Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas PA sebut jika disengaja bapak penendang bocah di Kelapa Gading terancam pidana

Komnas PA sebut jika disengaja bapak penendang bocah di Kelapa Gading terancam pidana Bapak tendang anak kecil. ©2018 youtube

Merdeka.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak menyoroti dugaan penganiayaan dilakukan seorang pria bernama Jonathan Dunan terhadap bocah di tempat bermain anak Mal Kelapa Gading. Kasus penganiayaan itu ramai beredar di media sosial.

Kejadian ini bermula saat anak balita pria bernama Wilhemina tengah melintas di belakang ayunan dan tersambar ayunan yang dinaiki bocah laki laki. Tak terima, dari rekaman kamera pengawas terlihat ayah Wilhemina, menendang punggung bocah laki-laki tersebut.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait melihat aksi dilakukan Jonathan spontanitas. Menurut Arist, tidak ada perencanaan kekerasan dilakukan Jonathan.

"Ini saya pahami spontanitas kecuali kalau berencana, saya tidak kasih ampun. Kan anak saya tiba tiba (tertabrak), sifatnya itu spontanitas, tapi kalau direncanakan (kekerasan) itu beda, enggak kasih ampun (pidana)," kata Arist di kantor Komnas Anak, TB Simatupang, Jakarta, Senin (30/1).

Arist juga menyoroti taman bermain tersebut. Menurutnya, fasilitas itu harus dicermati apakah berkontribusi mendorong terjadinya kecelakaan atau tidak. Misalkan dari fasilitasnya aman tidak serta pengawasan petugasnya.

"Kalau enggak memenuhi enggak usah ada playground, karena itu akan berdampak seperti itu, kan memilukan kan. Nah fasilitas umum itu lah yang harus disoroti satu sisi," ucapnya.

"Jadi kalau misalnya fasilitas umum mendorong terjadinya kekerasan, mendorong terjadinya kecelakaan itu yang harus dievaluasi karena tanggung jawab kita semua adalah menyelamatkan anak secara spontan, tapi kalau itu perencanaan (kekerasan) itu yang enggak boleh," imbuh Arist.

Lebih lanjut, Arist mengingatkan kepada tiap orang tua wajib memperketat pengawasan terhadap anak, terutama yang masih balita. Dia juga tak ingin kejadian serupa terulang baik itu di taman bermain dan di mana pun.

"Orang tua punya tanggung jawab untuk mengawasi supaya anak aman itu harus kepada siapa pun. Entah pada posisi di rumah sekalipun fungsi pengawasan kita sebagai orang tua wajib, apalagi ditempat umum itu kewajiban sifatnya," pungkasnya.

jonathan dunan ke komnas perlindungan anak

Jonathan menjelaskan insiden yang terekam kamera pengawas itu terjadi Rabu kemarin (25/4) petang. Menurut dia, aksi iu spontan dilakukan setelah melihat naknya terkena hantaman ayunan di arena bermain.

"Wilhelmina melintas di area permainan. Saat bersamaan ada dua orang bocah laki-laki sedang memainkan ayunan sangat kencang. Sehingga tatkala melintas, kepala anaknya tertabrak ayunan yang sedang menganyun ke belakang," kata Jonathan di Komnas Perlindungan Anak.

Jonathan melanjutkan, putrinya jatuh tersungkur dan terus menanggis akibat terhantam ayunan. Meski demikian, dua bocah itu tetap saja bermainan ayunan. Sehingga, secara spontan dirinya memberhentikan ayunan dengan kakinya.

"Tabrakan itu membuat tubuh Wilhelmina sempat terangkat dan kemudian terhempas ke belang atau ke kiri dari posisi awal Wilhelmina berjalan," ujar dia.

"Saya langsung buru-buru lari dan mendekati Wilhelmina bermaksud untuk menghentikan laju ayunan dengan kaki saya, hingga ayunan tersebut terlihat berhenti agar tidak kembali mengenai orang lain termasuk saya," imbuh dia.

Jonathan mengakui kakinya sempat mengenai punggung dari bocah tersebut. Tapi, itu pun tidak sengaja.

"Dalam keadaan panik dan hanya terpikir untuk menyelamatkan dan menlindungi leri kecil saya dari hantaman, saya tidak bisa memperkirakan posisi kaki saya ketika bermaksud menghentikan laju ayunan tesebut. Sehingga saya akui tanpa sengaja posisi telapak kaki berada di punggung bocah berbaju baru itu," kata dia.

