Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas PA sebut intimidasi ibu & anak di CFD bentuk pidana

Komnas PA sebut intimidasi ibu & anak di CFD bentuk pidana ibu diintimidasi di car free day. ©youtube

Merdeka.com - Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menyayangkan adanya intimidasi terhadap ibu dan anak pada acara Car Free Day di Jl Thamrin, Jakarta. Dia pun mendorong korban untuk segera membuat laporan.

"Sikap saya intimidasi tidak dibenarkan tetapi untuk penanganan harus ada yang melaporkan datang ke sini dan kami terbuka untuk membantu," kata Arist, Senin (30/4).

Arist Merdeka mengatakan, tindakan intimidasi terhadap anak merupakan salah satu bentuk tindak pidana sebagaimana yang tertuang pada pasal 81 UU Perlindungan anak.

"Mengancam kekerasan, membuat anak trauma tidak dibenarkan dalam undang-undang dan dapat dikenakan pidana," ujar dia.

Dengan adanya pelaporan, Arist mengatakan kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat. Bahwa, setiap orang tidak boleh saling memaksakan pandangan politiknya.

"Saling menghargai pandangan politik Anda A, pandangan politik saya B, kesukaanmu A, kesukaan saya C. itu saling menghargai karena kita sebagai manusia harus menghormati hak orang lain juga beda pendapat juga harus dihormati. Kami menolak adanya intimidasi," papar dia.

Selain itu, Arist melarang anak-anak diikutsertakan dalam kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan politik.

"Politik ini hanya kepentingan orang dewasa. Itu menunjukkan kalau tahun politik tidak menguntungkan bagi anak-anak," ujar dia.

Karenanya, dia akan terus mengawal sampai tahun politik berakhir. Caranya dengan melakukan sosialisasi ke beberapa tempat daerah yang menjadi peserta pilkada serentak.

"Kami mengajak masyarakat pilih pemimpin yang peduli terhadap anak. Pedulinya contoh tidak melibatkan anak dalam kegiatan politik, tidak melibatkan anak di dalam gerakan-gerakan politik tertentu untuk memenangkan, karena hak anak atas politik diberikan pada 17 tahun. Jangan libatkan lagi di bawah 17 tahun," katanya.

Sebelumnya, rekaman video dugaan intimidasi terhadap orang berkaus #DiaSibukKerja saat Car Free Day di Thamrin, Jakarta, menjadi viral. Dalam rekaman itu, sejumlah orang berkaus #2019GantiPresiden mengerubungi dan mengimingi-imingi uang kepada mereka yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja.

Rekaman video lainnya juga menggambarkan tindakan intimidasi sejumlah orang terhadap perempuan yang membawa seorang anak. Sang anak bahkan menangis karena mendapatkan perlakuan tersebut.

Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lihat Ayahnya Diancam Caleg, Siswa TK di Palembang Trauma
Lihat Ayahnya Diancam Caleg, Siswa TK di Palembang Trauma

Seorang siswa TK di Palembang trauma berat setelah menjadi saksi ayahnya diancam dua orang dewasa. Salah satu pelaku diduga calon anggota legislatif (caleg).

Baca Selengkapnya
Lapor Bareskrim, Keluarga Korban Penganiayaan di Daycare Takut karena Tersangka Diduga Keluarga Eks Anggota Dewan
Lapor Bareskrim, Keluarga Korban Penganiayaan di Daycare Takut karena Tersangka Diduga Keluarga Eks Anggota Dewan

Menurut Anindytha, tujuan aduan ini agar Bareskrim Polri memberikan asistensi.

Baca Selengkapnya
Kasus Jambret di CFD, Pemprov DKI Perketat Pengamanan
Kasus Jambret di CFD, Pemprov DKI Perketat Pengamanan

Heru berkoordinasi dengan petugas keamanan khusus Satpol PP dan Dishub DKI untuk lebih memperketat pengamanan.

Baca Selengkapnya
Kondisi Anak Selebgram Cut Intan Nabila Usai Saksikan Ibunya Jadi Korban KDRT
Kondisi Anak Selebgram Cut Intan Nabila Usai Saksikan Ibunya Jadi Korban KDRT

Korban mengunggah pengakuan bahwa dirinya menjadi korban KDRT lewat akun media sosialnya.

Baca Selengkapnya
Viral Aksi Pelemparan Batu di Tol Kunciran Tangsel, Pelaku Diduga Anak-anak dari Atas JPO
Viral Aksi Pelemparan Batu di Tol Kunciran Tangsel, Pelaku Diduga Anak-anak dari Atas JPO

Aksi pelemparan ini mengagetkan pengguna jalan hingga viral di media sosial

Baca Selengkapnya
Bawaslu DKI akan Panggil Gibran Buntut Kampanye di Jakut dan Bagi-Bagi Susu Saat CFD
Bawaslu DKI akan Panggil Gibran Buntut Kampanye di Jakut dan Bagi-Bagi Susu Saat CFD

Untuk kampanye di Jakarta Utara, lanjut Benny, Gibran diduga melakukan pelanggaran Pasal 280 ayat (2) huruf k UU 7/2017 Tentang Pemilu.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Beri Sanksi Teguran karena Bagi-Bagi Susu di CFD, Ini Respons Gibran
Bawaslu Beri Sanksi Teguran karena Bagi-Bagi Susu di CFD, Ini Respons Gibran

Berdasarkan Pergub tersebut, HBKB atau CFD tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan partai politik dan SARA serta orasi ajakan yang bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya
Gibran Diduga 2 Kali Langgar Kampanye, TKN: Bawaslu Harus Transparan Aturan Mana yang Dilanggar?
Gibran Diduga 2 Kali Langgar Kampanye, TKN: Bawaslu Harus Transparan Aturan Mana yang Dilanggar?

TKN Prabowo-Gibran memastikan pihaknya bakal siap hadir jika ada pemanggilan oleh Bawaslu.

Baca Selengkapnya
Anies Ingin Ubah CFD Sudirman-Thamrin Menjadi Lebih Rapi dan  Nyaman
Anies Ingin Ubah CFD Sudirman-Thamrin Menjadi Lebih Rapi dan Nyaman

Anies ingin membuat para pengunjung CFD menjadi lebih nyaman saat berolahraga.

Baca Selengkapnya
KPAI Ungkap Perlakuan Polisi Kepada Demonstran Anak: Diperiksa Sampai Subuh hingga Tak Diberi Makan
KPAI Ungkap Perlakuan Polisi Kepada Demonstran Anak: Diperiksa Sampai Subuh hingga Tak Diberi Makan

KPAI menyesalkan masih banyaknya pelanggaran hak-hak anak yang masih terus terjadi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Meski CFD Ditiadakan untuk KTT ASEAN , Warga Tetap Asyik Olahraga di Kawasan Sudirman-Thamrin
FOTO: Meski CFD Ditiadakan untuk KTT ASEAN , Warga Tetap Asyik Olahraga di Kawasan Sudirman-Thamrin

Peniadaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) tak menyurutkan semangat warga untuk berolahraga.

Baca Selengkapnya
Anak Cawagub Jabar Gita KDI Alami Pecelehan di Angkot, Pelaku Kondektur Diduga Mabuk
Anak Cawagub Jabar Gita KDI Alami Pecelehan di Angkot, Pelaku Kondektur Diduga Mabuk

Anak perempuan Cawagub Jawa Barat Gitalis Dwinatarina mendapatkan perilaku tidak menyenangkan dari kondektur angkutan perkotaan.

Baca Selengkapnya