Komplotan Perampok Berpistol Gasak Tas Berisi Rp25 Juta di Jakut Ditangkap
Merdeka.com - Ditreskrimum Polda Metro Jaya meringkus komplotan rampok berpistol yang merampas tas berisikan uang. Aksi para pelaku terekam CCTV dan viral di media sosial.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan, korban yakni J saat itu baru saja menarik uang di salah satu bank swasta. Uang sejumlah Rp25 juta ditaruh ke dalam tas.
Yusri menyebut, para pelaku awalnya membuntuti korban dengan menggunakan sepeda motor. Mereka melakukan aksinya saat korban tiba di rumah.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
Yusri mengatakan, beberapa diantaranya menggasak tas milik korban. Ada pula yang sempat melepaskan tembakan. Akibatnya letusan senjata api itu, korban mengalami luka tembak pada bagian paha kanan.
"Mereka gunakan dua kendaraan motor lalu menembak dan memaksa merebut tas korban yang berisi Rp25 juta yang baru diambil dari Bank serta dua unit handphone," kata dia di Polda Metro Jaya, Jumat (28/5).
Yusri menjelaskan, lima dari tujuh pelaku berhasil diciduk pada Rabu, 26 Mei 2021 kemarin. Yusri mengatakan, masih ada dua pelaku lain yang buron.
"Lima yang sudah kita amankan dan dua orang lagi DPO tetapi yang eksekutornya yang pada saat itu adalah dua orang. dengan peran masing-masing," ucap dia.
Yusri merinci, dari lima pelaku yang diamankan ada dua yang berperan sebagai eksekutor yakni Y dan AR. Y yang juga residivis adalah otaknya. Y juga sempat meletuskan senjata api. Meski saat itu, eksekutor lain inisial AR terlihat mengeluarkan senjata api.
"Y yang merencanakan kemudian dia juga yang merampas barang dari korban dan melakukan penembakan ke korban mengenai kaki paha sebelah kanan," ucap dia.
Sementara, RA bertugas mengawasi gerak-gerik korban. RA memberikan informasi perihal ciri-ciri target.
"RA yang menyampaikan kalau korban ciri-cirinya ini. setelah itu dua motor menyusul mendekati korban dan RA kemudian pergi," ucap dia.
Dalam kasus ini, polisi menyita senjata api milik Y dan AR. Ternyata, senjata milik AR dibeli dari HM seharga Rp11 juta.
"Ini dia yang menjual senjata api kepada para pelakunya. jadi ada 2 senjata api, yang dipegang Y memang milik dia sendiri yang dia bawa dari Sumatera sana, kemudian yang dipegang oleh AR ini belinya kepada HM ini dengan harga Rp 11 juta," ucap dia.
Sementara pelurunya, Yusri menyebut dibeli dari H. Saat itu, Y membeli 10 butir peluru dengan harga Rp1,5 juta.
"H yang menyiapkan dan menjual pelurunya. karena pada saat itu dia membutuhkan peluru dan H menjual peluru 10 butir seharga Rp 1,5 juta kepada saudara Y," ucap dia.
Yusri menyebut, berdasarkan pegembangan kembali ditemukann satu pucuk airsoft gun dan sepucuk senpi rakitan. Yusri menerangkan, pihaknya saat ini sedang memburu dua pelaku lainnya" yang masih buron.
"Masih kita kejar dan kita kembangkan. Kita melihat apakah ada korban lain dari komplotan ini," terang dia.
Atas perbuatannya para pelaku dijerat Pasal 365 KUHP dan Undang-Undang Darurat No 12 Tahun 1951.
"Ancaman maksimal 20 tahun penjara," ucap dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaDua begal di Garut babak belur diamuk massa setelah merampas tas berisi Rp125 juta. Mereka tertangkap setelah ditabrak pemotor yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaEmpat dari enam kawanan pencuri spesialis minimarket di wilayah Jabodetabek diringkus polisi. Dua lainnya masih diburu polisi..
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaModus pencurian ini memang memanfaatkan kelengahan korban pada barang bawaannya
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaIdentitas dan ciri-ciri mereka terungkap dari hasil pemeriksaan CCTV yang merekam kejahatan tersebut.
Baca Selengkapnya