KontraS: Kapolri bohong Fredi tak sebut aparat dalam video testimoni
Merdeka.com - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar menuding Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Hamonangan Laoly berbohong mengenai isi video testimoni Fredi Budiman. Temuan Tim Independen Polri, Fredi Budiman ternyata menyebut nama tiga aparat dalam video testimoni.
"Tuh kan, saya bilang juga apa, Kapolri dan Menkum HAM berbohong. Katanya tidak ada nama dalam video, sekarang terbukti Tim Polri bilang ada tiga nama," kata Haris kepada merdeka.com, Selasa (30/8).
Jenderal Tito sendiri mengatakan, Fredi tidak menyebut nama-nama aparat dalam video tersebut. Menurut Tito, video hanya berisi curahan hati Fredi dan penyesalan atas perbuatannya dan menyayangkan mengapa hanya dirinya yang dihukum sementara pelaku lain tidak.
-
Apa yang diklaim di video tersebut? Dalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi dan Kapolri Copot Polda Jabar Karena Batalkan Sidang Pegi Beredar sebuah video yang menarasikan Presiden Joko Widodo dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo mencopot jabatan Kapolda Jawa Barat (Jabar) karena batalkan persidangan tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan alias Pegi.
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Apa yang diklaim dalam video? Viral unggahan video di Reels Facebook yang mengklaim jika kacamata hitam dapat menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit. Pembicara dalam video tersebut menilai, bahwa memakai kacamata hitam justru meningkatkan bahaya dari radiasi ultraviolet matahari untuk mengurangi risiko kanker kulit.
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
"Dia (Fredi di rekaman video) enggak menyebutkan nama-nama. Intinya kira-kira dia menyampaikan curhatan dia lah dia bertobat, dia merasa bersalah selama ini." tegas di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/8).
Jenderal Tito menerima video testimoni Fredi Budiman dari Menkum HAM Yasonna Laoly, Kamis (25/8) kemarin. Tito menyebut ada dua buah video yang diserahkan Menkum HAM. Salah satunya berdurasi sangat pendek, sementara video lainnya cukup panjang.
"Berapa belasan menit setahu saya. (Durasinya) Yang satu pendek sekali, lebih kurang mungkin satu menitan lebih. (Durasi video yang) Satunya lagi di atas sepuluh menit," ujar dia.
Hal senada dikatakan Menteri Yasonna. Yasonna menolak jika video diperlihatkan ke publik dengan alasan belum mengetahui isi video tersebut. Dipastikan Yasonna isi dari video itu adalah pesan terakhir Fredi sebelum dieksekusi mati.
"Enggak lah (video dibuka ke publik), nanti kami lihat dulu isinya apa. Itu (video) hanya pesan terakhir kok," kata Yasonna Laoly di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (25/8).
Meski belum melihat video itu, politikus PDIP ini optimis jika dalam video itu Fredi tidak menyebut nama-nama pejabat tinggi Polri, TNI dan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang terlibat peredaran narkoba skala besar.
Keterangan Kapolri dan Menkum HAM terpatahkan oleh temuan anggota Tim Independen Polri, Hendardi. Dia membenarkan ada tiga aparat seperti yang dikatakan Fredi Budiman dalam video tersebut.
"Menyangkut nama-nama aparat, bahwa benar ada disebut setidaknya tiga nama, namun tidak dalam kaitannya dengan aliran dana sebagaimana kesaksian FB kepada HA,' kata dia kepada merdeka.com, Senin (29/8).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaIrjen Sandi Nugroho membantah isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon tertentu dalam Pemilu
Baca SelengkapnyaTNI turun tangan usut kasus kematian Vina Cirebon? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKejagung mengapresiasi proses pelaporan terhadap seseorang apabila memang membawa fakta bukan karena niatan menjatuhkan nama seseorang.
Baca SelengkapnyaSampai tiga kali Susno bertanya ke Dede apakah bersaksi di bawah sumpah di pengadilan
Baca SelengkapnyaPengacara Syahrul Yasin Limpo, Jamaluddin Koedoeboen mengklaim bukan kliennya yang melaporkan kasus dugaan pemerasan yang menyeret pimpinan KPK Firli Bahuri itu
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaJaksa Agung ST Burhanuddin mengakui pengepungan Kejaksaan Agung dilakukan oleh oknum Brimob Polri.
Baca SelengkapnyaPengacara Alvin Lim selaku yang mengungkap soal keberadaan Sambo di lapas tidak mau mempermasalahkan bantahan tersebut.
Baca SelengkapnyaKeterangan itu diberikan Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di dalam grup aplikasi perpesanan dalam bentuk pdf.
Baca Selengkapnya"Pengkapan Palti Hutabarat memakai pasal tersebut jelas keliru. Saya harus mengoreksi kesalahan polisi ini," kata Henri
Baca SelengkapnyaBeredar video yang menyebut KPK menggeledah rumah Cak Imin dan menemukan duit Rp2,2 triliun
Baca Selengkapnya