Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kompolnas nilai KPK lebai mengaku diteror polisi

Kompolnas nilai KPK lebai mengaku diteror polisi Pimpinan KPK sikapi penangkapan Bambang Widjojanto. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Anggota Kompolnas M Nasser mengaku terkejut ada pemberitaan yang menyebut penyidik dan pejabat KPK mendapatkan teror dari pihak tertentu. Namun menurut dia, ada sejumlah kejanggalan dalam isu tersebut.

"Kemarin ada pemberitaan mengenai teror sistematis pada pejabat dan penyidik KPK. Berita tentang teror ini merupakan sebuah berita yang mengejutkan, namun ada beberapa kejanggalan," kata Nasser Kantor Kompolnas, Jakarta Selatan, Kamis (12/2).

Dia mengatakan, penyidik KPK pada umumnya berasal dari kepolisian sendiri. Menurut dia, tidak sulit untuk mengungkap siapa pelaku teror jika memang ancaman itu terjadi.

"Katanya ada penyidik KPK yang diteror, pada umumnya kan anggota kepolisian. Mereka harusnya tahu bagaimana mengatasi ancaman. Itu sangat tidak sukar untuk mengatasinya," jelas.

Selanjutnya, Nasser mengatakan, kalau memang terjadi teror kenapa KPK tidak lapor ke Polda Metro Jaya saja. Dengan demikian, tutur dia, teror dapat diselesaikan dengan cepat.

"Sebenarnya kalau memang teror itu ada dan sistematis, harusnya KPK lapor pada Polda Metro Jaya atau jajaran Polri terdekat. Karena polisi lah yang tahu gimana mengatasi teror dan ancaman itu, sudah ada SOP nya. Ini bisa diselesaikan cepat," tegas dia.

Dia mengajak agar KPK tak lagi membentuk opini publik yang berprasangka buruk kepada Polri. Jika ada upaya pelemahan antara kedua institusi ini, dia mengajak semua pihak membantu melawan hal itu.

"Kompolnas ingin agar semua pihak termasuk KPK menghindari yang dianggap membentuk opini publik untuk berprasangka pada Polri. Jadi kalau ada upaya untuk melemahkan KPK atau Polri, harus kita lawan bersama, termasuk pembentukan opini yang maaf ya, terkesan sistematis," pungkasnya. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons KPK Soal Aduan Jaksa Diduga Peras Saksi Sampai Rp3 M
Respons KPK Soal Aduan Jaksa Diduga Peras Saksi Sampai Rp3 M

KPK segera mengecek terkait dengan aduan dugaan seorang Jaksa KPK melakukan pemerasan terhadap saksi

Baca Selengkapnya
Survei Voxpol: 53,4% Publik Percaya Hukum Biasa Dipakai jadi Alat Jegal Lawan Politik
Survei Voxpol: 53,4% Publik Percaya Hukum Biasa Dipakai jadi Alat Jegal Lawan Politik

Cak Imin dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus yang terjadi 12 tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Pengamat Nilai Ada Masalah Etika Saat KPK Memeriksa Hasto PDIP
Pengamat Nilai Ada Masalah Etika Saat KPK Memeriksa Hasto PDIP

Kusnadi berada di lantai dasar ketika Hasto sedang menjalani pemeriksaan

Baca Selengkapnya
KSP Soal Keluarga Jokowi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Nepotisme: Hati-hati Asumsi Tanpa Bukti
KSP Soal Keluarga Jokowi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Nepotisme: Hati-hati Asumsi Tanpa Bukti

Laporan dilayangkan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Erick Samuel kepada Pimpinan KPK pada Senin (23/10).

Baca Selengkapnya
Reaksi Mabes Polri Usai Dilaporkan Dugaan Mark Up Pengadaan Gas Air Mata ke KPK
Reaksi Mabes Polri Usai Dilaporkan Dugaan Mark Up Pengadaan Gas Air Mata ke KPK

KPK mengaku sedang menelaah laporan yang dilayangkan koalisi masyarakat sipil termasuk ICW.

Baca Selengkapnya
Poltracking Jelaskan Proses Survei Pilkada Jakarta, Tegaskan Bukan Konsultan Salah Satu Kandidat
Poltracking Jelaskan Proses Survei Pilkada Jakarta, Tegaskan Bukan Konsultan Salah Satu Kandidat

Hal ini menanggapi perbedaan hasil survei Poltracking Pilgub Jakarta hingga memutuskan keluar dari Persepi. Poltracking juga diberi sanksi oleh Persepi.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Diperiksa Terkait Kasus Sistem Proteksi TKI, Murni Penegakan Hukum atau Politisasi?
Cak Imin Diperiksa Terkait Kasus Sistem Proteksi TKI, Murni Penegakan Hukum atau Politisasi?

Cak Imin buka suara soal panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Baca Selengkapnya
Nawawi Pomolango Ingin Tegakkan Sistem Kolektif Kolegial di KPK
Nawawi Pomolango Ingin Tegakkan Sistem Kolektif Kolegial di KPK

Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyatakan akan menerapkan sistem kerja kolektif kolegial di lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya
Megawati Tuding Kadernya Jadi Target Penegak Hukum, Begini Respons KPK
Megawati Tuding Kadernya Jadi Target Penegak Hukum, Begini Respons KPK

KPK menjelaskan penyidik hanya bekerja sesuai sebagaimana tugasnya dalam memberantas korupsi

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ketua KPK Ungkap Kabar Lakukan Pemerasan ke Mentan Syahrul Yasin Limpo
VIDEO: Ketua KPK Ungkap Kabar Lakukan Pemerasan ke Mentan Syahrul Yasin Limpo

Firli dilaporkan ke Polda Metro oleh sopir Mentan Syahrul Yasin Limpo atas dugaan tindak pidana pemerasan

Baca Selengkapnya
Gaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI
Gaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI

Gaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pandangan Mahfud Usai Megawati Tajam Bicara Curigai KPK Target Kader PDIP
VIDEO: Pandangan Mahfud Usai Megawati Tajam Bicara Curigai KPK Target Kader PDIP

Mantan Menko Polhukam Mahfud Md memberi pandangan mengenai kerja KPK. Dia merespons curhatan Mega soal kerja KPK

Baca Selengkapnya