Kondisi Akbar Alamsyah di RSPAD, Korban Demo yang Sempat Koma Selama 2 Pekan
Merdeka.com - Malang betul nasib Akbar Alamsyah (19). Sempat dikabarkan hilang usai aksi demonstrasi di Slipi, Palmerah, 25 September lalu, Akbar ditemukan orangtuanya sudah terbaring koma di rumah sakit.
Hingga 8 Oktober, kondisi Akbar masih belum bisa diajak komunikasi. Dia masih terbaring lemah dengan sejumlah selang di badan saat menjalani perawatan di ruang Cerebro Intensive Care Unit (CICU) RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, sejak Senin (30/9).
Adang, sang ayah enggan bicara banyak tentang kronologi Akbar bisa ditemukan koma di rumah sakit. Begitu juga soal apakah Akbar merupakan salah satu dari ribuan orang yang ikut Akbar aksi demo atau bukan.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Adang tak berkenan berbincang dengan pihak mana pun. Ia mengaku cukup lelah dengan kondisi yang menimpa keluarganya saat ini.
"Sekarang sudah mulai lumayan lah tensinya, ya mungkin itu saja yang bisa saya berikan," kata Adang, Jakarta, Selasa (8/10).
Ruang perawatan Akbar dijaga ketat, bahkan merdeka.com sejak kemarin mencoba menemui keluarga korban, tapi tak membuahkan hasil. Keluarga tak berkenan diwawancara media. Padahal sebelumnya, sang ibunda Akbar, masih mau bercerita tentang kejadian yang menimpa Akbar.
Adang tengah mendampingi anaknya di ruang perawatan. Dia tak mau keluar, sekalipun merdeka.com, sudah mendatangi rumah sakit. Lewat sambungan telepon, Adang mengatakan, saat ini dokter tengah memeriksa kondisi kesehatan Akbar. Percakapan pun harus dihentikan.
"Saya lagi di Akbar, ini kebetulan ada dokter, lagi ngobrol sama dokter, jadi maaf dulu ya ini saya potong dulu," katanya.
Kondisi kritis Akbar mengundang tuntutan terhadap polisi. Koordinator Kontras, Yati Andriyani meminta polisi mengusut penyebab Akbar koma dan kritis sampai saat ini.
Yati menyampaikan pada Jumat pekan lalu dia dan tim mengunjungi Akbar di RSPAD. Dia menyaksikan kondisi kepala bagian depan dan belakang diperban. Selain itu bibirnya membengkak.
Berdasarkan keterangan keluarga, Yati mengatakan, Akbar sebelumnya dirawat di RS Pelni, Petamburan. Kemudian dibawa ke RS Polri di Kramat Jati dan baru dirujuk ke RSPAD. Keluarga juga belum mengetahui pasti penyebab sampai Akbar koma.
"Keluarga belum mengetahui pasti. Apapun masalah dan sebabnya tidak ada pembenaran tindakan kekerasan dan penganiayaan hingga menyebabkan korban kritis. Oleh karenanya Polri harus mengungkap dan mengusut peristiwa ini siapapun pelakunya," tegasnya.
Yati menambahkan, surat Kepala RS Bhayangkara kepada Kepala RS RSPAD dituliskan biaya perawatan medis Akbar selama 3 bulan ke depan dijamin oleh RS Bhayangkara. Kendati demikian dia meminta polisi mengusut penyebabnya.
"Semua harus dibuktikan secara transparan dan akuntabel," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata terdapat fakta baru usai dilakukan visum, dokter menemukan luka lubang di dada kiri korban.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia setelah dianiaya pelaku. Diduga, penganiayaan dipicu pelaku merasa tersinggung.
Baca SelengkapnyaJasad korban kali pertama diketahui oleh ibunya yang langsung histeris minta tolong.
Baca SelengkapnyaKPAID Tasikmalaya menyatakan kasus anak berkebutuhan khusus (ABK) meninggal dianiaya orang tuanya menjadi kado pahit di Hari disabilitas.
Baca SelengkapnyaPenemuan jasad ayah dan anak yang telah membusuk di rumahnya, Jalan Balai Rakyat V, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara membuat geger warga.
Baca SelengkapnyaSeorang fans JKT48 meninggal dunia karena pingsan di tengah acara Temu Fans Summer Tour -JKT48 di Mall Tentrem Semarang, Selasa (11/7).
Baca SelengkapnyaMahasiswi asal Kabupaten Sumba Timur ini diduga stres karena telah di drop out.
Baca SelengkapnyaIbunda mengungkapkan korban tidak pernah pamit saat akan keluar rumah.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui berinisial AM (18), warga Kecamatan Jatiasih.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi ditepi jalan umum Kampung Painan Timur Kenagarian Painan Timur Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca Selengkapnya