Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas KIPI Terima 30 Laporan Efek Samping Vaksin Covid-19: Semua Sifatnya Ringan

Komnas KIPI Terima 30 Laporan Efek Samping Vaksin Covid-19: Semua Sifatnya Ringan Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2020 REUTERS

Merdeka.com - Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) telah menerima 30 laporan KIPI atau efek samping vaksin Sinovac hingga Rabu (20/1). Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari mengatakan laporan KIPI yang masuk bersifat ringan.

"Semua bersifat ringan dan sesuai dengan yang dilaporkan jurnal-jurnal dan tempat lain," katanya melalui keterangan pers, Kamis (21/1).

Hindra menyebut, saat ini, kondisi penerima vaksin Sinovac yang merasakan efek samping sehat. Sebagian besar di antara mereka tidak membutuhkan pengobatan. Namun, ada yang mendapatkan pengobatan dan diobservasi.

"Namun alhamdulillah mereka semua berakhir dengan happy ending, sehat," sambungnya.

Menurut Hindra, KIPI yang muncul setelah vaksinasi Covid-19 berupa pegal, nyeri di bekas suntikan, lemas, kemerahan, demam, mual dan perubahan nafsu makan. Namun, efek samping tersebut masuk dalam kategori ringan.

Munculnya KIPI, kata Hindra, merupakan reaksi biologis pada tubuh saat vaksinasi. Ketika vaksin disuntikkan ke dalam tubuh, reaksi yang muncul beragam. Ada yang memberikan reaksi sedang, ringan hingga berat.

"Tapi yang disampaikan sudah dilaporkan jurnal-jurnal. Semua bersifat ringan," tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito mengatakan vaksin Sinovac menimbulkan efek samping yang bersifat ringan hingga sedang. Efek samping tersebut terbagi menjadi dua.

Pertama, efek samping lokal berupa nyeri, iritasi dan pembengkakan. Kedua, efek samping sistemik berupa nyeri otot dan demam.

Selain itu, vaksin Sinovac juga bisa menimbulkan efek samping berat berupa sakit kepala, gangguan kulit hingga diare.

"Frekuensi efek samping dengan derajat berat sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya 0,1 sampai 1 persen. Efek samping tersebut merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali," kata Penny.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Begini Gejala yang Dialami 6 Pasien Pneumonia Misterius di Indonesia
Begini Gejala yang Dialami 6 Pasien Pneumonia Misterius di Indonesia

Kemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.

Baca Selengkapnya