Kondisi atmosfer labil, 7 wilayah di Jabar dilanda bencana hidrometeorologi
Merdeka.com - Tujuh wilayah di Jawa Barat dilanda bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor sekama tiga hari terakhir. BPBD Jabar mengaku sudah melakukan mitigasi dan upaya penanggulangan bencana.
Kejadian di tujuh wilayah tersebut adalah longsor di Kabupaten Subang, Kecamatan Sagalaherang. Longsor teraebut berdampak pada akses Jalan Sagalaherang-Kampung Nyalindung terganggu.
Longsor juga terjadi di Kabupaten Sumedang yakni di Kecamatan Darmaraja, Kecamatan Jatigede, Kecamatan Cisitu. Dampaknya, dua unit rumah rusak sedang dan jalan penghubung desa tertutup longsoran.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Kenapa terjadi banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
-
Kenapa banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3). Selain banjir, pada beberapa daerah juga terjadi longsor dan pohon tumbang, salah satunya adalah Pesisir Selatan.
-
Apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk antisipasi banjir? Antisipasi banjir menjelang musim penghujan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan dinas-dinas teknis mulai melakukan langkah antisipatif.'Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, juga BPBD kami minta sudah menyiapkan diri. Gorong-gorong segera dibersihkan agar air tidak tersumbat. Spot-spot banjir juga juga mulai dipetakan untuk antisipasinya,' kata Ipuk saat menggelar rapat koordinasi mingguan yang diikuti oleh seluruh OPD, Jumat (3/11).
-
Bagaimana cara mitigasi bencana tanah longsor? Berikut langkah mitigasi pencegahan tanah longsor:- Menghindari membangun rumah atau pemukiman serta fasilitas umum di bawah atau dekat tebing.- Membuat sengkedan atau terasering di lereng terjal apabila ingin mendirikan kawasan pertanian dan pemukiman.- Menghindari membangun kolam atau perkebunan di lereng yang dekat dengan pemukiman warga.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
Kota Bandung, tepatnya di Kecamatan Astana Anyar dilanda banjir yang berdampak pada 142 rumah terendam. Banjir pun terjadi di Kabupaten Bandung, tepatnya di Kecamatan Majalaya, Kecamatan Cileunyi, Kecamatan Dayeuh Kolot.
Longsor, pergerakan tanah, dan banjir terjadi di Kabupaten Majalengka. Longsor menerjang di Kecamatan Rajagaluh, Kecamatan Sindangwangi, Kecamatan Maja, Kecamatan Bantarujeg sedangkan pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Bantarujeg, Kecamatan Lemahsugih.
Adapun banjir merendam Kecamatan Panyingkiran yang berdampak pada 50 rumah 71 KK terendam, dan longsor, pergerakan tanah
Hal serupa terjadi di Kabupaten Kuningan Kecamatan Karangkencana, Kecamatan Hantara, Kecamatan Nusaherang, Kecamatan Ciniru, Kecamatan Kadugede dilanda longsor.
Banjir merendam Kecamatan Cibingbin yang berdampak pada total tujuh rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, enam rumah terancam, 21 KK/ 65 Jiwa mengungsi.
Banjir terjadi juga terjadi di Kab. Cirebon dengan sembilan kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Losari, Kecamatan Waled, Kecamatan Kedawung, Kecamatan Plumbon, Kecamatan Plered, Kecamatan Tengah Tani, Kecamatan Pasaleman, Kecamatan Pabedilan, Kecamatan Ciledug. Total rumah yang terdampak 4794 unit dan korban yang terdampak 7229 KK/21968 Jiwa.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Dicky Saromi menyatakan, upaya yang telah dilakukan pihaknya adalah secepatnya berkoordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota terdampak.
"Tim Unit Reaksi Cepat (URC) sudah diturunkan ke lokasi untuk assessment dan pendampingan. Bantuan logistik juga sudah dikirimkan berupa perlengkapan sekolah, makanan siap saji, famili kit, kids ware, terpal dan karung ke Kab. Kuningan, Kota Bandung, Kab. Bandung, dan Kab. Cirebon," jelasnya saat dihubungi, Sabtu (24/2)
Sementara dalam siaran persnya Jumat (23/2/18), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya peningkatan bencana hidrometeorologi dan dampak cuaca ekstrem yang harus diwaspadai tiga hari ke depan.
Hal ini dipicu oleh kondisi atmosfer yang sangat labil di wilayah Indonesia. Kondisi ini dipicu oleh beragam fenomena, dari adanya pola angin baratan yang cukup kuat dan didukung adanya pola daerah pertemuan angin (konvergensi) hingga dipicu oleh skala atmosfer skala lokal maupun skala yang lebih luas di sekitar lokasi bencana serta kondisi uap air dan kelembaban udara yang cukup tinggi.
Dalam beberapa hari ke depan suplai uap air sebagai pendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan relatif tinggi. Diperkirakan potensi hujan masih terus meningkat dalam 3 (tiga) hari ke depan khususnya di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
Besarnya pengaruh lokal dan tingginya pemanasan mengakibatkan periode saat ini hingga akhir Februari nanti memicu peningkatan intensitas hujan lebat yang memungkinkan disertai kilat/petir dan angin kencang.
Secara umum, masyarakat diimbau agar tetap waspada potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan genangan, banjir, banjir bandang, dan longsor.
Lalu, Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh. Warga pun diimbau untuk tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir.
Bagi nelayan, mereka harus waspada dengan kenaikan tinggi gelombang dan hujan lebat disertai angin kencang yang berbahaya bagi kapal berukuran kecil.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi terdampak bencana hidrometeorologi setelah cuaca ekstrem terjadi pada Selasa (3/12) hingga Rabu (4/12).
Baca SelengkapnyaBanjir ini membuat status Pos Angke Hulu Siaga 3 (Waspada).
Baca SelengkapnyaAda pula genangan yang terjadi karena disebabkan oleh banjir pesisir atau Rob
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaSelain hujan lebat, BMKG juga memprakirakan hujan yang disertai kilat dan petir
Baca SelengkapnyaRekomendasi dari BMKG Jabar hasil pengamatan curah hujan lebat sejak pagi akan melanda Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Kota Sukabumi.
Baca Selengkapnya38 daerah di tujuh provinsi mengalami kekeringan dengan tidak ada hujan selama lebih dari dua bulan
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca SelengkapnyaBencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tersebar di 33 lokasi.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca Selengkapnya