Kompolnas minta kasus anak polisi ngamuk di SMA cepat diproses
Merdeka.com - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Eliasta Meliala mendesak pihak kepolisian serius menangani kasus APT, anak perwira polisi yang mengamuk di halaman SMA Hang Tuah 2, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Dia meminta polisi cepat menangani kasus itu.
"Kami mendesak prosesnya cepat, agar biasa saja prosesnya. walau dia anak siapa pun situasi di depan hukum sama," kata Adrianus kepada merdeka.com, Senin (4/11).
Dia prihatin jika karena APT anak seorang perwira polisi proses hukum terhadapnya menjadi lambat. Sebab, menurutnya semua orang sama di depan hukum.
-
Apa yang dialami anak-anak Aiptu FN? Kedua anak perempuan itu masih di bawah umur, yakni 16 tahun dan 13 tahun. Saat dikepung, keduanya berada di dalam mobil bersama ibu dan ayahnya.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas merasa anaknya tidak lolos polisi? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Siapa yang mengungkap kekecewaan atas kegagalan anaknya lolos polisi? 'Saya Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali sudah mengabdi 20 tahun di masyarakat. Pernyataan ini saya tujukan kepada Bapak Kapolri,' ungkapnya.
-
Kenapa keluarga APD mencabut laporan polisi? 'Sehingga saya menghargai orang tua pelaku, sedangkan alasan kita untuk mencabut laporan polisi, karena tersulut emosi membuat laporan ke polisi melihat anak yang merintih kesakitan di rumah sakit,' jelasnya.
-
Apa yang dialami APD? Diketahui, santri berinisial APD (12) yang kena bullying oleh seniornya, mengalami cedera bagian kemaluannya hingga mengalami trauma berat.
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
"Pelaku harus diproses hukum, korban dapat ganti rugi. Semua orang pasti gak setuju kalau ini didiamkan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, APT, anak perwira polisi, mengamuk di halaman SMA Hang Tuah 2, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Kamis lalu (31/11). Hingga lima hari sejak kejadian itu, APT masih menghirup udara bebas, karena polisi belum menangkapnya.
Akibat ulahnya itu, satu di antara puluhan pelajar SMA Hang Tuah 2, mengalami luka serius dan harus dirawat di RS Mitra Keluarga, Waru, Sidoarjo. Alif Kurnia Safitri (15), mengalami patah tulang di bagian tangan dan kaki kanannya serta mengalami patah tulang ekor.
Menurut informasi di lapangan, APT mengamuk dan menabrakkan mobil Honda Jazz L 177 AY yang dia kendarai ke arah puluhan siswa-siswi dan guru di halaman sekolah saat jam istirahat berlangsung. Penyebabnya karena APT tersinggung kata-kata satpam SMA Hang Tuah 2.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penganiayaan tahanan di Sidrap itu melibatkan dua orang polisi yakni Brigpol AA dan AKBP S
Baca SelengkapnyaKorban diduga dicabuli oleh saudara sepupunya sendiri, mahasiswa ilmu kesehatan berinisial I-O, berkuliah di salah satu kampus terkemuka di Jember.
Baca SelengkapnyaVincent Rompies mengaku sudah dua pekan tidak memantau media sosial setelah ramainya berita perundungan yang menyeret nama anaknya.
Baca SelengkapnyaMM melakukan pemukulan terhadap anak AKBP S. Akibat pemukulan tersebut, MM harus mendekam di tahanan Polsek Maritengngae.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI di Purwokerto Aniaya Anak Pejabat Pangkalpinang Tetap Diproses, Empat Saksi Diperiksa
Baca SelengkapnyaBocah perempuan 7 tahun di Langkat, diduga dicabuli oleh dua orang pria
Baca SelengkapnyaPara terlapor ditemani pihak KPAI, P2TP2A Kota Tangsel dan Kanit PPA Polres Tangsel.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikannya menyusul pernyataan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono di Mapolresta Padang, Minggu (23/6).
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menaruh perhatian khusus pada kasus dugaan pencabulan anak tiri oleh anggota Kepolisian di Surabaya.
Baca SelengkapnyaViral Aksi Bullying Remaja di Pasar Kindang Bulukumba, Polisi Amankan 2 Pelaku
Baca SelengkapnyaKeluarga korban ingin kasus terus berlanjut sampai pengadilan.
Baca Selengkapnya