Kompol Fahrizal yang tembak adik ipar diperiksa di RS Jiwa Medan
Merdeka.com - Perwira menengah Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kompol Fahrizal (41) yang disangka menembak mati adik iparnya, Jumingan (33), dibantarkan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr M Ildrem, Medan. Mantan Wakapolres Lombok Tengah itu menjalani serangkaian observasi dan ditangani tim dokter khusus.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan, Fahrizal dibantarkan selama dua minggu di RSJ itu. Pembantaran itu merupakan bagian dari rangkaian observasi kejiwaan.
"Iya itu kan memang rangkaian dari kegiatan pemeriksaan kejiwaan. Kemarin itu kan sudah pemeriksaan oleh dokter jiwa, lanjut dengan observasi dua minggu," jelas Rina saat dihubungi wartawan, Rabu (18/4).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Dimana ajudan bos KKB ditembak? Basoka Lawiya, ajudan pimpin KKB Intan Jaya Undius Kogoya di Paniai ditembak mati Satgas Damai Cartenz-2024, Rabu (22/5).
-
Kenapa ajudan bos KKB ditembak? Penembakan buntut insiden penyerangan dan pembakaran sekolah dan kios warga di daerah itu.
-
Siapa yang menembak ajudan Bos KKB? Ajudan Bos KKB Intan Jaya Basoka Lawiya Ditembak Buntut Bakar Sekolah di Paniai, Senpi Disita Basoka Lawiya, ajudan pimpin KKB Intan Jaya Undius Kogoya di Paniai ditembak mati Satgas Damai Cartenz-2024, Rabu (22/5).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana ajudan bos KKB ditembak? Petugas menyita senjata api laras pendek Jenis Pistol P1 (rakitan) dari peristiwa itu.
Rina menjelaskan saat diobservasi di RSJ, otomatis masa tahanan Fahrizal tidak dihitung. Seusai obervasi, dia akan kembali ditahan.
Sementara, Direktur RSJ Prof Dr M Ildrem, Chandra Syafei, mengaku tak tahu pasti alasan polisi membantarkan Fahrizal ke rumah sakit itu.
"Kita enggak tahu, karena menurut informasi (Kompol Fahrizal) ini mau ditangani tim persatuan dokter jiwa. Sebenarnya kalau di Polda itu kan ada dokter jiwanya juga, mungkin karena penting. Kita juga belum tahu ni, namanya setiap pasien yang datang pasien apapun dia kita terima di sini," ucap Chandra saat dihubungi wartawan.
Sejauh ini, Chandra belum mengetahui pasti kondisi kejiwaan Fahrizal. Alasannya, mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan itu baru masuk pada Senin (15/4) lalu.
"Baru ditangani tim, belum ada laporan sama kita. Nanti kalau sudah lengkap diagnosanya apa, baru kita tahu kondisi kejiwaannya bagaimana," sebut Chandra.
Dia menjelaskan, Fahrizal akan ditangani tim karena kasusnya perku penanganan khusus. Jebolan Akpol 2003 itu pun dirawat terpisah dari pasien kejiwaannya lainnya. "Dia (Fahrizal) dirawat sendiri di kamar kelas satu," jelasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polwan mengalami trauma yang mendalam atas kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaJenazah Briptu Rian diketahui dimakamkan di pemakaman umum Desa Sumberejo, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Minggu (9/6).
Baca SelengkapnyaIstrinya yang juga polisi telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan
Baca SelengkapnyaDia meninggal dunia setelah sebelumnya menderita luka bakar sebesar 96 persen dan sempat masuk ruang Instalasi Care Unit (ICU) rumah sakit.
Baca SelengkapnyaInsiden perwira polisi menembak rekannya sendiri terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaSidang etik itu berkenaan kasus penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar di mana dirinya sebagai pelaku.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaKronologi Polisi Tembak Polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor
Baca SelengkapnyaBriptu FN, Polisi Wanita (Polwan) yang diduga membakar suaminya Briptu Rian Dwi Wicaksono (RDW) disebut mengalami trauma yang mendalam atas kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaMabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaJasad korban saat ini sudah dimakamkan di kampung halamannya. Di jasadnya, ditemukan bekas luka tembak.
Baca SelengkapnyaPenyidik juga akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang berkaitan dengan perkara tersebut.
Baca Selengkapnya