Konser 'Indonesia in Harmony' untuk Semangat Merawat Perdamaian Papua
Merdeka.com - Komposer sekaligus pianis Ananda Sukarlan membawakan karya-karya khusus untuk Papua pada konser 'Indonesia in Harmony' yang digelar di Kampus Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang, Kamis (31/10). Konser ini sebagai wujud syukur terhadap kondisi Papua yang aman dan damai pascakerusuhan beberapa waktu lalu.
Ananda menyampaikan, Rapsodia Nusantara, karya-karyanya yang berdasar lagu-lagu tradisional nusantara, dibuat untuk merayakan keberagaman Indonesia.
"Keseragaman kita sebagai bangsa Indonesia justru keberagaman itu sendiri," katanya sebelum memulai penampilannya.
-
Mengapa lagu Indonesia Raya diciptakan? Melihat semangat persatuan dan kebangsaan yang ada pada kongres itu, Supratman merasa terinspirasi untuk menciptakan sebuah lagu yang dapat membangkitkan semangat perjuangan dan mencerminkan kebesaran bangsa Indonesia.
-
Siapa yang menciptakan lagu Indonesia Raya? Lagu yang dengan cepat mengukir jejaknya sebagai simbol perjuangan dan kebanggaan bangsa ini adalah 'Indonesia Raya,' yang ditulis oleh komponis berbakat, Wage Rudolf Supratman.
-
Apa makna lagu Indonesia Raya? Lagu Indonesia Raya memiliki tiga stanza, tetapi yang sering dinyanyikan adalah stanza pertama saja. Lirik lagu ini menggambarkan cinta dan kesetiaan kepada Tanah Air, bangsa, dan negara Indonesia.
-
Kenapa lagu "Rungkad" jadi populer di Indonesia? Lagu ini menceritakan tentang pedihnya putus cinta. Hubungan asmara yang telah kandas penuh dengan ekspresi sedih dan galau. Tak heran, jika lagu ini kemudian banyak dinyanyikan oleh anak-anak muda karena memiliki latar belakang cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
-
Apa yang dibawakan Tarawangsa Sunda Lugina? Grup itu tampil dengan mengangkat budaya Indonesia di mata pencinta musik yang berkumpul dari seluruh dunia.
-
Bagaimana cara pembuatan Naskah Sanghyang Raga Dewata? Mengutip laman Napak Jagat Pasunda, lembar dari media tulisan itu masih amat sederhana berbahan daun lontar kering.
Dari 13 lagu nusantara yang dibawakan, Ananda memperkenalkan secara khusus 'Rapsodia Nusantara 24' untuk memperingati tokoh perdamaian Papua, Pater Neles Tebay, yang wafat pada April lalu. Karya ini menggubah melodi rakyat 'Domidow' asal Dogiyai, Papua, tempat kelahiran Pater Neles Tebay.
"Awalnya bahkan saya tidak pernah dengar tentang Dogiyai. Kemudian saya melakukan riset dan seorang misionaris Jerman memberitahu saya notasi melodi rakyat Domidow yang kemudian menjadi Rapsodi Nusantara 24," paparnya tentang lagu yang pertama kali dibawakan pada Ubud Writers and Readers Festival pekan lalu.
Rapsodia Nusantara 24 sejauh ini adalah nomor terakhir lagu-lagu berdasarkan melodi Nusantara yang diciptakan Ananda. Tiap nomor Rapsodia fokus ke satu atau beberapa lagu daerah dari satu provinsi di Indonesia.
"Rapsodia Nusantara telah dimainkan oleh ratusan pianis dari berbagai negara," ungkap Ananda.
Sebelum konser, penonton juga disuguhkan dengan pemutaran film dokumenter tentang Papua yang berjudul 'Pelangi di Ufuk Timur' karya Baptista Anton, dan diskusi yang menghadirkan Aileen H Riyadi dari Yayasan Pendidikan Harapan Papua. Mereka sepakat kedamaian di Papua harus terus dirawat demi memajukan pendidikan dan kualitas kehidupan saudara sebangsa setanah air kita di Bumi Cenderawasih.
Seperti diketahui, semangat untuk terus merawat perdamaian di Papua juga ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memilih daerah Papua sebagai kunjungan perdananya setelah dilantik sebagai Presiden periode 2019-2024. Pada 28 Oktober 2019, Jokowi bahkan secara khusus meluangkan waktunya untuk meninjau sejumlah lokasi terdampak kerusuhan yang pernah terjadi di Wamena pada September lalu.
Jokowi meminta kerusuhan tidak terulang lagi di tanah Papua, termasuk di Wamena. Dia juga menekankan, pemerintah tak hanya akan membangun kembali gedung-gedung dan fasilitas publik yang rusak, namun juga akan berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat di Wamena.
"Saya minta keamanan betul-betul kita jaga bersama-sama. Jangan ada peristiwa lagi, tapi ini jadi komitmen, jadi pengalaman empiris kita agar kejadian ini tidak lagi terjadi. Yang rugi kita semuanya, kita semuanya, baik memulihkan ekonomi, psikologis politik, semuanya," kata Jokowi saat bertemu perwakilan tokoh dan masyarakat di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (28/10).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 300 seniman lintas generasi dari beragam profesi menyemarakkan pertunjukan kolosal bertajuk Pagelaran Sabang Merauke ‘Pahlawan Nusantara’.
Baca SelengkapnyaBertema Persahabatan yang lebih erat dan kemitraan yang lebih kuat, hubungan diplomatik Indonesia dan Korsel.
Baca SelengkapnyaIbu Negara Iriana Joko Widodo, menginisiasi pagelaran seni musik tradisional di Stadion Utama Gelora Bung Karno akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPagelaran Sabang-Merauke The Indonesian Broadway kembali menampilkan aksinya yang apik di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (16/8) malam hari.
Baca SelengkapnyaFestival ini merupakan wadah bagi para pelajar HSE dalam menampilkan kreativitas musikal, instrumen, makanan dan tarian khas negaranya masing-masing.
Baca SelengkapnyaDi tengah semaraknya Kongres Pemuda yang diadakan di kota Batavia, sebuah lagu menggema dengan semangat kebangsaan yang menggetarkan hati pendengarnya.
Baca SelengkapnyaTerus menjaga persatuan dan kesatuan di tengah momentum Pemilu serentak tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPagelaran Sabang-Merauke turut dimeriahkan dengan penampilan memukau Yura Yunita dan Isyana Sarasvati.
Baca SelengkapnyaIndra Lesmana memutuskan menetap di Bali pada tahun 2014
Baca SelengkapnyaParade Budaya Beautiful Heritage of Indonesia digelar untuk merayakan keragaman budaya dan melestarikan serta mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnang dan Ashanty juga diminta membawakan lagu sendiri meski dia sadar tak punya karya bertema nasionalisme.
Baca SelengkapnyaIsyana Sarasvati akan mengisi acara di Pagelaran ' Pahlawan Nasional.
Baca Selengkapnya