Kompolnas: Kapasitas Stadion Kanjuruhan 30 Ribu Penonton, Panpel Cetak Tiket Lebih
Merdeka.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menemukan fakta baru terkait tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) Kemarin. Berdasarkan penelusuran, diduga tiket pertandingan Arema FC lawan Persebaya dicetak melebihi kapasitas daya tampung stadion yaitu 30 ribu orang.
"Kemarin kami ketemu Bupati, kapasitas stadion hanya 30 ribu tapi yang dicetak panpel (panitia pelaksana) itu lebih dari itu," kata Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto kepada wartawan di Malang, Selasa (4/10).
Dari temuan itu, Kompolnas menyebut di lapangan ada yang tidak menjalankan instruksi. "Itulah sementara Kapolri mencopot Kapolres yang bertanggung jawab dan Danton sekarang sedang diperiksa Bareskrim, Propam. Kalau ada pelanggaran pidana wilayah Reskrim, kode etik (ditangani) Propam," lanjutnya.
-
Kenapa suporter meninggal di Stadion Kanjuruhan? Banyaknya korban jiwa disebabkan penggunaan gas air mata oleh polisi dan diperparah pintu stadion terkunci sehingga terjadi penumpukan massa di satu lokasi.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Apa yang terjadi di Pasuruan? Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, mengucapkan belasungkawa kepada petugas keamanan TPS yang gugur saat Pemilu 2024.
-
Apa yang terjadi di 'Kontrakan 1000 Pintu'? Kontrakan 1000 pintu kembali viral karena terbengkalai meskipun dulunya menjadi primadona. Tanpa penghuni, banyak warganet yang pernah tinggal di sana mengenang kenangan mereka. Video singkat yang menampilkan kondisi kontrakan 1000 pintu yang terbengkalai dibagikan di laman TikTok @vanesdoy46 dan segera menjadi viral di media sosial.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
Selain itu saat pertandingan berjalan setengah mainan, Kompolnas mendapat informasi bahwa para penonton masih memakai gelang tiket. Kondisi di tribun penuh penonton.
Sedangkan untuk pengamanan, kendaraan taktis barakuda juga sudah disiapkan setelah selesai pertandingan. Dua kendaraan itu disiapkan. Namun karena di luar stadion ramai massa, sehingga barakuda tidak bisa keluar.
Pertandingan tersebut dikawal petugas gabungan sebanyak 2.000 personel. Terdiri dari 600 personel Polres Malang, 1.400 bantuan dari Polres lain, Brimob, TNI.
"(Semua temuan) kami laporan ke Ketua Kompolnas. Beberapa rekomendasi akan kita sampaikan. Kejadian ini akan kita sampaikan," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sabtu 1 Oktober 2022 lalu menjadi hari paling kelam dalam sejarah dunia sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaStadion sepak bola Jakarta International Stadium (JIS) kembali menjadi sorotan publik karena ternyata tidak memenuhi standar FIFA .
Baca SelengkapnyaErick Thohir menegaskan sepak bola Indonesia dalam pantauan FIFA
Baca SelengkapnyaKronologi lengkap kericuhan antarsuporter Persik vs Arema FC.
Baca SelengkapnyaKekerasan dalam sepak bola masih jadi PR berat bagi Indonesia. Sejak tahun 1994 hingga 1 Oktober 2022, sebanyak 230 nyawa melayang karena sepak bola.
Baca SelengkapnyaKericuhan antar suporter kedua tim terjadi setelah tim tamu Persib Bandung unggul 1-2 atas tuan rumah PSS. Kericuhan berlanjut di luar stadion.
Baca SelengkapnyaPutu Kholis menegaskan keberpihakannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaArya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif PSSI, mengungkapkan dalam pertandingan terakhir Timnas Indonesia di Stadion GBK ada hampir 10 ribu penonton hadir.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi Stadion Kanjuruhan yang masif ini akan membuat wajah stadion ini menjadi lebih nyaman.
Baca SelengkapnyaDalam peristiwa ini mengakibatkan 9 anak tewas karena terinjak-injak massa.
Baca SelengkapnyaBentrokan antara suporter dan aparat keamanan terjadi, memaksa polisi untuk menggunakan gas air mata guna menghindari eskalasi lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaDalam hitungan menit saat pemesanan tiket dibuka, ada sekitar 3,5 juta pengunjung yang ingin mendapatkan tiket.
Baca Selengkapnya