Komplotan rampok asal Palembang diringkus, satu pelaku tewas ditembak
Merdeka.com - Anggota Polda Metro Jaya meringkus tiga terduga pelaku perampokan yang telah beraksi di sembilan tempat. Awalnya polisi menangkap empat orang tapi salah satu tersangka atas nama Hendri (31) melakukan perlawanan dan ditembak hingga tewas.
Direktur Reskrimum Kombes Pol Nico Afinta mengatakan, aksi terakhir para komplotan ini terjadi pada 22 September lalu di Jalan Kelapa Dua Wetan RT 07 RW 04 di depan RM Agnes Kelurahan Kelapa Dua Wetan Ciracas Jakarta Timur. Para pelaku melakukan aksi pencurian dengan kekerasan dan mengambil uang korban Rp 30 juta.
"Kami mengungkap kasus perampokan ada tiga tersangka. Tersangka Hendri ditembak karena melawan, dia ini kaptennya. Mereka mengambil uang Rp 30 juta," ujar Nico dalam di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/10).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
Tiga tersangka yang diringkus yaitu Jonson, Nopi, dan Egal. Menurut Nico, ketiganya merupakan kelompok Palembang, Sumatera Selatan.
Pada November 2016, aksi komplotan ini juga berlangsung di Cileungsi dan merampas uang korban Rp 15 juta. Modus pelaku mengikuti nasabah bank yang telah menarik sejumlah uang.
"Mereka mengikuti dan mengamati. Menggemboskan (roda kendaraan). Kami sita ada senpi, pisau lipat dan barang bukti lainnya," kata Nico.
Berdasarkan keterangan para tersangka, senpi dibeli dengan harga Rp 5 juta. "Dan kami mendalami senpi rakitan bukan organik," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaTiga senjata api hasil rampasan diamankan dari tangan kelimanya.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca Selengkapnya