Komplotan pencuri antarkota ditangkap, ada yang menyamar jadi ulama
Merdeka.com - Komplotan pencuri yang beraksi di banyak kota di Jawa Timur akhirnya ditangkap polisi. Salah satu aksi mereka yang terekam CCTV sempat viral di media sosial. Ketiga tersangka tercatat sebagai warga Kraton Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Mereka adalah Yasit, Yusuf dan Samsul.
"Dalam catatan yang masuk laporan polisi diterima Polda Jawa Timur itu sudah 19 TKP di berbagai daerah di Jawa Timur," kata Dir Reskrimum Polda Jatim Kombes Pol Agung Yudha Wibowo di Surabaya, Selasa (28/11).
Mereka telah beraksi di 19 lokasi; Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Trenggalek, Blitar, Nganjuk, Tulungagung, Ponorogo dan Malang. Tidak menutup kemungkinan mereka juga beraksi di kota lain. Saat ini polisi masih mendalami lebih lanjut.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
Para tersangka mempunyai peran masing-masing. Samsul berlagak sebagai seorang ulama, Yusuf sebagai sopir mobil, dan Yasit berpura-pura sebagai orang yang menanyakan alamat.
Dalam aksi perampasan kalung yang dilakukan di Jalan Panjaitan Kelurahan Kenonsari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Rabu 18 Oktober 2017, sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu yang menjadi target adalah nenek berusia sekitar 85 tahun.
Saat itu tersangka membawa mobil rental. Yasit turun dari mobil dengan berpura-pura menanyakan alamat yang akan dikunjungi oleh kiai, Samsul. Dari situ, korban diajak berbicara oleh Yasit dan diarahkan ke Samsul.
Begitu sudah didekati, korban ditanyai oleh tersangka Samsul. "Setelah itu baru tersangka Yasit ini langsung mendorong korban ke arah Samsul, kemudian kalung yang dikenakan korban langsung dirampas. Setelah itu para tersangka kabur," ujar dia.
Aksi perampasan itu terekam CCTV milik warga sekitar lokasi kejadian. Setelah itu, oleh pemilik CCTV memviralkan mengirim ke media sosial, dan polisi pun langsung melakukan penyelidikan.
Dalam kurun waktu sebulan, Subdit Jatanras yang di bawah pimpinan AKBP Bobby memerintahkan anak buahnya yakni Kompol Danny dan Iptu Fauzi melakukan penangkapan.
"Tersangka pertama yang ditangkap itu eksekutornya Yasit. Tapi karena melawan, berusaha melarikan diri, anggota terpaksa memberikan tembakan pada kaki kanannya," kata Kasubdit III AKBP Bobby.
Dari penangkapan itu, polisi kembali menangkap tersangka Yusuf, setelah itu Samsul. "Tersangka yang baru ditangkap pagi ini itu Samsul, perannya sebagai seorang mengaku ulama untuk menanyakan alamat," ujarnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Timur harus waspada karena komplotan pencuri motor dan mobil ini diduga sudah menjadi sindikat
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaTotal tersangka penculikan dan pembunuhan Imam Maksyur sebanyak enam orang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu membuat pihak perusahaan mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami kasus peretasan handphone Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi. Mereka menduga ada jaringan lebih besar dari empat pelaku yang sudah ditangkap.
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terekam sedang memotong besi pembatas jalan milik Dinas Perhubungan.
Baca SelengkapnyaKetujuh terduga pelaku diboyong ke Kabupaten Gowa untuk menjalani pemeriksaan guna pengembangan.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi pelaku BS (48) dengan mencari kendaraan yang terparkir di tepi jalan atau di depan rumah tanpa pagar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaKomplotan pencurian merupakan sindikat internasional yang beraksi di pelbagai daerah Indonesia.
Baca Selengkapnya