jokowi lindungi KPK
Merdeka.com - Dugaan kriminalisasi terhadap empat pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2010-2015, yakni Abraham Samad, Adnan Pandu Praja, Bambang Widjojanto, dan Zulkarnain, di masa akhir jabatan mereka semakin menguatkan adanya konspirasi buat menghabisi lembaga antikorupsi itu. Padahal semestinya, negara turut menjaga dan memelihara keberadaan KPK merupakan amanat reformasi.
Namun, Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia sekaligus Ketua Tim Penyelidik Dugaan Kriminalisasi Pimpinan KPK, Nurcholis, meragukan komitmen Presiden Joko Widodo buat melindungi KPK. Padahal menurut dia, mestinya negara tidak lepas tangan dan bertanggung jawab ketika ada konflik di antara lembaga penegak hukum.
"Ini state responsibility. Menciptakan rasa aman pimpinan dan jajaran KPK ada di negara. Kami perhatikan sampai detik ini, KPK dibentuk sebagai amanat reformasi, tapi tanggung jawab negara tidak nampak, atau belum nampak," kata Nurcholis dalam jumpa pers di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Selasa (27/1).
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Siapa yang diperiksa Komnas HAM? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu.
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Apa yang digali Komnas HAM? Usman ditanya seputar peran Pollycarpus dan peran orang lain di tempat kejadian perkara kematian Munir. Komnas HAM juga bertanya sosok yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir.
-
Siapa yang pimpin Kemenkumham? Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menggelar Upacara Wisuda bagi Pegawai Kemenkumham yang memasuki masa Purnabakti. Upacara Wisuda ini merupakan penghargaan atas prestasi kinerja dan darmabakti para Pegawai selama mengabdi di Kementerian yang saat ini dinahkodai oleh Yasonna Laoly.
-
Siapa yang mengawasi kinerja Kemenkumham? Pada dasarnya, lanjut Yasonna, Tuhan Yang Maha Kuasa dan juga masyarakat mengawasi kita, sekecil apapun gerak-gerik kita terus dipantau.
Nurcholis menilai setelah beberapa hari ketegangan antara dua lembaga itu berlangsung, tapi Presiden Jokowi belum terlihat mengambil sikap tegas. Dia menyatakan Komnas HAM harus memberi saran kepada Presiden Jokowi atas kemelut ini dengan melakukan penyelidikan.
"Kasus ini setelah sekian hari belum ada kesimpulan konkret atas apa yang mau diambil negara dalam menyikapi kondisi ini. Artinya pimpinan negara harus mendapatkan masukan dari berbagai sumber," ujar Nurcholis.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyatakan perbuatan korupsi sama dengan pelanggaran HAM. Bahkan menurut dia penyalahgunaan wewenang oleh penegak hukum juga menyalahi hak asasi manusia.
"Di konstitusi menyebutkan, rasa aman harus ada di seluruh penduduk, warga negara, termasuk pejabat negara, dan pimpinan KPK," kata Bambang.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi ingatkan tegas para jaksa, termasuk Polri dan KPK, agar tidak ada lagi anggotanya mempermainkan hukum.
Baca SelengkapnyaKejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo menjawab usulan agar pimpinan KPK dinonaktifkan di tengah kasus dugaan pemerasan Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya"Conflict of interest (benturan kepentingan) bukan lagi sekedar embrio korupsi melainkan wujud nyata perilaku korupsi itu sendiri," kata Nawawi.
Baca SelengkapnyaEks Ketua Komnas HAM mengatakan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu bukan isu lima tahunan yang kerap muncul ketika Pemilu.
Baca SelengkapnyaJohan Budi meminta agar permasalahan itu disampaikan kepada Komisi III DPR RI sebagai mitra KPK.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM mendesak Kapolda Jawa Tengah dan Kapolda Sulawesi Selatan melakukan evaluasi atas dugaan penggunaan kekerasan oleh polisi saat mengamankan demo.
Baca SelengkapnyaKejagung siap pecat anggota yang terbukti bersalah
Baca SelengkapnyaKejagung menegaskan tidak menutup ruang koordinasti dan surpervisi dan mempersilakan KPK mencari bukti apabila ada personel korps Adhyaksa.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaGaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI
Baca Selengkapnya