Komnas KIPI Investigasi Kasus Warga di Malang Alami Kebutaan Sehari Setelah Divaksin
Merdeka.com - Joko Santoso (38), warga Kota Malang mengaku mengalami kebutaan setelah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama. Matanya tidak bisa melihat sehari setelah mengikuti program vaksin yang digelar di lingkungannya.
"Hari Jumat (3/9) ikut vaksin itu, program Pemerintah. Sebagai warga negara yang baik saya kan nurut, pergi ke Pak RW itu. Kan vaksinya kebetulan diadakan di sana, di rumahnya Pak RW," ungkap Joko Santoso kepada wartawan di rumahnya, Kelurahan Arjowinagun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Kamis (2/12).
Berdasarkan keterangan dokter saat itu, Joko mengaku mendapatkan suntikan vaksin Astrazaneca dosis pertama. Ayah dua anak itu sebelumnya menjalani pemeriksaan tensi, gula darah sebelum mendapatkan suntikan vaksin.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
"Hari Jumat itu jam 11.00 WIB vaksin, habis itu disuruh istirahat. Habis disuntik, semua itu kayak tensi, gula darah, riwayat penyakit, nggak ada ya, normal, disuntik. Istirahat 15 menit, menunggu suratnya jadi itu kan lama, saya terus pamitan pulang," jelasnya.
Sampai di rumah sekitar menjelang Salat Jumat, Joko mengaku mual-mual dan muntah dua kali. Ia disarankan istrinya untuk minum vitamin C.
"Dari rumah itu mau Salat Jumat, kok mual-mual, muntah 2 kali. Terus bapak mertua berangkat ke masjid saya muntah-muntah. Habis muntah-muntah telepon istri saya, suruh minum vitamin C," ujarnya.
Joko mengaku mulai merasakan pandangan matanya bermasalah sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu matanya terasa kabur untuk melihat handphone, namun belum muncul kecurigaan apapun.
Tetapi setelah bangun tidur keesokan harinya, pandangannya gelap. Matanya terasa gelap tanpa cahaya yang bisa dirasakan.
"Tidur biasa, eh jam 10 malam kok mainan hp, kok kabur. Saya kira ngantuk, tapi saya tidak curiga, kabur-kabur nggak kelihatan. Kan itu kayak ngantuk, habis itu tidur. Paginya langsung gelap hari Sabtu," ungkapnya.
"Ya langsung, paginya langsung gelap. Sama-sama sekali, kalau normal kan tutup mata begini, masih ada cahaya masuk. itu nggak sama sekali," tambah Joko.
Dia mengaku langsung menghubungi Ketua RW, sebelum kemudian dibawa ke Rumah Sakit Reva Husada. Ia kemudian dirujuk ke RSSA Malang karena pertimbangan peralatan yang memadahi.
"Pak RW bingung juga. Terus ke RS Reva Husada, kan di sana cuma nggak ada alatnya kemudian dirujuk ke RSSA, hari Sabtu pagi," terangnya.
Joko baru mendapatkan perawatan intensif di hari Senin (6/9) di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Ia selama 11 hari dirawat, namun belum mengetahui penyebab pasti kebutaannya itu.
"Sabtu pagi masuk IGD tapi alatnya tidak lengkap, disuruh kembali hari Senin. Hari Senin, kembali ke sana langsung ditangani sekalian opname di situ, RSSA," katanya.
Saat ini kondisi penglihatan Joko tidak lagi normal seperti semula. Penglihatannya kabur dan pandangannya hitam-putih.
Sebelumnya seorang perempuan bernama TItik Andayani memposting status di akun facebook. Ia mengabarkan tentang kondisi suaminya yang sudah kembali pulih sekitar 70 persen setelah mengalami kebutaan pasca suntikan vaksinasi dosis pertama.
Titik mengeluhkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi yang dialami pada 3 September 2021 itu membuat suaminya tidak dapat beraktivitas seperti semula.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPenyakit polio masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca Selengkapnya