Komnas KIPI Terima Laporan Efek Samping Vaksin Moderna, Mayoritas Ringan
Merdeka.com - Pemerintah memulai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan menggunakan vaksin Moderna pada Jumat (16/7). Vaksinasi booster ini pertama kali dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Lebih dari sebulan berjalan, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Hindra Irawan Satari mengaku sudah mendapatkan laporan KIPI vaksin Moderna. Namun, mayoritas laporan efek samping yang diterimanya bersifat ringan. Seperti demam, nyeri badan pada bekas suntikan, sakit kepala, dan nyeri otot atau sendi.
"Sebagai besar (KIPI) ringan dan singkat serta sembuh tanpa dengan pengobatan," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (26/8).
-
Kapan vaksin Mpox mulai digunakan di Indonesia? Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN sudah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukannya kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
Sementara itu, Yulia Rahmawati, tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Husada mengaku hanya mengalami efek samping ringan usai mendapatkan suntikan vaksin Moderna. Efek samping yang dialaminya berupa nyeri pada bekas suntikan.
"Saya cuma merasakan sakit di area lokasi suntik dan agak sulit buat rotasi. Kondisi itu terasa sampai satu hari," jelasnya saat dihubungi terpisah.
Yuli menerima suntikan vaksin Moderna sebagai dosis ketiga itu pada Jumat, 6 Agustus 2021. Setelah divaksinasi, Yuli tidak mengonsumsi obat apapun untuk meringankan KIPI yang dialaminya.
"Cuma banyakin minum air putih saja," pungkasnya.
Sebagai informasi, Indonesia telah menerima vaksin Moderna sebanyak 8.000.160 dalam bentuk jadi. Vaksin ini diprioritaskan bagi tenaga kesehatan sebagai vaksinasi tahap ketiga atau booster.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca Selengkapnya