Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KontraS pertanyakan komitmen Jokowi bereskan kasus HAM masa lalu

KontraS pertanyakan komitmen Jokowi bereskan kasus HAM masa lalu Relawan Gerindra buang poster demonstran di KPU. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Kepala Biro Riset Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Puri Kencana Putri menilai, komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap penyelesaian kasus hak asasi manusia (HAM) dan korban kekerasan semakin hari semakin dipertanyakan. Presiden ke 7 tersebut dinilai kontradiktif dalam hal penegakan HAM di tanah air.

"Pernyataan yang diberikan Jokowi sangat berbeda dengan tindakan atau kebijakan yang diputuskan," ujar Puri saat acara bedah buku di Solo, Rabu (10/12).

Meski demikian, Puri tetap memberikan apresiasi terhadap pernyataan resmi Jokowi terkait Hari HAM yang disampaikan kemarin. Dalam pidato tersebut, lanjut Puri, Jokowi menjanjikan jaminan perlindungan minoritas untuk isu kebebasan beragama, berkeyakinan dan beribadah.

"Dalam pidato itu, Jokowi juga memberikan jaminan hak-hak rakyat di sektor ekonomi, sosial dan budaya (ekosob). Kemudian penuntasan kasus-kasus HAM berat dengan rekonsiliasi dan pengadilan HAM Ad Hoc," katanya.

Puri juga memberikan sejumlah catatan penting pidato Jokowi, yakni terkait kebijakan yang bertentangan dengan penegakan HAM. Di antaranya pengangkatan Hendropriyono dan Ryamizard Ryacudu, rencana eksekusi mati 20 terpidana, penembakan lima warga di Papua, intervensi negara dalam konflik parpol, pembebasan bersayarat Pollycarpus.

"Masih banyak lagi, penambahan Kodam di Papua, rencana pemberian grasi untuk Eva Bande, dan aparat yang diturunkan dalam konflik dengan warga, kemudian kebijakan di sektor bisnis dan agraria," ucapnya.

Dalam kasus Papua, lanjut Puri, keputusan Jokowi menambah Kodam tak sesuai dengan komitmennya untuk menekan kekerasan di sana. Persoalan-persoalan yang terjadi di Papua adalah ekspresi mereka yang tidak bisa diselesaikan dengan peluru, tetapi dengan dialog.

"Kata kunci dalam menyelesaikan masalah Papua itu melakukan rekognisi bahwa Papua dan warganya adalah bagian dari kita," ucapnya.

Persoalan lain yang tak kalah penting untuk dicermati adalah, banyaknya orang-orang di lingkaran kekuasaan dengan pelanggaran HAM masa lalu. Orang-orang tersebut merupakan pendukung kemenangan Jokowi dalam Pilpres. Padahal korban orang-orang tersebut sangat jelas dan diketahui secara luas telah dibunuh, disiksa dan bahkan hingga saat ini masih ada yang belum diketahui keberadaanya.

Puri mencontohkan, kasus aktivis Wiji Thukul yang merupakan orang asli Solo.

"Wiji Thukul itu orang Solo, Jokowi juga asli orang Solo. Pasti dia tahu kisah pilu yang dialami Wiji Thukul serta keluarganya. Apakah mereka itu tidak mempunyai sedikit rasa empati untuk Wiji Thukul dan anak anak istrinya," pungkasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beda Raport Kebebasan Berpendapat Era SBY dan Jokowi selama 10 Tahun Berkuasa
Beda Raport Kebebasan Berpendapat Era SBY dan Jokowi selama 10 Tahun Berkuasa

Suarlin menjelaskan ada dua indikator penilaian dalam pemenuhan HAM.

Baca Selengkapnya
Ganjar Nilai Prabowo Tak Tegas soal Kasus Pelanggaran HAM Masa Lalu
Ganjar Nilai Prabowo Tak Tegas soal Kasus Pelanggaran HAM Masa Lalu

Ganjar mengaku tak puas dengan jawaban Prabowo mengenai komitmennya menyelesaikan kasus HAM masa lalu.

Baca Selengkapnya
Respons Prabowo soal HAM, Sekjen PDIP: Bagaimana jadi Pemimpin jika Tidak Kedepankan Dialog?
Respons Prabowo soal HAM, Sekjen PDIP: Bagaimana jadi Pemimpin jika Tidak Kedepankan Dialog?

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pemimpin tidak boleh memiliki rekam jejak pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Kamisan Terakhir di Pemerintahan Jokowi, Aktivis Bacakan Surat Penuh Kekecewaan
FOTO: Aksi Kamisan Terakhir di Pemerintahan Jokowi, Aktivis Bacakan Surat Penuh Kekecewaan

Aktivis Aksi Kamisan ke-836 menyoroti tidak terealisasinya janji-janji keadilan bagi korban pelanggaran HAM selama 10 tahun berkuasa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Aksi Kamisan ke-806, Aktivis Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat
FOTO: Momen Aksi Kamisan ke-806, Aktivis Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat

Aktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

Baca Selengkapnya
Catatan KontraS: Debat Kurang Maksimal Gali ‘Isi Kepala’ Capres Soal Isu HAM
Catatan KontraS: Debat Kurang Maksimal Gali ‘Isi Kepala’ Capres Soal Isu HAM

KontraS menilai bahwa momentum ini kurang maksimal untuk menggali ‘Isi Kepala’ para Calon Presiden terkait isu HAM

Baca Selengkapnya
Panelis Debat Capres: Prabowo Tak Tegas Jawab Pengadilan HAM dari Ganjar
Panelis Debat Capres: Prabowo Tak Tegas Jawab Pengadilan HAM dari Ganjar

Taufan menilai belum ada jawaban atau penjelasan yang tegas dari capres Prabowo Subianto. Terutama untuk mendorong peradilan HAM atas kejadian masa lalu.

Baca Selengkapnya
Tanggapi Debat Capres, Mantan Ketua Komnas HAM: Isu Pelanggaran HAM Seumur Hidup akan Dipersoalkan
Tanggapi Debat Capres, Mantan Ketua Komnas HAM: Isu Pelanggaran HAM Seumur Hidup akan Dipersoalkan

Eks Ketua Komnas HAM mengatakan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu bukan isu lima tahunan yang kerap muncul ketika Pemilu.

Baca Selengkapnya
Adik Wiji Thukul dan Keluarga Aktivis 1997-1998 Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus HAM
Adik Wiji Thukul dan Keluarga Aktivis 1997-1998 Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus HAM

Adik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Susun Kembali UU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
Pemerintah Susun Kembali UU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi

Menurut Yusril, undang-undang yang telah dicabut oleh Mahkamah Konstitusi itu lahir dari hasil pembelajaran dari pengalaman Afrika Selatan.

Baca Selengkapnya
Keras! Sekjen PDIP Bilang Prabowo-Gibran Cermin Jokowi Tiga Periode
Keras! Sekjen PDIP Bilang Prabowo-Gibran Cermin Jokowi Tiga Periode

Pernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif

Baca Selengkapnya
Catatan KontraS, Debat Pertama Kurang Maksimal Gali ‘Isi Kepala’ Capres Soal Isu HAM
Catatan KontraS, Debat Pertama Kurang Maksimal Gali ‘Isi Kepala’ Capres Soal Isu HAM

KontraS menilai banyak isu yang penting namun terlewat.

Baca Selengkapnya