"Bahwa tidak seperti yang viral diberitakan di medsos, bahwa saya dengan sengaja menganiaya atau bermaksud untuk melukai, mencederai atau membuat seseorang anak kecil menjadi celaka," kata dia.

Reporter: Ady Anugrahadi

Sumber: Liputan6.com

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kondisi Terkini Bocah Perempuan Disandera Ayah Kandung di Pos Polisi Pejaten
Kondisi Terkini Bocah Perempuan Disandera Ayah Kandung di Pos Polisi Pejaten

Bocah perempuan tersebut bahkan sempat dikalungi pisau di leher oleh ayah kandungnya.

Baca Selengkapnya
Ayah Bunuh 4 Anak di Jagakarsa Dituntut Hukuman Mati
Ayah Bunuh 4 Anak di Jagakarsa Dituntut Hukuman Mati

Jaksa menyampaikan tuntutannya dalam agenda sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Momen Menegangkan Bocah Perempuan Disandera Ayah Kandung di Pos Polisi Pejaten, Korban Menangis Leher Dikalungi Pisau
Momen Menegangkan Bocah Perempuan Disandera Ayah Kandung di Pos Polisi Pejaten, Korban Menangis Leher Dikalungi Pisau

Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.

Baca Selengkapnya
Kronologi Lengkap & Penyebab Anak Tega Bacok Ibu Kandung di Cengkareng: Kok Bisa Tega Banget
Kronologi Lengkap & Penyebab Anak Tega Bacok Ibu Kandung di Cengkareng: Kok Bisa Tega Banget

Aksi biadab dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024) lalu.

Baca Selengkapnya
Hasil Autopsi Anak Dibanting Ayah Kandung di Penjaringan: Patah Tulang Tengkorak-Jaringan Otak Rusak
Hasil Autopsi Anak Dibanting Ayah Kandung di Penjaringan: Patah Tulang Tengkorak-Jaringan Otak Rusak

Ayah korban terancam hukuman penjara selama 15 tahun.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Kasus Ayah Bunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa, Tersangka Segera Diseret ke Persidangan
Babak Baru Kasus Ayah Bunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa, Tersangka Segera Diseret ke Persidangan

Tersangka Panca saat ini dititipkan ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya
15 Menit Negosiasi Dramatis Membebaskan Bocah Perempuan Disandera Ayah di Pospol Pejaten
15 Menit Negosiasi Dramatis Membebaskan Bocah Perempuan Disandera Ayah di Pospol Pejaten

Tersangka penyanderaan merupakan ayah dari bocah perempuan tersebut.

Baca Selengkapnya
Anak yang Dilecehkan Ibu Kandung di Tangsel Dapat Pendampingan Psikis
Anak yang Dilecehkan Ibu Kandung di Tangsel Dapat Pendampingan Psikis

Pemulihan psikologis dilakukan dengan koordinasi bersama Biro SDM Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya
Trauma Berat, Bocah Dianiaya Ayah Kandung di Bekasi Dibawa ke Rumah Aman
Trauma Berat, Bocah Dianiaya Ayah Kandung di Bekasi Dibawa ke Rumah Aman

Komisi Perlindungan Anak Daerah mendampingi korban untuk melakukan visum di RSUD Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya
Modus Cek Keperawanan, Paman di Jombang Tega Cabuli Keponakan
Modus Cek Keperawanan, Paman di Jombang Tega Cabuli Keponakan

Pelaku mencabuli korban sejak Agustus 2021 hingga Desember 2022.

Baca Selengkapnya
Bukan Ayah Kandung, Lansia Penyandera Bocah di Pos Polisi Pejaten Ternyata Rekan Bisnis Orangtua Korban
Bukan Ayah Kandung, Lansia Penyandera Bocah di Pos Polisi Pejaten Ternyata Rekan Bisnis Orangtua Korban

Pelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.

Baca Selengkapnya
Polisi Beberkan Aksi Sadis Panca Habisi Nyawa 4 Anaknya di Jagakarsa
Polisi Beberkan Aksi Sadis Panca Habisi Nyawa 4 Anaknya di Jagakarsa

Panca membunuh empat anaknya pada Minggu, 3 Desember 2023, sekitar pukul 13.00 sampai 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya