Komunitas & ASN Banyuwangi ikrar tangkal hoaks dan ujaran kebencian
Merdeka.com - Pemkab Banyuwangi dan Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenpolhukam) bekerja sama menangkal hoaks dan ujaran kebencian di media sosial (medsos). Ratusan ASN diberikan pelatihan terkait literasi media sosial. Selain itu, dua institusi ini membentuk komunitas penggiat medsos yang terdiri atas warga dan aparatur sipil negara (ASN) setempat.
Pelatihan tersebut digelar di Banyuwangi, Jumat (20/7) yang bertajuk Pelatihan Literasi Media Sosial dan Motivasi Hidup Bermakna untuk Bangsa. Pelatihan tersebut diikuti 300 ASN dan ratusan warganet Banyuwangi.
Deputi VI/Wakesbang Kemenko Polhukam Arief Poerboyo Moekiyat mengatakanujaran kebencian dan kabar hoaks merupakan hal yang membahayakan bagi kesatuan NKRI., "Penyebar hate speech dan hoaks itu sangat membahayakan. Itu harus ditangkal termasuk di daerah-daerah," kata Arief.
-
Dimana pelatihan ini diadakan? Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), pada bulan Juli, sekelompok wanita berkumpul di kota Hangzhou di provinsi Zhejiang untuk mengikuti program dua hari yang mengenakan biaya sebesar 2.999 yuan (Rp6,5 juta) kepada setiap peserta.
-
Siapa yang ikut dalam pelatihan ini? Sumber daring mengungkapkan bahwa sebagian besar peserta adalah wanita berusia 35 hingga 55 tahun. Seorang wanita berusia 54 tahun, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menceritakan bahwa ia telah mengembangkan perasaan terhadap teman sekelas putranya dan menyatakan kekhawatiran mengenai menurunnya daya tariknya.
-
Apa yang diajarkan di pelatihan ini? Pada hari pertama, mereka menghadiri kuliah tentang 'hakikat cinta' dan mempelajari teknik mencapai orgasme. Hari kedua menekankan pada ciuman, tarian sensual, dan permainan merobek kaus kaki. Mereka juga terlibat dalam latihan bermain peran yang bertujuan untuk mengajarkan mereka cara menunjukkan pesona mereka dalam situasi intim.
-
Siapa yang mengikuti kelas parenting di Banyuwangi? Kelas parenting tersebut diikuti sebanyak 100 peserta yang terdiri dari para orang tua asuh dan anak-anak yatim.
-
Siapa yang terlibat di program Banyuwangi? 'Proyek ini diharapakan bisa menciptakan solusi baru pengurangan plastik sekali pakai melalui perubahan pada hulu hingga hilir. Mulai produsen, pengecer, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya,' kata Professor Jobling.
-
Siapa yang memberikan pelatihan public speaking di Kutai Timur? Pelatihan public speaking tersebut digelar oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur di Hotel Royal Victoria Sangatta, pada 01-03 Desember 2023.
Komunitas & ASN Banyuwangi ikrar tangkal hoaks dan ujaran kebencian ©2018 Merdeka.com
Menurut Staf Khusus Kemenpolhukam, Farizay Irawadi, penyebar hate speech dan hoaks tidak menyuarakan netizen. Bahkan penyebarnya terorganisir dan diperjualbelikan.
Farizay mencontohkan bagaimana hate speech dan hoaks tersebar. Ada satu kelompok yang membingkai informasi seolah-olah benar padahal bohong. Setelah itu dengan sistematis berbagai akun palsu menyebarkan informasi tersebut, sehingga dalam waktu cepat menyebar. "Karena mengira informasi itu benar, masyarakat luas juga ikut-ikutan menyebar," kata Fahrizay.
Namun semua itu bisa ditangkal dengan menyebar pesan positif. "Semua bisa ditangkal dengan sinergi media sosial. Makanya kami gelar pelatihan siber untuk komunitas-komunitas di Banyuwangi,” ujarnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengatakan, pelatihan literasi digital ini merupakan hal yang penting tidak hanya untuk anak muda penggiat medsos, tapi juga bagi ASN. "Bela negara saat ini tidak hanya angkat senjata. Tapi juga berperang melawan hate speech dan berita hoaks," kata Anas.
Komunitas & ASN Banyuwangi ikrar tangkal hoaks dan ujaran kebencian ©2018 Merdeka.com
Pelatihan literasi media ini mendapat respon positif dari sejumlah ASN, salah satunya Nur Kalila. Lila, panggilan akrabnya mengaku materi ini sangat bermanfaat buat dia. Mulai dari materi tentang Hoax & penanggulangannya hingga pembuatan meme menarik dan memviral.
"Ini menarik sekali, kita diajarkan membuat konten yang positif, menarik dan berpotensi viral. Sangat bermanfaat untuk mempromosikan masalah kesehatan. Seperti membuat poster digital ajakan hidup sehat, atau program pemerintah lainnya," ujar karyawati Dinas Kesehatan Banyuwangi ini.
Dalam forum tersebut juga diucapkan ikrar kader sinergi bersama media sosial Banyuwangi. Dalam ikrar yang disampaikan perwakilan ASN Banyuwangi dan komunitas medsos tersebut, menyatakan di antaranya meningkatkan persaudaraan dan menghormati kemajemukan masyarakat, mengeliminasi berita bohong dan ujaran kebencian melalui media sosial, dan lainnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saring sebelum sharing adalah tahapan penting agar netralitas ASN tetap terjaga.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini bertujuan untuk menjalin komunikasi dan sinergitas antara pemerintah, aparat keamanan, dan elemen mahasiswa.
Baca SelengkapnyaMenurut para narasumber, berbahasa yang baik akan berdampak positif bagi kehidupan bersosial, dan sebaliknya dampak hukum bisa menjerat siapapun yang melanggar
Baca SelengkapnyaProgram Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKota Pasuruan menggelar pembinaan Pelatihan Jurnalistik dan Videografi.
Baca SelengkapnyaProgram 'Banyuwangi Ayo Kursus 2023' membuka lebih dari 20 jenis kursus.
Baca SelengkapnyaPersonel gabungan ini bergerak menyusuri jalan setapak menuju permukiman
Baca SelengkapnyaDi tahun politik, semua pihak diajak untuk lebih bijak dalam menyebarkan informasi terutama melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaATVI dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV Indosiar, menggelar literasi media bagi lebih 700 siswa SD di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPelatihan literasi itu menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan internet yang lebih positif dan bertanggung jawab di Kabupaten Kediri.
Baca SelengkapnyaSCTV dan ATVI Gelar Literasi Media bagi Pelajar SDN 09 Manggarai Selatan
Baca SelengkapnyaFestival ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan pelajar.
Baca Selengkapnya