Kondisi remaja korban persekusi di Cipinang mulai membaik
Merdeka.com - Anggota Koalisi Anti Persekusi Alysa Wahid memastikan kondisi fisik maupun mental PMA (15), korban persekusi anggota Front Pembela Islam (FPI) di Cipinang, Jakarta Timur, aman. Menurut Alysa, PMA dan keluarganya saat ini masih berada di rumah aman yang disediakan Kementerian Sosial.
"Saya sudah berkomunikasi langsung dengan keluarga dan PMA. Secara khusus kondisi dia relatif aman. Safe housenya kan berada di area Mensos jadi saya menilai ini aman," ujar Alysa di kantor YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/6).
Alysa menambahkan, PMA sudah kembali beraktifitas seperti biasa meskipun masih tinggal di dalam rumah aman tersebut. Pengawasan PMA dan keluarganya juga diawasi oleh Polda Metro Jaya.
-
Siapa yang dapat membantu remaja jika mengalami ketidaknyamanan? Jika Anda mengalami salah satu gejala ini, jangan ragu untuk berbicara dengan orang tua atau dokter.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Apa yang dilakukan polisi untuk membantu pemuda? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
"PMA sudah jalani beberapa aktivitas di lingkungan Kemensos dan dia cukup oke. Dia juga mulai suka menulis. Soal keamanan keluarganya masih terus didampingi dan juga berkomunikasi dengan pihak Polda," ujar dia.
Menurut Alysa, kasus yang menimpa PMA tidak hanya selesai hingga pelaku ditangkap. Dia juga masih mempertanyakan perlindungan PMA dan keluarganya setelah keluar dari safehouse.
"Setelah ini dia pulang ke mana? itu masih ngambang karena ini jadi pertanyaan kita juga. Tapi yang kami dengar dari Mensos itu akan diurus negara," kata dia.
"Tapi kohesi sosial yang tidak bisa atasi, karena tidak ada yang menjamin ligkungan sosial barunya tidak melakukan hal yang sama lagi (persekusi)," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaKorban dirudapaksa oleh staf kelurahan Pondok Kacang Barat
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan itu terjadi pada Agustus 2024 setelah orangtua korban melihat gelagat aneh anaknya.
Baca SelengkapnyaAksi pembacokan dilakukan sebelum subuh minggu 26 Mei 2024
Baca SelengkapnyaKeluarga korban perundungan siswa senior SMA Binus School Serpong, bersama tim hukum P2TP2A Kota Tangerang Selatan, mendatangi kantor LPSK, Jumat (23/1).
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan juga memberikan pendampingan terhadap pelajar pelaku kekerasan dan perundungan di SMA Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaSaat ini 12 anak penghuni panti asuhan sedang menunggu hasil tes kesehatan dan konseling psikis.
Baca SelengkapnyaPelaku inisial RZ (13), ZS (14), KD (13) dan AI (14).
Baca SelengkapnyaMRM dianiaya teman sebayanya RM (10) di sebuah rental PlayStation (PS)
Baca SelengkapnyaDalam rekaman video yang beredar, terlihat dua siswi berinisial K dan N dihajar oleh pelajar dari sekolah lain.
Baca Selengkapnya