Kontainer beras Bulog kecelakaan di flyover Kranji Bekasi, lalin macet parah
Merdeka.com - Sebuah kontainer bermuatan beras bulog sebanyak 60 ton jatuh di jembatan layang Kranji, Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi, Kamis (27/9) siang. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun menyebabkan kemacetan parah.
Mulyanto, sopir truk kontainer itu menuturkan, peristiwa bermula ketika truk dengan nomor polisi B 9381 PK yang mengangkut dua kontainer hendak menanjak ke fly over menuju ke arah Jakarta sekitar pukul 11.00 WIB. Mendadak truk itu tak kuat menanjak, dan justru berjalan mundur.
Karena itu, Mulyanto segera membanting stir agar tidak turun karena di belakangnya cukup banyak kendaraan. Akibatnya, truk mengalami oleng, dan menyebabkan kontainer berisi beras terguling. Kondisi truk juga dalam keadaan miring, serta bagian belakang rusak.
-
Kapan Polisi mengatur lalu lintas? Polwan cantik ini melakukan pengaturan lalu lintas bersama anak buahnya sejak Senin (8/1) malam.
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Dimana Polisi mengatur lalu lintas? Banjir mengakibatkan ruas jalan lintas Riau-Sumatera Utara (Sumut) tepatnya di Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) terendam air.
-
Siapa yang mengatur lalu lintas saat banjir? Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto mengerahkan Tim Satlantas untuk mengurai kemacetan.
-
Kapan kejadian truk melawan arus terjadi? Video yang menunjukkan truk kontainer melawan arus dan menabrak beberapa kendaraan serta pejalan kaki di jalan utama Kota Tangerang, menjadi viral di media sosial, Kamis (31/10). Kejadian ini diduga berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB, di mana beberapa pengendara motor dan ojek online berusaha mengejar truk yang ugal-ugalan tersebut.
-
Bagaimana truk itu berhenti? Truk baru dapat berhenti di Tugu Adipura setelah menabrak tugu yang terletak di tengah jalan.
"Waktu di tengah-tengah, tiba-tiba tidak kuat. Padahal pakai gigi satu," ujar Mulyanto di lokasi kejadian, Kamis (27/9).
Menurut Mulyanto, beras yang dibawanya berencana dikirimkan ke gudang Bulog di Jakarta. Namun, karena terjadi kecelakaan tunggal itu, maka pengiriman menjadi terlambat.
Akibat kecelakaan itu, kemacetan parah tak dapat dihindarkan. Soalnya, badan jalan tertutup truk yang miring dan kontainer yang jatuh.
Polisi setempat terpaksa merekayasa lalu lintas dengan sistem contra flow. Proses evakuasi sampai dengan pukul 14.00 WIB masih berlangsung.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mengurai kemacetan pasca kejadian tersebut, kendaraan yang mengarah Jakarta diarahkan keluar di Exit Tol Cikamuning.
Baca SelengkapnyaUntuk mengurai kemacetan yang hingga kini masih terjadi, polisi saat ini tengah melakukan sistem Contraflow.
Baca SelengkapnyaMacet Horor di Jalan Yos Sudarso Selasa Pagi, Penyebabnya Ternyata dari Dalam Pelabuhan Tanjung Priok
Baca SelengkapnyaKecelakaan beruntun yang melibatkan truk pengangkut kardus dan sejumlah kendaraan terjadi di KM 92, Ruas Tol Cipularang arah Jakarta.
Baca SelengkapnyaPT Jasamarga Transjawa Tol kembali berlakukan buka tutup contraflow dari KM 47 sampai dengan KM 70 arah Cikampek Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaKecelakaan maut itu terjadi saat sistem contra flow atau lawan arah diberlakukan
Baca SelengkapnyaKondisi di dalam bus pun penuh seperti di jam pulang kerja.
Baca SelengkapnyaKemacetan kendaraan mengular menuju kawasan Pelabuhan Merak
Baca SelengkapnyaPenutupan ini ditetapkan atas diskresi Kepolisian, setelah kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan terjadi Senin (8/4) pagi.
Baca SelengkapnyaKendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca SelengkapnyaH-6 Antrean Lebaran, Truk Menuju Pelabuhan Pelindo Ciwandan Sudah Macet sampai 2 Kilometer
Baca SelengkapnyaKecelakaan di KM 58 Terjadi saat Contraflow, Menhub Nilai Skema itu Masih Dibutuhkan Arus Mudik dan Balik
Baca Selengkapnya