Konveksi Baju Muslim di Bogor, Produksi APD dan Dibagikan Gratis
Merdeka.com - Sadar dengan tingginya kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) dan langkanya barang di pasaran, mendorong Pelangi Hijab yang biasa memproduksi baju muslim untuk membuat APD untuk dibagikan ke seluruh fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia di tengah pandemi Corona Virus (Covid-19).
Menggunakan bahan kain taslan yang terbuat dari serat sintetis, pabrik konveksi mereka di Kampung Cibereum RT01/01, Desa Sinarsari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, hanya mampu memproduksi 2.500 APD, karena sulitnya mendapatkan bahan kain.
"Nyari bahannya susah. Kalau ada yang jual juga mahal. Kita bagikan ini gratis berikut ongkos kirimnya ke fasilitas kesehatan yang menghubungi kami dan minta dipasok," kata Owner Pelangi Hijab, Aninditia Santoso, Kamis (2/4).
-
Bagaimana Via jual hijab? Penjualan secara online semakin membludak. Hal ini juga berdampak dengan transaksi Via melalui Berhijab.co, merek usaha hijab yang dirintis Via.
-
Kenapa bahan gamis mahal? Bahan-bahan mewah seperti sutra, sifon, brokat, beludru, dan renda, menawarkan kombinasi kenyamanan, keanggunan, dan kemewahan, menjadikannya ideal untuk Idul Fitri.
-
Bagaimana topi itu dijual? Topi itu dijual bersama dengan memorabilia Napoleon lainnya yang dikumpulkan oleh seorang industrialis yang meninggal tahun lalu.
-
Apa yang dijual oleh Nuraini? Nuraini sehari-hari menjual produk kue kering dan kue basah homemade yang dibantu oleh sejumlah karyawan.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Kenapa Hanggini sering memakai masker? Salah satu aktivitas yang sering dilakukan oleh wanita yang akrab disapa Jeha adalah menggunakan masker wajah.
Kata Anin, dengan mengerahkan 30 penjahit, mereka mampu memproduksi 250-300 APD dalam sehari. Meski begitu, dia memprioritaskan distribusi APD ke rumah sakit rujukan dan rumah sakit pemerintah untuk digunakan para tenaga kesehatan.
"Kita kan UMKM kecil, dana terbatas. Makanya kita prioritaskan untuk rumah sakit rujukan dulu. Selain itu bahannya juga sudah mulai susah didapat saat ini," katanya.
Secara standar kesehatan, APD buatannya ini, tidak 100 persen mampu melindungi para tenaga kesehatan. Namun setelah dia berkonsultasi dengan beberapa dokter, bahan ini cukup layak untuk digunakan.
"Bahan ini mampu menahan tekanan dua pascal. Secara medis bisa membantu. Karena terbuat dari plastik, jadi bisa dicuci," kata dia.
Menurutnya, biaya produksi untuk satu APD mencapai Rp 150.000. Namun, Anin tidak memusingkan hal itu. Dia hanya ingin membantu para tenaga kesehatan dalam perang melawan Covid-19.
"Biaya yang kita pakai untuk modalnya, berasal dari keuntungan yang didapat dari penjualan busana muslim kami. Sampai saat ini juga kami masih produksi. Hanya saja, ada sebagian kita fokuskan untuk membuat APD," tegasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) melanjutkan kegiatan pelatihan di bidang desain fashion dengan menyelenggarakan hunting kain bagi para desainer muda.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang nenek ingin membeli mukena, tapi tak punya uang.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi abdi negara, sosoknya menaruh perhatian besar bagi kesejahteraan masyarakat di sekelilingnya.
Baca SelengkapnyaIde memulai bisnis pakaian tiba-tiba muncul saat pasutri asal Ngawi ini kesusahan mencari jilbab untuk anaknya yang masih bayi.
Baca SelengkapnyaKelangkaan benang sudah berlangsung selama tiga pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaPasar tekstil di Jakarta, seperti Pasar Cipulir dan Pasar Tanah Abang, mulai diserbu para reseller.
Baca SelengkapnyaGagal ke perguruan tinggi tidak membuat semangatnya surut. Kini usaha hijabnya sukses.
Baca SelengkapnyaDari ide kreatifnya ini, Ia berhasil meraup omzet hingga Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaBazar yang digelar Baznas Bazis DKI Jakarta merupakan salah satu program pemberdayaan UMKM selama bulan suci Ramadan.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga yang membawa anak ikut berdesakan dalam antrean pembagian takjil gratis di Pemda Kabupaten Bogor di Cibinong.
Baca Selengkapnya