Komnas Perempuan napak tilas lokasi kerusuhan Mei 1998
Merdeka.com - Komisi Nasional Perempuan dan Anak melakukan napak tilas bersama keluarga korban perkosaan tragedi Mei 1998. Rombongan Kementerian Pariwisata, Kementerian Sosial, dan Pemprov DKI, Komnas Perempuan melakukan sejumlah kunjungan ke tempat terjadinya tragedi Mei itu.
Menurut Ketua Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah, peringatan ini sebagai bentuk kampanye penguatan hak kebenaran korban. Diharapkan juga dapat merawat ingatan publik dan harapan keluarga korban agar mendapatkan hak atas kebenaran, keadilan dan pemulihan yang hingga saat ini kasusnya belum terungkap.
"Korban ingin peristiwanya diingat. Maka kemudian kita mendukung memorialisasi, dan tujuan memorialisasi adalah agar sebagai sebuah penghormatan kepada korban agar mereka tidak merasa ditinggal sendiri," ujar Yuniyanti di Jakarta, Minggu (19/5).
-
Bagaimana peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan? Hari ini menandai dimulainya kampanye '16 Hari Aktivisme Melawan Kekerasan Berbasis Gender', yang berlangsung hingga tanggal 10 Desember, Hari Hak Asasi Manusia Internasional.
-
Apa yang diusung para aktivis di demo Hari Perempuan? Massa juga menyuarakan beragam isu perempuan melalui poster, spanduk dan orasi selama unjuk rasa berlangsung.
-
Siapa yang mendirikan Yayasan Kesatuan Wanita Indonesia di Pekanbaru? Di Pekanbaru, Syamsidar mendirikan Yayasan Kesatuan Wanita Indonesia atau disingkat YKWI bersama teman-temannya pada tahun 1952.
-
Kenapa Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dirayakan? Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memobilisasi upaya mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia.
-
Kenapa demo Hari Perempuan Internasional digelar? Dalam aksinya, para aktivis mendesak pemerintah segera mewujudkan kebijakan yang memiliki keberpihakan pada perempuan.
-
Kapan Kongres Perempuan Indonesia pertama? Hari Ibu di Indonesia memiliki akar sejarah yang mendalam, dimulai dari Kongres Perempuan Indonesia pertama yang berlangsung pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.
Yuniyanti mengatakan dengan adanya peringatan ini diharapkan dapat membuka mata pemerintah yang selama ini terkesan angkat tangan. Hingga saat ini, temuan Tim TGFP belum ada hasil. Padahal banyak orang yang tidak bersalah ikut menjadi korban, khususnya bagi korban pemerkosaan.
"Penghapusan kekerasan kepada perempuan, merawat dan mendukung memorialisasi bagi keluarga korban. Berharap publik masyarakat memahami dengan utuh peristiwa ini," ujarnya.
Napak tilas pertama, Komnas Perempuan berkunjung ke RW 08 Jatinegara Kaum, Klender, Jakarta Timur. Warga setempat banyak yang menjadi korban dalam kasus kerusuhan Mei. Untuk itu, dibangunlah sebuah prasasti Jarum Mei untuk memperingati para korban.
Komnas Perempuan juga mengunjungi makam saow bakong di Jayakarta, Senen, Jakarta Pusat. Yang terakhir, Komnas perempuan akan dijamu oleh Wagub DKI Jakarta Ahok di balai kota. Hingga kini acara masih berlangsung.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca SelengkapnyaDiketahui, setiap 12 Mei diperingati sebagai Hari Peringatan Tragedi Trisakti.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan ke-815 sekaligus memperingati 26 Tahun tragedi kerusuhan yang terjadi pada 13-15 Mei 1998.
Baca SelengkapnyaAktivis menyoroti pola-pola kekerasan terhadap perempuan yang tak kunjung disikapi secara serius oleh negara.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak Komnas HAM menetapkan peristiwa penyerbuan kantor DPP PDI sebagai pelanggaran HAM berat.
Baca SelengkapnyaKomnas Perempuan mengklarifikasi kunjungan Pendeta Gideon Simanjuntak dan Istrinya, Amanda Zevanya ke Kantor Komnas Perempuan.
Baca SelengkapnyaPenampilan teatrikal Kudatuli 27 Juli ini digelar di depan Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaHasto mengajak seluruh pihak untuk tetap menggelorakan semangat menjaga demokrasi dan kebebasan berpendapat lewat peringatan 28 tahun Kudatuli.
Baca SelengkapnyaSanksi tegas yang dijatuhkan tidak hanya akan menguatkan proses pemulihan korban
Baca SelengkapnyaRibka mengajak kader PDI Perjuangan dan aktivis ikut mendesak Presiden Jokowi memasukkan peristiwa Kudatuli sebagai pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga perempuan di Indonesia yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di setiap jamnya.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan pada awal Februari ini diikuti Forum Alumni Universitas Indonesia, para keluarga korban pelanggaran HAM berat serta para mantan aktivis 98.
Baca Selengkapnya