Komplotan perampok pakai modus lempar pasir ke mata korban dibekuk
Merdeka.com - Tiga anggota komplotan perampok di Kota Kisaran, Asahan, Sumut, dibekuk polisi, Senin (30/7) pagi. Mereka selama ini beraksi dengan cara melemparkan pasir ke mata para korbannya.
Ketiga tersangka masing-masing HS alias J (24); AS (32), dan ES (35), warga Kisaran Timur. Mereka ditangkap petugas Polsek Kisaran Kota setelah menjadi target operasi.
"Tersangka kita tangkap setelah kita menerima laporan korban pencurian dengan kekerasan ini," kata Iptu Rianto, Kapolsek Kisaran Kota.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Kenapa para pelaku melakukan perampokan di Damkar Godean? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa motif aksi itu dilatarbelakangi oleh sakit hati OF terhadap T.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
Korban melapor telah menjadi korban perampokan di kawasan Jalan Pondok Bungur, Kelurahan Lestari, Kisaran Timur, pada Selasa (24/7). Saat itu korban yang sedang mengendarai sepeda motor dilempar pasir pada bagian matanya.
Setelah korban berhenti, para pelaku memukul lehernya. "Pelaku ini juga menodongkan pisau, sehingga korban tidak berani melawan sehingga pelaku merampas dompet berisi STNK dua sepeda motor, uang tunai dan telepon genggam," jelas Rianto.
Komplotan perampok dengan modus lemparkan pasir ©2018 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah
Setelah mendapat laporan, petugas melakukan penyelidikan. Para pelaku akhirnya diringkus. "Ada barang bukti handphone yang masih dipegang seorang pelaku. Dari situ kita lakukan pengembangan dan menangkap dua pelaku lain," jelas Rianto.
Polisi masih mendalami kasus perampokan ini. Ketiga pelaku masih diperiksa, termasuk untuk mengetahui kemungkinan tindak pidana lain yang mereka lakukan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini tak segan-segan melukai korbannya demi mendapatkan harta benda yang mereka inginkan.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi menjelaskan, dari tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka salah satunya anak di bawah umur Inisial AA (15).
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca Selengkapnya