Kondisi 10 Orang Positif Covid-19 dari Klaster Pernikahan di Semarang Sudah Membaik
Merdeka.com - Sebanyak 10 orang terpapar Covid-19 setelah Dinkes Kota Semarang melakukan tracking dari klaster pernikahan yang digelar baru-baru ini. Terkait klaster yang sama, dua orang meninggal dunia yakni ibu dan adik pengantin.
"Jadi ada yang meninggal usai gelar acara pernikahan. Kita rapid tes pertama hanya satu orang yang reaktif. Karena janggal, langsung tes swab dan ditracking lanjutan ditemukan 10 orang positif Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moch Abdul Hakam, Selasa (23/6).
Dia menyebut, kejadian bermula ketika adik pengantin perempuan mengeluh sakit demam dan sesak napas. Setelah dibawa ke rumah sakit, sang adik terkonfirmasi positif Covid-19.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa saja penyakit yang Mpok Atiek alami? 3 'Kalau (pengobatan) alternatif udah dua tahun, tapi dua tahun itu pengobatan yang lain-lain juga, emak kan ada penyakit jantung, gula darah, kolesterol, asam urat, darah tinggi, ya penyakit orangtua lah,' lanjutnya.
"Kita tracking bapak dan ibunya kena. Adik dan ibunya meninggal dunia," ujarnya.
Kesepuluh orang yang dinyatakan positif, kata Abdul Hakam, kondisinya mulai membaik setelah dilakukan tes swab kedua dan ketiga. Tetapi untuk dua dari sepuluh orang tersebut masih terus dipantau.
"Sementara bapaknya sempat sakit kondisi kritis, sekarang kondisinya sudah sadar, dan membaik. Saat ini sedang jalani perawatan," katanya.
Informasi dihimpun, pada acara pesta pernikahan tersebut dihadiri lebih dari 20 orang.
"Jadi ada 20 orang dari keluarga mempelai wanita. Sementara dari mempelai pria yang hadiri undangan lebih banyak. Padahal dalam pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) tidak boleh lebih dari 30 orang dari aturan ketentuan yang berlaku," ungkapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPolisi resmi menghentikan perkara ini usai merampung investigasi.
Baca SelengkapnyaKondisi ini terjadi karena sang ayah dirawat di rumah sakit menjelang hari pernikahan anaknya.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSang anak berinisial AKE (12) sempat keluar rumah untuk minta tolong kepada tetangga, namun ayah, ibu, dan kembarannya tak selamat
Baca SelengkapnyaSebelum dibawa ke Rumah Sakit Borromeus Bandung, Atalia menemani RK mendaftar sebagai calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaMomen ini diabadikan di kanal TikTok @meymakeup_ciamis belum lama ini.
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca Selengkapnya