Kondisi Warga Satu Kampung Diisolasi di Garut Membaik, 7 Dirawat di RS
Merdeka.com - Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan , bahwa saat ini kondisi puluhan warga yang sedang menjalani isolasi di Desa Hegarmanah, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut terus membaik. Jumlah warga yang diisolasi di GOR desa tinggal 30 orang.
Selain kondisi mereka yang sedang menjalani isolasi membaik, Leli mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan ada penambahan kasus baru di wilayah tersebut. "Saat ini Alhamdulillah membaik. Warga masih menjalani isolasi di GOR. Penambahan sementara belum," kata Leli, Kamis (27/5).
Dia memastikan bahwa selama masa isolasi, kondisi warga tidak ada yang memburuk, namun beberapa di antaranya mengalami gejala sedang. Dari 37 orang warga yang diketahui terpapar Covid-19, 2 di antaranya bergejala berat dan 5 lainnya mengalami gejala sedang.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
"Jadi sekarang yang diisolasi di GOR berjumlah 30 orang. 5 orang dirujuk ke RSUD Pameungpeuk karena mengalami gejala sedang. Dua lainnya yang bergejala berat, dirawat di RSAD Guntur dan RS Nurhayati," kata dia.
Awal Penyebaran Belum Diketahui
Untuk awal penyebaran virus Corona di kampung tersebut, Leli mengaku bahwa pihaknya masih perlu melakukan kajian lebih mendalam. Hal tersebut dikarenakan kabar yang sempat muncul terkait awal penyebar terpatahkan.
Dia menjelaskan bahwa awalnya sempat menduga bahwa virus tersebut dibawa oleh salah seorang pemudik dari Bandung yang kemudian menularkan ke ayahnya yang sakit. Saat sakit itu, sejumlah warganya banyak yang menengok sehingga ikut terpapar.
"Tapi sepertinya bukan dari orang tersebut ya. Kita belum bisa memastikan karena setelah kita telusuri yang mudik itu dia sebelum pulang dia sudah di rapid dan hasilnya negatif. Kemudian sepulang dari sana (kembali ke Bandung) juga di rapid juga, karena di kantornya mengharuskan dan ada hasilnya negatif," ujar dia.
Selain itu juga, dikatakan Leli, sempat beredar kabar bahwa warga yang mudik itu diketahui sempat terpapar Covid-19 saat bekerja di Bandung. Namun setelah pihaknya melakukan penelusuran, diketahui bahwa warga itu memang pernah terkonfirmasi positif Covid-19, namun itu terjadi pada November 2020.
Warga tersebut, menurutnya dinyatakan sudah negatif setelah mendapatkan perawatan dan dilakukan tes PCR. "Hasil tes PCRnya menyatakan dia negatif. Sebelum masuk kerja tes PCR lagi dan hasilnya negatif. Kita juga rada ragu menyimpulkan itu dibawa atau tertular dari anaknya, ini menjadi bahan kajian dari kita, sebetulnya ini sumbernya dari mana," ujar dia.
Selain itu, disebut Leli, sebelum warga tersebut mudik ayahnya diketahui telah sakit. Oleh karena itu, bisa saja ayahnya yang menularkan kepada warga lainnya.
"Atau bisa juga tetangganya yang menularkan ke ayah ibunya. Sekarang memang bingung nentuin dari mana asalnya,” tutup Leli.
Sebelumnya, puluhan warga satu kampung di Desa Hegarmanah, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, dinyatakan positif Covid-19. Sebagian besar di antara mereka diisolasi di gedung olahraga (GOR) milik desa itu sejak Selasa (18/5).
Camat Bungbulang Caca Rifai mengatakan, sekitar 24 orang diketahui positif Covid-19 berdasarkan tes yang sudah dilakukan.
"Dari 24 orang itu, 2 di antaranya dengan gejala berat sehingga harus dirawat di RSUD dr Slamet Garut. Yang lainnya diisolasi di GOR desa," sebut Caca, Jumat (21/5).
Setelah 24 orang itu diketahui positif Covid-19, tim Satgas Covid-19 Kabupaten Garut melakukan pengujian acak terhadap 74 warga lainnya pada Kamis (20/5). Sebanyak 13 orang di antaranya positif Covid-19.
"Jadi total yang terpapar berjumlah 37 orang di kampung itu. Yang 35 orang semuanya diisolasi di GOR desa, dan yang dua di RSUD dr Slamet. Yang diisolasi di GOR diawasi tim kesehatan. Kalau ada yang tiba-tiba bergejala berat akan langsung dibawa ke RSUD dr Slamet untuk mendapat penanganan lebih lanjut," ungkapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca Selengkapnya11 orang mengalami luka ringan dan sudah dinyatakan sembuh, serta 1 orang kini masih menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaSementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Selengkapnya