Komnas HAM Ungkap 6 Orang Tewas Dalam Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat
Merdeka.com - Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkapkan, total kematian dalam kasus kerangkeng Bupati Langkat berjumlah 6 orang. Awalnya disebutkan ada 3 korban meninggal pada kasus kerangkeng itu. Namun, setelah itu Komnas HAM menyelidiki sendiri.
"Soal korban kematian, jadi korban kematian kami mendapatkan informasi di awal ada 3 korban yang meninggal, terus di awal juga kami sebutkan kami bersepakat dengan teman-teman Polda mengatakan lebih dari satu," katanya saat jumpa pers, Rabu (2/3).
Setelahnya, Komnas HAM mendapat informasi pada dua pekan lalu ada 3 korban meninggal yang bertambah. Sehingga total korban menjadi 6.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
"Habis itu kami berproses sendiri sampai dua minggu lalu kami mendapatkan informasi bahwa jumlah korban nambah 3 lagi, ada 3 korban, jadi total ada 6 korban meninggal dunia di sana," terang Anam.
Komnas HAM belum menyelidiki lebih lanjut penyebab meninggalnya 3 orang yang bertambah tersebut. Anam berharap kepolisian menyelidiki hal ini.
"Yang tiga (korban) ini apakah betul ada penyiksaan, kekerasan dan lamanya atau tindakan tindakan lain di sana atau mati karena dirinya sendiri kita belum mendalami secara dalam, ini juga perhatian kepada teman-teman kepolisian untuk melakukan pemeriksaan," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaKasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno menambahkan saat ini keenam jenazah telah dievakuasi ke RSUD Dekai Yahukimo.
Baca SelengkapnyaKeenam jenazah ini dalam keadaan mengenaskan karena sudah membusuk, bahkan dua di antaranya dibakar KKB.
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat terjadi sejak pukul 19.30 WIB Kamis (18/4) malam dan baru benar-benar padam jelang subuh.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca Selengkapnya