Kompak dengan Jokowi, Mendagri santai pemerintah dituding otoriter
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berguyon bahwa dirinya bukan pemimpin otoriter. Ini disampaikannya saat membuka Pasanggirinas serta Kejurnas Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional ASAD Tahun 2017 di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (8/8).
Menanggapi guyonan itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menyambutnya dengan melempar senyuman. Tjahjo mengaku sependapat dengan Jokowi bahwa pemerintahan sekarang bukan pemerintah otoriter.
"Sama dengan Presiden lah. Saya kan pembantunya, sama lah," kata Tjahjo di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7, Jakarta Pusat, Rabu (9/8).
-
Bagaimana OJK sampaikan pesan antikorupsi? Untuk menarik minat dan antusiasme pengunjung, OJK mengemas kegiatan pada booth dengan permainan, publikasi berupa papan penghargaan dan informasi seputar program penguatan integritas OJK.
-
Apa yang ditekankan Jokowi soal UU Perampasan Aset? 'Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama,' ucap Jokowi.
-
Siapa yang sampaikan pesan OJK? 'Kami sungguh sangat serius dalam upaya mencegah korupsi dan kami juga menerapkan SMAP yaitu sistem manajemen anti penyuapan yang berbasis ISO dan diharapkan semua Industri Jasa Keuangan secara mandatory juga bisa berpartisipasi supaya Industri Jasa Keuangan bisa tumbuh sehat dan berintegritas,' kata Sophia.
-
Apa yang DPR ingatkan OJK? 'Menurut kami, rencana pencabutan moratorium ini harus dilakukan secara hati-hati dengan berbagai pertimbangan yang komprehensif.
-
Bagaimana Jokowi ingin UU Perampasan Aset dikawal? 'Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama,' ucap Jokowi.
-
Siapa yang ingatkan OJK? Menanggapi hal ini, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin ingatkan OJK untuk tetap berhati-hati.
Jokowi memang dituding otoriter setelah menerbitkan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Tjahjo mengingatkan publik bawah Perppu itu bukan wujud otoriter pemerintahan Jokowi.
"Otoriternya apa? Satu, Perppu Ormas itu hanya khusus untuk ormas yang bertentangan dengan Pancasila, ormas apa pun baik di lingkup pusat, daerah, sampai kecamatan," ujar Tjahjo.
"Jadi jangan terfokus pada satu ormas misalnya HTI, tidak. Kebetulan HTI yang dicermati, tidak dadakan. Sudah 10 tahun dicermati oleh pemerintah, Depdagri juga pernah menerima (laporan soal) HTI terdaftar dan akhirnya kita coret," sambungnya.
Mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini menegaskan semua ormas bisa melakukan kegiatan di Tanah Air. Asalkan kegiatan tersebut menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Jangan punya niat merubah dasar negara dengan apa yang dia inginkan. Itu saja," tandasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Nusron, sistem seperti orde baru hanya terjadi apabila ada pembungkaman suara-suara tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPAN mempertanyakan tolak ukur JK membandingkan kepemimpinan Jokowi dan Soeharto.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.
Baca SelengkapnyaMasyarakat akan menilai dan membandingkan pernyataan Jokowi yang kerap berubah.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman membandingkan pemerintahan saat orde baru dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca SelengkapnyaTerlebih, kata Ganjar, semua pihak juga ikut netral dalam menghadapi pemilu serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo-Mahfud MD mengakhiri masa kampanye di Solo dan Semarang.
Baca SelengkapnyaJokowi Makan Bersama Prabowo, Sekjen PDIP: Ganjar Berpihak Rakyat, Bukan Oligarki
Baca SelengkapnyaBukan hanya presiden, para menteri kabinet Jokowi juga bisa kampanye dan mendukung paslon.
Baca Selengkapnya