Konjen RRC di Denpasar Akui Ada Warganya Positif Corona Setelah dari Bali
Merdeka.com - Konsul Jenderal Republik Rakyat China (Konjen RRC) di Denpasar Gou Haodong menerangkan sudah mengetahui terkait warga negaranya bernama Jin yang positif terkena virus corona setelah dari Bali.
"Jadi kami juga dapat infonya dari media di Tiongkok, ada seorang warga negara Tiongkok yang namanya Jin yang sudah sempat berkunjung ke Bali kemudian balik ke Tiongkok dan dinyatakan positif virus corona. Berita-berita tentang kasus ini semua terbuka di internet," kata Haodong saat ditemui usai menghadiri acara di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Denpasar, Kamis (13/2).
Menurutnya, Jin pergi dari Pulau Bali pada tanggal 28 Januari 2020, namun hingga kini belum ada laporan kasus infeksi virus corona.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa itu penyakit misterius di China? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Apa itu Flu Singapura? Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak dan kadang-kadang orang dewasa.
-
Bagaimana virus dengue bisa menginfeksi seseorang? Virus dengue ini memiliki empat serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Ini berarti seseorang masih bisa terkena DBD hingga empat kali seumur hidupnya, karena setiap infeksi oleh serotipe yang berbeda dapat menyebabkan penyakit ini.
"Jadi orang ini tanggal 28 meninggalkan Indonesia kalau secara otomatis dua Minggu sudah berlalu, dan tidak ada kasus yang dilaporkan. Berarti tidak terjadi infeksi ke orang lain tapi kita harus tetap waspada," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya sampai saat terus mencari informasi mengenai riwayat kunjungan warga China yang telah dinyatakan positif Corona setelah dari Bali melalui agen perjalanan.
"Kami sekarang masih mencari informasi melalui agen perjalanan tapi belum dapat infonya," ujarnya.
Dia juga menyebutkan, bahwa untuk saat ini warga China yang ada di Bali masih sekitar 1.000 orang. Namun juga sudah ada yang kembali ke negaranya.
"Kalau menurut data yang kami dapatkan dari Imigrasi mungkin kurang dari 1.000 (Warga Tiongkok). Kebanyakan (pulang) transit di negara lain," ujar Haodong.
Seperti diketahui, seorang warga China dinyatakan positif terkena virus corona oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Kota Huainan, Provinsi Anhui, Rabu (5/2). Menurut akun resmi Pemerintah Provinsi Anhui di laman Weibo, ia sebelumnya sempat berkunjung ke Bali akhir Januari lalu.
Dalam keterangan di laman tersebut, ia terbang ke Bali dari Wuhan menggunakan maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT-2618 pada 22 Januari. Setelah sepekan, warga China itu lalu terbang ke Shanghai menggunakan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-858 pada 28 Januari.
Begitu sampai di Shanghai, ia sempat menginap di Hotel Bandara Pudong dan pergi ke Stasiun Selatan Nanjing, keesokan harinya untuk menuju ke Huainan menggunakan kereta bernomor seri G1814 dan G2809. Delapan hari kemudian, warga China itu dinyatakan positif terjangkit virus Corona oleh CDC Kota Huainan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI sedang melakukan pelacakan dengan menelusuri sejumlah orang yang pernah kontak erat dengan sang pasien.
Baca SelengkapnyaKemenkes menemukan kasus suspek cacar monyet atau mpox di Tangerang,
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaBayi CP berhasil diselamatkan dari oknum yang mencoba untuk menjualnya kepada warga negara China di Kota Fuqing, Provinsi Fujian, China.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sudah merebak di Beijing dan Liaoning utara, China.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTemuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca Selengkapnya