Konsumsi cokelat, belasan siswa SD di Kota Kediri keracunan
Merdeka.com - Diduga keracunan makanan cokelat, belasan siswa Sekolah Dasar Negeri Ngletih 1 Kota Kediri harus dirawat di puskesmas setempat. Pihak puskesmas dan kepolisian telah mengamankan sampel cokelat untuk diujikan ke laboratorium, Senin (16/10).
Dari belasan siswa yang mengalami keracunan ini semuanya siswa kelas 4 di SD tersebut yang terdiri dari delapan siswi dan empat siswa. Dari keterangan para korban, kondisi yang dikeluhkan yakni lemas, sakit kepala, mual hingga muntah. Tetapi sebagian besar sudah membaik hingga diizinkan pulang.
Menurut salah satu siswa, kejadian tersebut berawal ketika ada salah seorang teman sekolahnya berisial CT memberi cokelat di sekolah. Cokelat batangan tersebut dibawa oleh keluarganya dari luar negeri.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Bagaimana cara mengatasi keracunan makanan pada anak? Berikut cara mengatasi keracunan makanan pada anak yang penting diketahui, antara lain: Ciri-ciri Keracunan pada Anak Langkah pertama yang harus diambil ketika anak mengalami keracunan makanan adalah segera mencari bantuan medis.
-
Apa saja gejala keracunan makanan pada anak? Secara umum, gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Bagaimana mengobati keracunan makanan? Penanganan keracunan makanan bertujuan untuk mengatasi gejala yang muncul, mencegah terjadinya komplikasi, serta memulihkan kondisi tubuh. Metode penanganan yang digunakan dapat bervariasi sesuai dengan penyebab keracunan, tingkat keparahan, dan kondisi umum pasien.
"Sehabis mengonsumsi makanan cokelat kawan-kawan merasakan lemas dan mual-mual. Hingga akhirnya kami semua dibawa ke Puskesmas," kata Dimas salah satu korban.
Pihak puskesmas belum dapat memastikan penyebab pasti kondisi tersebut. "Tetapi dimungkinkan karena makanan yang dikonsumsi dalam 24 jam terakhir serta faktor kesehatan siswa. Setelah mendapatkan penanganan sebagian besar sudah langsung diizinkan pulang untuk rawat jalan," kata dr Maya Kusumastutik, dokter puskesmas Ngletih.
Bersama pihak kepolisian pihak puskesmas telah mengamankan sampel makanan cokelat untuk diujikan di laboratorium. Kini kepolisian masih mendalami kasus dugaan keracunan massal ini dengan memintai keterangan para siswa dan guru. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaDari 18 siswa siswi yang keracunan, sebanyak 17 orang sudah diperkenankan pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca Selengkapnya