Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KontraS desak KY bongkar rekayasa vonis mati Yusman dan Rasulah

KontraS desak KY bongkar rekayasa vonis mati Yusman dan Rasulah . ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengadukan rekayasa vonis hukuman mati atas proses hukum yang menimpa anak di bawah umur, Yusman Telaumbanua alias Ucok (16) dan kakak iparnya Rasulah Hia ke Komisi Yudisial.

Kepala Divisi Pembelaan Hak Sipil dan Politik KontraS, Putri Kanisia mengatakan, status salah satu terpidana yaitu Yusman Telaumbanua memang terbukti masih berada di bawah umur saat vonis mati dijatuhkan kepadanya. Putusan itu dinilai melanggar undang-undang tentang sistem peradilan pidana anak.

"Salah satu terpidana, yaitu Yusman Telaumbanua itu pada saat vonis di tahun 2013, usianya masih di bawah umur. Hal ini memang sudah terbukti dengan adanya surat baptis yang menyatakan bahwa Yusman Telaumbanua itu lahir di Nias pada 30 Desember 1996. Berarti pada saat divonis pada Mei 2013 usianya baru 16 tahun menginjak 17 tahun," kata Putri di Komisi Yudisial, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (19/3).

"Sebagaimana yang kita ketahui, menurut Undang-undang nomor 11 tahun 2012, tentang sistem peradilan pidana anak, menyatakan bahwa anak yang dituntut dengan vonis mati maupun hukuman seumur hidup, tidak boleh dihukum lebih dari 10 tahun, atau setengah dari hukuman orang dewasa," katanya menambahkan.

Dalam persidangan, lanjut Putri, umur Yusman telah dikonfirmasi oleh hakim dan dipastikan bahwa tim penyidik telah melakukan pemalsuan keterangan mengenai umur Yusman sebenarnya.

Namun KontraS menyayangkan, mengapa Majelis Hakim justru malah tidak menanggapi serius mengenai umur terdakwa yang sudah terbukti dipalsukan itu, dan malah melanjutkan sidang serta memberikan vonis mati kepadanya.

"Majelis hakim sudah pernah menanyakan kepada Yusman mengenai usianya. Pada saat di pengadilan Yusman mengatakan saat itu berusia 16 tahun. Lewat pengakuan Yusman itu majelis hakim memanggil penyidik untuk menanyakan kenapa anak di bawah umur ini, ditulis dalam berkas putusannya kelahiran 1993. Yang jelas berbeda 3 tahun," terang dia.

"Namun yang kami sesalkan, mengapa setelah ada pemeriksaan terhadap penyidik, sidang tetap dilakukan dengan metode pemeriksaan yang biasa. Maka kami mendesak Komisi Yudisial untuk segera melakukan penyelidikan, terkait dengan dugaan adanya kesewenang-wenangan yang dilakukan pada saat vonis terhadap keduanya," pungkasnya.

Diketahui, Yusman Telaumbanua (Ucok) dan kakak iparnya Rasulah Hia, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim PN Gunungsitoli, dengan tuduhan melakukan pembunuhan berencana pada Kolimarinus Zega, Jimmi Trio Girsang, dan Rugun Br Halolo di Gunungsitoli, Nias, Sumatera Utara.

Pembunuhan itu terjadi pada April 2012, saat ketiganya dari Medan datang ke Nias untuk membeli tokek dari Ucok dan Rasulah Hia. Setelah tiba di Nias pada malam hari, Rasulah Hia menyuruh 4 orang tukang ojek untuk menjemput ketiganya.

Tak sampai di tempat tujuan, ketiga orang itu malah dibunuh oleh tukang ojek dengan cara yang sadis, karena mereka menduga para korban membawa uang dalam jumlah besar dan hendak merampasnya. Namun ternyata hanya uang berjumlah Rp 7 juta lah yang dibawa para korban dan dirampas oleh keempat tukang ojek tersebut.

(mdk/efd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Divonis 20 Tahun Penjara dalam Perkara Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Yosep Hidayah Ajukan Banding
Divonis 20 Tahun Penjara dalam Perkara Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Yosep Hidayah Ajukan Banding

Vonis bersalah terhadap Yosep dijatuhkan majelis hakim yang diketuai Ardhi Wijayanto di Pengadilan Negeri (PN) Subang, Kamis (25/7).

