Komplotan curas sadis ini jual hasil curian melalui Facebook
Merdeka.com - Setelah tiga belas kali beraksi selama dua bulan, komplotan pencurian dengan kekerasan berhasil diringkus oleh Aparat Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Semarang, Jawa Tengah.
Enam orang anggota komplotan itu adalah Bintang Fajri Angga Wijaya (20), Andrianto (22), Ryan Antono (18), Arief (19), Roni (19) dan Wahyu Kurniawan (19), warga Pucanggading, Mranggen.
Keika beraksi komplotan ini tak segan-segan melukai korbannya. Tak hanya sepeda motor, warung dan rumah penduduk juga menjadi sasaran mereka ketika beraksi.
-
Kenapa motor jadi incaran pencuri? 'Warga harus menjaga betul keamanan kendaraan bermotornya terutama roda dua yang sering menjadi incaran para pelaku curanmor. Tetap waspada dan selalu parkir sepeda motor di tempat parkir yang benar dan gunakan kunci pengaman tambahan,' Kapolres Banjar AKBP Ifan Hariyat di Martapura, Kabupaten Banjar, Rabu (19/6).
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Siapa yang merampok toko? Polisi menangkap tiga pelaku yang terlibat dalam perampokan jam tangan mewah di PIK. Ketiga pelaku berinisial MAH, DK, dan TFZ yang berhasil ditangkap di lokasi yang berbeda-beda.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Bintang mengaku, tindakan pencurian dengan kekerasan itu dilakukan di tiga daerah diantaranya di Tembalang, Gajah Mungkur dan Citarum. Sebelum beraksi, Bintang dan kelompoknya selalu mengonsumsi minuman beralkohol jenis ciu sebagai minuman penambah keberanian.
"Janjian, ketemuan terus mabuk baru beraksi," ungkap Bintang, residivis kasus pencurian saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah Senin (24/11).
Usai mabuk, mereka kemudian berboncengan sepeda motor berkeliling untuk mencari sasaran. Begitu melihat pengguna jalan mengendarai sepeda motor di jalanan sepi, mereka langsung beraksi.
"Kita pepet lalu kita hentikan secara paksa. Kemudian mereka kami todong kalau melawan ya kami lukai," ujar remaja yang juga berprofesi sebagai penjaga warnet sehari-harinya.
Tak hanya sepeda motor, mereka juga beraksi di warung atau di rumah penduduk. Terakhir dia dan kelompoknya beraksi di sebuah warung pecel di daerah Pucanggading. "Pintu kami congkel dengan obeng. Begitu masuk barang kami kuras," jelasnya.
Andrianto menambahkan, hasil tindak kejahatan mereka nantinya dijual melalui media online di internet yaitu facebook. "Biasanya kami upload ke facebook dan situs bernama jualtnskonly,"jelasnya.
Dari situ mereka akan bertransaksi hingga uang hasil penjualan didapat dan dibagi rata.
"Kalau motor biasanya kami jual Rp 1,5 juta per unit," ujarnya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Djihartono mengatakan, kelompok tersebut memang sudah menjadi target operasi pihaknya. Mereka dikenal raja tega saat melakukan aksi.
"Tak jarang korbannya dilukai saat mempertahankan barang miliknya. Inilah pelaku yang kerap beraksi dan meresahkan warga Semarang," paparnya.
Akibat perbuatannya tersebut, para pelaku curas ini dijerat Pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan. "Mereka diancam paling lama hukumannya sembilan tahun penjara,"pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direskrimum Polda Jawa Tengah mengungkap sindikat penyelundupan 1.000 unit sepeda motor bodong yang akan dikirim ke Vietnam oleh dua orang penadah.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaUang dari hasil penjualan motor hasil curian itu dikumpulkan oleh pelaku untuk kemudian digunakan membeli satu unit mobil.
Baca SelengkapnyaPelaku pun mengaku dapat menjual sepeda motor tersebut dengan harga lebih tinggi di pasaran, dibandingkan dijual tanpa kelengkapan surat-surat.
Baca Selengkapnyapasangan suami istri yang berprofesi sebagai satpam di kawasan BSD, Tangerang ditangkap karena terlibat sindikat curanmor
Baca SelengkapnyaKedua pelaku merupakan komplotan sudah sering beraksi di Depok dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaPelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan
Baca SelengkapnyaDari hasil penggeledahan di enam Tempat Kejadian Perkara (TKP), Bareskrim Polri menemukan 675 sepeda motor.
Baca SelengkapnyaAwalnya, HAN alias Uus mendekati korban sambil mengarahkan rekannya.
Baca SelengkapnyaSindikat Penadah dan Penjual Mobil Bodong Lengek Squad di Pati Digulung Polisi
Baca SelengkapnyaPengakuan para pelaku sudah beraksi di 30 lokasi berbeda di Kawasan Bandara, Jakarta Barat dan Tangerang
Baca SelengkapnyaPelaku akan menyerahkan rekening yang jumlahnya bisa ratusan kepada pengepul.
Baca Selengkapnya