Kompol F masih linglung, motif penembakan adik ipar belum diketahui
Merdeka.com - Motif penembakan yang dilakukan perwira Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kompol F (41) terhadap adik iparnya, Jumingan (33) belum juga diketahui. Penyidik masih kesulitan melakukan pemeriksaan karena tersangka masih linglung.
"Motifnya belum tahu, karena sampai dengan saat ini tersangka belum diperiksa, karena masih linglung," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (6/4).
Sejauh ini, polisi sudah memeriksa empat saksi dalam peristiwa itu. Seluruhnya merupakan keluarga Kompol Fahrizal sekaligus keluarga korban.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Kenapa ajudan bos KKB ditembak? Penembakan buntut insiden penyerangan dan pembakaran sekolah dan kios warga di daerah itu.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
Olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan. Petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut pun telah mengamankan sejumlah barang bukti, berupa sepucuk senjata api revolver, 6 selongsong, sebutir proyektil, KTA Polri, dan 1 lembar kartu senpi. "Untuk digelar prarekontruksi belum tahu," ucap perwira melati tiga itu.
Rina mengatakan, mereka akan terus meng-update perkembangan kasus itu. "Jika ada perkembangan segera saya update informasinya kepada kawan-kawan media," sebutnya.
Seperti diberitakan, Kompol F menembak mati adik iparnya, Jumingan, di Jalan Tirtosari/Mestika Gang Keluarga, Medan, Rabu (4/4) malam. Selanjutnya, dia menyerahkan diri ke Polrestabes Medan. Jenazah korban sudah dikebumikan di kampung halamannya di Asahan, dinihari tadi sekitar pukul 01.00 WIB.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres Sorong AKBP Edwin Parsaoran menyatakan jasad RN yang tewas tergantung ditemukan ketika kondisi rumah dalam keadaan sepi pada Senin (15/7) pukul 17.30
Baca SelengkapnyaApabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.
Baca SelengkapnyaInsiden perwira polisi menembak rekannya sendiri terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Baca Selengkapnya"Ketika yang bersangkutan (tersangka) mencoba meminta tolong kemudian tidak ada respon, dan kemudian melakukan penembakan," ujar Andry.
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 Antiteror Polri Bripda Ignatius Dwi Frisco tewas tertembak seniornyq di rumah susun Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Suharyono mengatakan, sejumlah saksi diperiksa penyidik Propam Polda Sumbar terkait insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaAkmal menjelaskan bahwa TR memang ditempatkan di ruang tahanan isolasi sendiri dan tidak tidak digabung dengan tahanan lainnya.
Baca Selengkapnya