Komnas PA ngaku lihat bercak darah di kamar ibu angkat Angeline
Merdeka.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait dan Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Komnas PA , Naomi Werdi Sastro mengaku melihat bercak darah di kamar ibu angkat Angeline, Margareith. Bahkan menurut dia, hal itu sudah dilaporkan ke polisi saat proses penyidikan.
Naomi mengatakan, saat ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar bersama tim Mabes Polri menemukan ada bercak darah di kamar tersangka Agustinus Tai dan Margareith.
"Kami tidak bisa menyebutkan lebih spesifik di mana tepatnya darah itu. Tapi yang jelas kami menemukan bukti, bahwa ada darah di kamar si pelaku dan ibu angkat Angeline," jelas Naomi di Denpasar, Jumat (12/6).
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
Sayangnya dia tidak mau menyebutkan di mana saja tepatnya darah itu, apakah di dinding, di lantai atau di pintu kedua kamar itu. Tersangka Agus sendiri sudah mengakui bahwa Angeline dibunuh di depan kamar ibu angkatnya itu.
"Yang berhak mengatakan penemuan baru ini adalah pihak kepolisian. Maaf kami tidak bisa memberitahukan pastinya,"ujar perempuan berambut pendek ini.
Seperti diketahui, hingga saat ini Polda Bali baru menetapkan satpam rumah, Agus sebagai pelaku tunggal pembunuh Angeline.
Sementara Margareta ibu angkat Angeline baru ditetapkan sebagai saksi. Untuk diketahui, Pada Rabu 10 Juni 2015 Angeline yang baru berumur delapan tahun itu ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa dikubur di halaman belakang dekat kandang ayam.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
tim investigasi Kemenkes sudah memberikan datanya kepada penyidik kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaKorban dari kebejatan para pelaku itu ada 4 orang anak.
Baca SelengkapnyaLaporan kasus KDRT tersebut diterima Polsek Jagakarsa sebelum penemuan mayat.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaMuhammad Aldar (66), warga Desa Purwosari, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, menjadi korban dugaan perampokan dan pembunuhan.
Baca SelengkapnyaPenemuan bermula dari kecurigaan warga yang melihat rumah tersebut seperti tidak ada penghuninya.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, keempat korban merupakan anak dari P dan D.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat empat anak tersebut diketahui usai warga mencium bau busuk.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah ingin mengakhiri hidupnya, setelah mengetahui empat anak yang dikunci di dalam kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaD berulang kali melibas KGL menggunakan tali pinggang hingga membuat anak perempuan itu menjerit kesakitan
Baca SelengkapnyaPelaku sedang dalam perjalanan ke Jakarta untuk diperiksa di Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya