Konflik Poso dan Bom Makassar, Awal Kesan Mendalam Jenderal Tito pada JK
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memiliki kesan tersendiri pada sosok Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK. Semasa masih bertugas di lapangan, Tito merasa kerjanya sangat terbantu berkat dukungan JK.
Seperti saat menangani konflik di Poso, Sulawesi Tengah, tahun 2005-2007.
"Kami memimpin operasi, kemudian kontak senjata. Kita 600 orang. Sedangkan, di sana 300 orang yang berpusat di Tanah Runtuh. Ada 16 orang meninggal pihak sana dan dari Polri satu orang," ungkap Tito di acara Tradisi Pengantar Purna Tugas Wapres di Gedung PTIK/STIK, Jakarta Selatan, Jumat (18/10).
-
Kenapa duet Kapolri dan Panglima TNI menarik perhatian? Aksi duet Kapolri-Armand Gigi ini sukses mencuri perhatian publik.
-
Apa prestasi yang dimiliki kedua prajurit TNI? Keduanya diketahui memiliki kemampuan mumpuni di bidang olahraga. Di antaranya yakni lari, terjun atletik, hingga sukses mengikuti ajang triatlon di berbagai kesempatan.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Siapa yang memimpin TKD Prabowo-Gibran di Jabar? 'Di Jawa Barat saya yakin Prabowo-Gibran akan menang telak karena TKD dipimpin Pak Ridwan Kamil. Tanggal 14 Februari datang ke TPS. Nomor satu buka kertas suara, nomor dua coblos, dan nomor tiga lipat kertas suara,' tandasnya.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Bagaimana Kapolres membuat warga tertawa? Bilang Ibu-ibu Cantik Ketika diberi kesempatan untuk berbicara di depan ibu-ibu Desa Cikande Permai, AKBP Condro mengatakan jika ibu-ibu di sana ternyata cantik-cantik. Tidak cukup sampai di sana, ia melanjutkan kalimat tersebut dengan kata yang bikin warga ngakak.'Ternyata ibu-ibu di Kampung Cikande Permai cantik-cantik, pak. Belum selesai. Cantik-cantik, dulunya,' kata Kapolres Serang yang membuat ibu-ibu tertawa terbahak-bahak.
Melihat banyaknya jumlah korban, Tito mengaku khawatir peristiwa itu akan menjadi isu pelanggaran HAM. Kemudian, dia bersama Kapolda saat itu Badrodin Haiti memutuskan melapor kepada Presiden, Komisi III DPR , Komnas HAM dan media.
"Kita mendahului memberi informasi daripada informasi diterima dari pihak lain," ujar dia.
Tito dan Badrodin menghadap Jusuf Kalla dan menceritakan jalannya operasi yang dia pimpin. "Pertanyaannya bapak singkat, apakah yang meninggal bawa senjata," kata Tito menirukan respons JK saat itu.
"Ya kami bisa buktikan mereka bawa senjata. Kami menyita 300 senjata dan 40 ribu butir peluru, ini foto-fotonya," kenang Tito saat mendapat pertanyaan dari JK.
"Kalian sudah benar, tidak boleh ada yang punya senjata selain TNI-Polri. Saya akan mem-backup kalian," sambung Tito mengutip jawaban JK
Tak cukup hanya mendapatkan laporan darinya, sambung Tito, JK juga langsung memutuskan terbang ke Poso bertemu sejumlah tokoh-tokoh masyarakat untuk berdialog.
"Mereka bisa memahami dan suasana menjadi kondusif. Lebih dari itu Bapak (Jusuf Kalla) mendirikan pesantren sekelas Gontor di Poso Pesisir dan sekolah teknologi di Tentena. Hal itu membuat suasana lebih dingin lagi sehingga akhirnya permasalahan tersebut tidak berkembang," ucap Tito.
Bukan kali itu saja dia melihat ketegasan seorang JK. Jauh sebelum itu, saat JK masih menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra), Tito sudah pernah berkomunikasi saat terjadi ledakan bom di Mal Ratu Indah Makassar 2002 silam. Tiga orang tewas dalam insiden tersebut.
"Saya menyampaikan pada Kapolda saat itu, saya tangani perkara, bisa ungkap saya sampaikan ke Pak Kapolda Pak Firman Gani. 'Pak pelakunya Muchtar Daeng lau, kita sudah tangkap semuanya tapi ada satu lagi Pak, namanya Agung Abdul Hamid," kata Tito.
"Tidak lama saya dipanggil Pak Kapolda, perintah Pak Jusuf Kalla, Kemenko Kesra saat itu, tangkap dia (teroris) semua. Jangan khawatir saya akan backup sehingga saya lihat ini kok dibom bukan malah takut tapi malah perintahkan untuk tangkap semuanya. Itu menunjukkan keberanian," sambung dia.
Dari dua kejadian itu, Tito benar-benar melihat figur seorang JK yang berani. Sambil berkelakar, Tito menyebut ketegasan JK melebihi Jenderal TNI dan Polri.
"Sekedar jokes saja. Saya pernah sampaikan di Mabes TNI jika ada yang kurang, dengan segala hormat bapak mungkin kurangnya cuma satu, bapak bukan Jenderal TNI maupun Polri. Tapi saya paham secara personal, Pak Idham paham secara personal, bahwa keberanian ketegasan bapak dalam bersikap, melebihi keberanian ketegasan jenderal TNI-Polri," tutup dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto kembali memuji-muji Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaKiky Saputri beri testimoni saat ketemu dengan jenderal bintang 4 Moeldoko.
Baca SelengkapnyaPrabowo memuji sikap Jokowi. Prabowo mengatakan keberian Jokowi melebihi semua jenderal.
Baca SelengkapnyaHari Juang Polri yang jatuh pada 21 Agustus tidak bisa dilepaskan dari sosok M Jasin.
Baca SelengkapnyaKerap disapa Bang Nolly, pria asal Temanggung ini merupakan salah satu tokoh militer dan politik yang patut untuk dikenang jasa-jasanya.
Baca SelengkapnyaAtraksi yang diperlihatkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat bermain Judo mendapat banyak sorotan.
Baca SelengkapnyaTNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?
Baca SelengkapnyaKisah sosok jenderal TNI berdarah bangsawan yang pernah marah sampai gebrak meja di hadapan Presiden RI.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan Prabowo telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan TNI dan negara.
Baca SelengkapnyaDirinya harus kehilangan tangan kanannya karena luka membuat bagian tubuhnya tersebut membusuk dan harus diamputasi.
Baca SelengkapnyaTito pernah memimpin tim Densus 88 yang salah satu anggotanya Rycko Amelza.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai, Jokowi merupakan sosok mampu mengambil keputusan secara tegas dan berani, meski seringkali menghadapi pelbagai tantangan.
Baca Selengkapnya