Komnas KIPI Audit Kasus Siswa SD di Jombang Meninggal Dunia Usai Vaksinasi
Merdeka.com - Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) telah menerima laporan siswa SDN Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, meninggal dunia usai vaksinasi Covid-19. Laporan tersebut disampaikan Komda KIPI Jawa Timur.
"Komnas sudah menerima laporan dari Komda KIPI Jatim dan akan audit bersama Komnas besok 13.30 WIB," kata Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari kepada merdeka.com, Rabu (29/12).
Saat ini, Komnas KIPI belum bisa mengaitkan meninggalnya siswa tersebut dengan vaksinasi Covid-19. Sebab, Komda KIPI Jawa Timur masih melakukan investigasi.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang harus dilakukan jika anak PJB terlambat imunisasi? Jika jadwal imunisasi terlewat atau tidak lengkap, dr. Sarah menekankan bahwa imunisasi tersebut harus segera dikejar agar perlindungan terhadap infeksi dapat optimal. 'Kalau dia terlambat perlu di catch up, justru harus dikejar supaya proteksi dirinya agar tidak terkena infeksi berulang, agar nggak banyak kondisi penyulitnya,' ucap dr. Sarah.
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Bagaimana kematian korban diketahui? Kematian korban diketahui pertama kali oleh penghuni apartemen yang mencium aroma kurang sedap.
Diberitakan sebelumnya, MBS yang merupakan siswa SDN Gedangan meninggal dunia pada Selasa (28/12) pagi. Dia baru saja mendapatkan vaksinasi Pfizer di sekolahnya, pada Senin (27/12) lalu. MBS meninggal tak sampai 24 jam setelah vaksin.
Kapolsek Mojowarno, AKP Yogas menjelaskan, siswa kelas 6 SD itu tinggal bersama orang tuanya di Dusun Bendungrejo, Desa/Kecamatan Jogoroto, Jombang. Namun, karena secara geografis letak rumah lebih dekat dengan perbatasan, maka ia bersekolah di kecamatan lainnya.
"Karena rumah orang tuanya berada di perbatasan dan lebih dekat ke Mojowarno, maka Bayu sekolah di Gedangan," katanya, Rabu (29/12).
Yogas menambahkan, sebelum disuntik vaksin, pada Minggu (19/12) MBS menjalani prosesi khitan. Siswa umur 12 tahun itu kemudian mengikuti suntik vaksin yang diselenggarakan oleh sekolahnya sepekan kemudian.
"Tanggal 19 ia khitan. Seminggu kemudian sekitar tanggal 27 Desember, ada program vaksin sekolah. Saat itu si Bayu diantar oleh bapaknya sendiri. Yang melaksanakan petugas kesehatan dari Puskesmas Mojowarno," ujarnya.
Malam hari setelah disuntik vaksin, MBS mengalami demam dan muntah-muntah. Karena tak kunjung sembuh, pada pukul 04.00 WIB bocah malang itu kemudian dibawa ke Puskesmas setempat. Satu jam kemudian MBS meninggal dunia.
"Pagi kemudian jenazah kemudian dimakamkan," katanya.
Sebagai bentuk empati dan simpati, pihak Puskesmas menyerahkan santunan sebagai tanda ikut berbelasungkawa kepada keluarga MBS. Bupati Jombang Mundjidah Wahab juga sudah datang melayat ke rumah keluarga almarhum.
"Kami sendiri dari pihak kepolisian tidak bisa menjustifikasi kalau (meninggalnya MBS) itu karena vaksin," tegasnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes sejauh ini belum mengetahui secara pasti soal penyebab meninggalnya siswa tersebut.
Baca SelengkapnyaKarena kondisi terus memburuk, kata Umi, Advent kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.
Baca SelengkapnyaPeristiwa penembakan yang diduga terjadi pada Minggu (24/11) dinihari itu.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Baca SelengkapnyaPolisi yakin video dalam CCTV tak ada bukan karena dihapus. Sebab jika rekaman CCTV itu sengaja dihapus atau terhapus, maka akan terjejak di Log file.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan dokter kepada kepolisian, korban dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tak bernyawa.
Baca SelengkapnyaPenuturan itu disampaikan sembilan saksi saat diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaAktivitas belajar normal dialihkan ke kegiatan doa bersama dan trauma healing yang dilakukan para siswa, guru, dan stakeholder SDN 06 Petukangan Utara.
Baca SelengkapnyaSiswa SD 06 Pesanggrahan jatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya pagi tadi pukul 08.00 Wib
Baca SelengkapnyaSebagai informasi korban meninggal dunia sekitar pukul 18.45 WIB
Baca SelengkapnyaAutopsi jenazah dilakukan RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO ditemukan tewas secara misterius di seputaran Sampokong, Minggu (24/11) dini hari.
Baca Selengkapnya