Konsep OTG Covid-19 Belum Banyak Dipahami, Jaga Jarak Paling Jarang Dilakukan
Merdeka.com - Konsep Orang Tanpa Gejala (OTG) dalam penularan Covid-19 ternyata masih belum dipahami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal tersebut tercermin dari survei yang dilakukan oleh Nielsen dan UNICEF pada Agustus lalu. Survei dilakukan di 6 kota besar, Jakarta, Makassar, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Medan dengan melibatkan sekitar 2.000 responden.
Dari 2.000 responden yang disurvei, hanya 31,5 persen yang sudah mengimplementasikan perilaku pencegahan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Ini artinya, baru sepertiga dari responden survei yang melakukan protokol kesehatan secara lengkap.
"Kalau kita bicara status sosial ekonomi, hasil survei mengatakan justru lower 1 dan 2 paling banyak yang melakukan 3 perilaku sekaligus [3M]. Dari sisi usia, yang muda-muda kurang disiplin. Yang agak senior 50-54 tahun paling disiplin, ada perbedaan di rentang usia," kata Konsultan UNICEF Risang Rimbatmaja dalam diskusi 'Keterlibatan Masyarakat dalam Respon Pandemi Covid-19', ditulis Jumat (6/11).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
Jika dirinci, perilaku mencuci tangan menjadi yang paling banyak dilakukan responden dengan jumlah 71,2 persen, lalu diikuti dengan memakai masker 70,8 persen, dan yang paling rendah adalah menjaga jarak 46,8 persen.
Dia mengemukakan, hasil tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih melakukan 3M secara parsial dengan perilaku yang paling banyak dilakukan adalah mencuci tangan dan memakai masker. Khusus untuk jaga jarak, Risan mengatakan ada aspek norma sosial dan mispersepsi yang melatarbelakangi rendahnya implementasi protokol ini.
"Misalnya orang lain yang mendekat bukan saya. Semua juga tidak jaga jarak kenapa saya harus jaga jarak. Nomor duanya adalah mispersepsi, saya sehat, tidak ada virus, ngapain kita jaga jarak. Konsep Orang Tanpa Gejala [OTG] itu belum betul-betul masuk di benak orang," tekannya.
Terkait dengan hal ini, UNICEF Communications Development Specialist Rizky Ika Syafitri menjelaskan konsep OTG perlu lebih ditekankan dalam komunikasi dengan masyarakat. Menurutnya, tidak mudah untuk mengubah perilaku masyarakat saat pandemi. Disiplin dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan menjadi kunci untuk keluar dari krisis kesehatan saat ini.
"Kami [UNICEF] mencoba menggali data agar kami bisa merumuskan strategis komunikasi yang tepat untuk mencapai perubahan perilaku. Kita harus paham audience, pengetahuan [mereka] cara pencegahan, cara penularan gimana, sikapnya terhadap perilaku itu," tambahnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun apakah manusia siap menghadapi dunia baru yang penuh tantangan ini?
Baca Selengkapnya