Baca Selengkapnya
Diminta Hakim MK Perbaiki Berkas Gugatan Syarat Usia Capres-Cawapres, Pelapor Minta Proses Sidang Dipercepat
Diminta Hakim MK Perbaiki Berkas Gugatan Syarat Usia Capres-Cawapres, Pelapor Minta Proses Sidang Dipercepat

Pelapor diminta hakim MK memperbaiki laporan karena terdapat beberapa legal standing dan salah ketik.

Baca Selengkapnya
Keras, Yusril Sebut Ada Penyelundupan Hukum dalam Putusan MK soal Batas Usia Capres-Cawapres
Keras, Yusril Sebut Ada Penyelundupan Hukum dalam Putusan MK soal Batas Usia Capres-Cawapres

Terkait putusan itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus berkonsultasi dengan DPR untuk mengubah peraturan KPU. Namun, saat ini anggota DPR sedang reses.

Baca Selengkapnya
Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang 2 Tahun Baru Terungkap, Ada Kesalahan Prosedur saat Olah TKP
Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang 2 Tahun Baru Terungkap, Ada Kesalahan Prosedur saat Olah TKP

Salah seorang tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ditempatkan di rumah perlindungan.

Baca Selengkapnya
Polisi Periksa Pacar Tamara Pembunuh Dante dengan Alat Tes Kebohongan
Polisi Periksa Pacar Tamara Pembunuh Dante dengan Alat Tes Kebohongan

Polisi Periksa Pacar Tamara Pembunuh Dante dengan Alat Tes Kebohongan

Baca Selengkapnya
Sambangi KY, Pengacara Dini Sera Jelaskan Pertimbangan Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur
Sambangi KY, Pengacara Dini Sera Jelaskan Pertimbangan Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur

Pengacara Dini Sera dimintai keterangan sebagai pelapor dalam kasus vonis bebas yang diterima oleh Gregorius Ronald Tannur di Pengadilan Negeri Surabaya.

Baca Selengkapnya
Yudha Arfandi Pembunuh Dante Anak Tamara Tsyamara Divonis 20 Tahun Penjara
Yudha Arfandi Pembunuh Dante Anak Tamara Tsyamara Divonis 20 Tahun Penjara

Dalam dakwaan JPU, Yudha disebut membenamkan Dante sebanyak 12 kaki di dalam kolam sedalam 1,5 meter di kolam renang, kawasan Pondok Kelapa

Baca Selengkapnya
Usut Kasus TPPU di Kementan, KPK Periksa Anak Dan Cucu SYL
Usut Kasus TPPU di Kementan, KPK Periksa Anak Dan Cucu SYL

Dua keluarga SYL yang diperiksa penyidik yakni anaknya, Indira Chuanda Thita Syahrul, dan cucunya, Andi Tenri Bilang Radisyah

Baca Selengkapnya
KY Buka Peluang Periksa Hakim MA Terkait Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah
KY Buka Peluang Periksa Hakim MA Terkait Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

KY menyadari putusan inidapat menentukan Pilkada yang jujur dan adil

Baca Selengkapnya
Terima Laporan Keluarga Dini Sera, KY Bakal Periksa Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur
Terima Laporan Keluarga Dini Sera, KY Bakal Periksa Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur

Laporan ini buntut putusan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang memvonis bebas Ronald Tannur pada Senin (29/7).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pelapor Dugaan Pelanggaran Etik Anwar Usman Dkk Putusan MK Koyak Hati Nurani!
VIDEO: Pelapor Dugaan Pelanggaran Etik Anwar Usman Dkk Putusan MK Koyak Hati Nurani!

Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menggelar sidang dugaan pelanggaran kode etik hakim konstitusi, Selasa (31/10).

Baca Selengkapnya
MKMK Usut Dugaan Pelanggaran Etik Putusan MK, Berdampak ke Elektabilitas Prabowo-Gibran?
MKMK Usut Dugaan Pelanggaran Etik Putusan MK, Berdampak ke Elektabilitas Prabowo-Gibran?

Bawono menduga ada upaya menggulirkan isu tersebut agar menggerus elektabilitas Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya