Komplotan Pemeras Ngaku Tim Buser di Kalsel Ditangkap Polisi
Merdeka.com - Polisi menangkap terduga komplotan pemeras yang mengaku tim Buser di Kalimantan Selatan. Saat melakukan aksinya, komplotan pemeras ini menakut-nakuti korban.
"Komplotan ini mengaku sebagai anggota Buser dengan nama Team Kumba," kata Dir Reskrimum Polda Kalsel Kombes Hendri Budiman, Senin (5/6).
Hendri menjelaskan, kejadian ini berawal ketika sekelompok orang datang ke rumah korban berinisial SF (30) di kawasan Landasan Ulin, Banjarbaru, pada Minggu (21/5).
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Bagaimana cara mereka menjerat korban? Flexing menjadi modal bagi 'crazy rich' seperti Indra Kenz, Doni Salmanan hingga teranyar Wahyu Kenzo untuk menjerat 'korban' dalam investasi bodong yang dikelolanya.
-
Kenapa polisi mencabuli korban? Setelah melakukan pelecehan, pelaku memperlakukan korban seolah tak terjadi apa-apa. Korban dipersilakan keluar ruang dengan sebelumnya diancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain.'Setelah itu korban keluar dari ruangan tersebut dan menyuruh mereka pulang ke panti asuhan,' ujar Ipda Wahyu.
Saat itu, mereka mengaku sebagai pemilik mobil yang digadai oleh korban. SF diancam akan dipidanakan hingga mengalami kekerasan fisik dan tangan diborgol.
Karena takut, korban pun akhirnya menyerahkan uang puluhan juta kepada para terduga pelaku tersebut. Atas kejadian yang dialaminya itu, korban melaporkan ke Polsek Liang Anggang pada Jumat (2/6).
Usai menerima laporan, polisi melakukan penyelidikan dan mengejar para terduga pelaku. Alhasil, empat orang pun ditangkap di lokasi terpisah di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar yakni MA (43), ES (33), HD (35) dan MW (33).
Pada penangkapan ini, petugas menyita dua borgol besi yang kerap digunakan para pelaku saat beraksi serta tiga mobil yang dipakai untuk menjalankan aksinya.
Berdasarkan pengakuan para terduga pelaku, mereka menjalankan aksinya sudah beberapa kali. Selain SF, salah satu korban lainnya yaitu seorang ibu-ibu di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang motornya dirampas paksa dan uang Rp30 juta dalam tas diambil.
Ia menegaskan, meski sudah menangkap empat terduga pelaku, pihaknya masih mengejar tiga orang lainnya yang diduga juga menjadi pelaku atas kejahatan tersebut.
"Kami imbau untuk segera menyerahkan diri secara baik-baik, daripada diambil tindakan tegas terukur jika tertangkap anggota saya di lapangan," pungkasnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini tak segan-segan melukai korbannya demi mendapatkan harta benda yang mereka inginkan.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan enam orang terkait aksi penipuan KPK gadungan di Pemkab Bogor.
Baca SelengkapnyaSatu orang yang mengaku sebagai anggota KPK palsu berisial YS.
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Probolinggo jadi spesialis curanmor dan telah beraksi di 20 tempat berbeda. Modusnya naik motor pelat merah untuk intai motor korban.
Baca SelengkapnyaDua pelaku Ali Alatas (42) dan Kodratullah (38) ditangkap dan ditahan di rutan Polsek Jelutung.
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaEnam perampok bermodus pengobatan alternatif ditangkap Polres Tasikmalaya. Seorang di antaranya perempuan.
Baca Selengkapnya