KontraS: Ada enam alasan Komjen Budi Waseso harus dipecat
Merdeka.com - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian RI Budi Waseso hari ini resmi naik pangkat menjadi Komjen dari sebelumnya berpangkat Irjen. Kenaikan pangkat ini tentu menguatkan posisi Budi Waseso untuk bisa menjabat sebagai Kapolri menggantikan Budi Gunawan yang kabarnya batal dilantik oleh Presiden Jokowi.
Kabar Budi Waseso bakal menjadi Kapolri sudah lama berembus setelah Budi Gunawan dinilai sudah tak mungkin lagi menjadi Kapolri. Bahkan isu yang berembus, Budi Waseso adalah pesanan Komjen Budi Gunawan. Secara struktural, jabatan Irjen Budi terdahulu adalah Sespimti Polri, jabatan yang berada di bawah Komjen Budi Gunawan ketika menjabat sebagai Kalemdik Polri.
Saat disinggung dirinya merupakan titipan Budi Gunawan, Budi Waseso meradang. Menurut dia, tidak ada kaitannya posisi Kabareskrim yang diraihnya saat ini dengan Budi Gunawan.
-
Apa kesepakatan Prabowo dengan KWI? 'Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,' kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.
-
Kenapa PKB mendukung Wayan Koster? 'Kita dukung Pak Wayan Koster. Berdasarkan laporan dari DPW PKB Bali komunikasi sangat baik,' ujarnya
-
Apa yang dideklarasikan Prabowo? Forum Rektor Indonesia menyerukan pelaksanaan Pemilu 2024 yang aman dan damai pada suatu deklarasi di Makassar, Sabtu (3/2).
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Apa yang diklaim Prabowo selama kampanye? Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto mengaku banyak mendapat nyinyiran dan ledekan bahwa hanya bisa menjual program-program Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2024.
-
Kenapa Prabowo bertemu dengan KWI? Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menemui pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk berdiskusi terkait Pemilu 2024 di Gedung KWI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024).
"Jangan melibatkan begitu, itu hal yang tidak benar. Silakan lihat saya bekerja, awasi pekerjaan saya. Apakah saya bermain dengan masalah-masalah itu. Silakan. Saya jamin saya yakin tidak. Karena saya profesional," tandasnya.
Beberapa jam setelah Budi Waseso menerima kenaikan pangkat, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mendesak Presiden Joko Widodo untuk memecat jenderal bintang tiga itu. Di akhir cuitannya, KontraS menuliskan hashtag #MasJokoBeraniNggak.
Melalui pampflet yang di-posting di akun Twitter, @KontraS menuliskan enam alasan mengapa Budi Waseso Harus dipecat. Berikut alasannya menurut KontraS.
1. Irjen Budi Waseso melakukan penangkapan di luar koordinasi dengan Pelaksana Tugas Kapolri Badrodin Haiti.
2. Penangkapan yang dilakukan oleh Bareskrim terhadap Wakil Ketua KPK bambang Widjojanto tidak sesuai prosedur hukum yang semestinya. Hal ini terbukti dengan tidak adanya pemanggilan terlebih dahulu sebagaimana diatur dalam Pasal 19 ayat (2) KUHP.
3. Penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto terjadi di bawah komando Irjen Budi Waseso merupakan penangkapan sewenang-wenang dan tidak sesuai prosedur yang tertuang dalam KUHAP.
4. Proses penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang diperintahkan oleh Irjen Budi Waseso adalah proses penangkapan yang melanggar UU Perlindungan Anak mengingat fakta bahwa setelah ditangkap, Bambang Widjojanto diborgol di depan putrinya, putrinya pun sempat dibawa ke Bareskrim sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.
5. Irjen Budi Waseso merupakan sosok yang partisan sehingga menyebabkan ia tidak profesional. Hal ini terbukti dengan pernyataan Budi Waseseo yang mengaku bahwa dirinya adalah anak buah Komjen Pol Drs Budi Gunawan (tersangka kasus rekening gendut) yang mana sudah diketahui bahwa beliau sangat dekat dengan Megawati Soekarnoputri.
6. Pernyataan mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno menyebutkan bahwa pengangkatan Irjen Budi Waseso sebagai Kepala Bareskrim Polri sarat kepentingan politik. Sebab, Budi tidak memenuhi syarat untuk diangkat menjabat Kepala Bareskrim Polri, yang seharusnya posisi Kepala Bareskrim Polri itu dijabat oleh orang yang pernah menjadi Kapolda Tipe A atau Kapolda Tipe B.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komjen (Purn) Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaKontraS menilai adanya muatan politik dalam pemberian pangkat terhadap Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPemecatan buntut Budiman mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaBudiman mengaku legowo menghadapi pemecatan tersebut.
Baca SelengkapnyaHasto ingatkan orang-orang yang telah diberi karpet merah sampai mengantarkan ke kursi kekuasaan untuk tetap beretika.
Baca SelengkapnyaKomandante bagian wilayah tempur yang telah dibagi dan disepakati oleh masing-masing caleg yang bakal bertempur.
Baca SelengkapnyaHasto mengingatkan masa reformasi atau saat Prabowo diberhentikan sebagai TNI.
Baca SelengkapnyaSekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Hasto Kristiyanto, menyampaikan tiga pantun saat menerima dukungan dari Forum Alumni Angkatan Muda
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun menyinggung pertemuan Presiden Jokowi dengan para Pj Gubernur Bali sebelum pencopotan baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaPerkara tersebut teregistrasi dengan nomor 186/G/2024/PTUN.JKT.
Baca SelengkapnyaTercatat, sebanyak 6 anggota polisi yang bertugas di wilayah hukum Polres Metro Jaksel diberi sanksi pemecatan.
Baca Selengkapnya