KontraS Aceh: Tahanan Meninggal Diduga Disiksa
Merdeka.com - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh menilai, penyataan Kepolisian Daerah (Polda) Aceh yang menyebut komplikasi penyakit dialami Saifullah (44) adalah penyebab dia meninggal dunia, terlalu dini.
Saifullah merupakan tahanan Polres Bener Meriah. Dia diduga meninggal dunia karena mengalami penyiksaan oleh aparat kepolisian.
"Seharusnya dilakukan penyelidikan dulu, autopsi dulu, baru selanjutnya ada kesimpulan. Jangan diambil kesimpulan di awal sebelum proses apapun terjadi," kata Koordinator KontraS Aceh Hendra Saputra kepada merdeka.com, Minggu malam (5/12).
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa yang diduga ditangkap paksa? Ketua Kelompok Tani Kampung Susun Bayam (KSB) Furqan diduga ditangkap paksa Polres Jakarta Utara jelang buka puasa pada Selasa, 2 April 2024.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Kapan korban pertama kali disekap? Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
Dia menyebut, dari informasi yang dihimpun KontraS Aceh dan pernyataan istri korban di berbagai media, sejak dari awal penangkapan Saifullah yang tersandung kasus penadahan itu telah mengalami penyiksaan.
"Ini proses yang salah dilakukan polisi, bertentangan dengan prinsip peraturan Kapolri tentang implementasi hak asasi manusia dalam tindakan kepolisian. Seharusnya polisi dalam menangani perkara tidak boleh melakukan kekerasan," sebutnya.
Hendra mengatakan, karena pihak keluarga sudah melapor ke SPKT Polda Aceh, seharusnya polisi cepat melakukan penyelidikan dan proses autopsi terhadap korban.
Sebab, sejak dirawat di Rumah Sakit Muyang Kute, Bener Meriah, korban sudah dalam kondisi lemas dan lebam-lebam di beberapa bagian tubuhnya, sebelum kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh dan meninggal dunia di sana.
"Sehingga ini patut diduga terjadi penyiksaan oleh kepolisian. Saya tidak mau menyebut oknum ya, karena tanggung jawab (kasus) ini harusnya dilihat secara institusi," ujarnya.
Hendra Saputra menegaskan, proses penanganan kasus dugaan tahanan meninggal dunia diduga korban penyiksaan polisi tersebut, tidak bisa hanya dilakukan sebatas penanganan kode etik. "Harus sampai kepada pidana. Karena orangnya kan, meninggal. Tidak meninggal saja pun harus diproses pidana, apalagi ini menyebabkan hilangnya nyawa seseorang," tegasnya.
Polda Aceh Periksa Anggota Diduga Siksa Tahanan
Kepolisian Daerah (Polda) Aceh telah memeriksa anggota polisi dari Polres Bener Meriah yang diduga melakukan penyiksaan terhadap tahanan Saifullah (44), hingga menyebabkan dia meninggal dunia.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, menegaskan pihaknya telah melakukan penyelidikan melalui bidang Propam Polda Aceh terkait kasus polisi yang. diduga menyiksa tahanan tersebut.
"Laporan (keluarga korban) tersebut sudah ditindaklanjuti oleh Propam dan Ditreskrimum Polda Aceh dengan melakukan penyelidikan. Saat ini Propam telah mengambil langkah pemeriksaan terhadap oknum Polres Bener Meriah di Polda Aceh, yang kemudian akan ditindaklanjuti mencopot jabatan oknum tersebut agar mereka bisa diperiksa secara intensif," katanya dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com, Minggu malam (5/12).
Dia mengatakan, Polda Aceh serius dalam menangani setiap pelanggaran pidana yang dilakukan oleh personelnya.
Polda Aceh pun, tegas Kombes Pol Winardy, akan memberikan tindakan atau punishment sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku terhadap anggota yang terbukti bersalah.
Sementara itu, Kapolres Bener Meriah AKBP Agung Surya Prabowo didampingi sejumlah personel Polres Bener Meriah dan Polres Aceh Utara, hari ini telah melakukan silaturrahmi ke rumah duka almarhum Saifullah di Desa Alue Jamok, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara.
AKBP Agung Surya Prabowo, tutur Kombes Pol Winardy, memohon maaf atas tindakan anggotanya yang diduga melakukan kekerasan terhadap Saifullah hingga meninggal dunia.
Kepada pihak keluarga Saifullah, Agung menegaskan, akan melakukan pengawasan melekat dan berjenjang agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di wilayah yang dipimpinnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan penyiksaan terhadap anak itu, kata Indira tengah didalami oleh pihaknya.
Baca SelengkapnyaPolda Aceh menginvestigasi kasus tewasnya Saiful Abdullah (51), warga Kabupaten Aceh Utara, yang diduga dianiaya anggota Satresnarkoba Polres Aceh Utara.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Aceh Utara, Saiful Abdullah (51) tewas diduga dianiaya petugas Satresnarkoba Polres Aceh Utara yang menangkapnya.
Baca SelengkapnyaDugaan penyiksaan para terpidana itu terjadi saat Iptu Rudiana yang saat itu menjabat Kanit Narkoba mengusut kasus pembunuhan Vina dan anaknya, Eky.
Baca SelengkapnyaKerabat korban, Aswan menjelaskan, ada sejumlah luka di tubuh Sahrullah.
Baca SelengkapnyaKelima tersangka mengeroyok korban hanya dasar curiga. Sebab ada beberapa laporan pencurian yang diterima pihak keamanan sekuriti Ancol.
Baca SelengkapnyaPAN (28) salah satu pelaku mengatakan, dia kesal dengan perbuatan AR yang tega mencabuli anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban menemukan banyaknya kejanggalan dalam kasus tersebut, mulai dari luka lebam serta keterangan dari para saksi.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun itu terakhir kali terlihat berdiri dikerumuni polisi memegang rotan. Dia kemudian ditemukan tewas di bawah jembatan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaMenurut Muhammad MTA, Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki secara khusus akan memberikan asistensi terhadap kasus ini.
Baca SelengkapnyaKontraS turut mengecam keras tindak penyiksaan yang diduga dilakukan oleh anggota Sabhara Polda Sumbar terhadap pelajar hingga tewas.
Baca Selengkapnya