Konvoi kampanye Pilkada di Sleman, puluhan senjata tajam diamankan
Merdeka.com - Polres Sleman mengamankan puluhan senjata tajam, soft gun dan puluhan tongkat kayu dari peserta konvoi kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman nomor urut 2, Sri Purnomo dan Sri Muslimatun, Minggu (22/11) sore. Dari penelusuran polisi, barang-barang tersebut rencananya akan digunakan massa kampanye untuk menyerang simpatisan lawan politik.
Kapolres Sleman, AKBP Faried Zulkarnaen mengatakan pihaknya juga mengamankan dua simpatisan pasangan calon nomor 2 yang tertangkap membawa senjata tajam. Dua simpatisan tersebut yakni AP warga Bantul dan HB warga Mlati, Sleman.
"Dari razia kami kemarin kami dapatkan barang-barang ini, ada pedang, tongkat, soft gun. Dari keterangan dua tersangka yang kami amankan mereka mengaku memang sengaja membawa itu untuk menyerang musuh politik," kata Faried saat menggelar konferensi pers di Polres Sleman, Senin (23/11).
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Kenapa senjata dibakar? Benda-benda ini, termasuk pedang, ujung tombak, dan perlengkapan perisai, dibengkokkan secara ritual dan sengaja dibakar di atas tumpukan kayu pemakaman.
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
Senjata tajam yang diamankan polisi ditemukan di pinggir jalan. Diduga, senjata-senjata itu sengaja dibuang para simpatisan karena mengetahui ada polisi yang melakukan razia.
"Sebagian besar dibuang di selokan. Yang tertangkap tangan membawa dua tersangka. Selain itu kita juga menyita minuman keras dari satgas," ujarnya.
Faried mengimbau simpatisan partai yang akan kampanye tidak lagi membawa senjata tajam apalagi berniat melakukan penyerangan. Polisi berjanji semakin rajin melakukan sweeping terhadap simpatisan partai.
"Kami mengimbau untuk menjaga pemilu damai, tidak perlu membawa senjata seperti ini," tandasnya.
Sebelumnya pada Minggu (22/11) terjadi pengerusakan yang dilakukan simpatisan partai politik yang berkampanye dibeberapa lokasi yang berbeda. Sebuah kantor biro travel dan dua mobil travel di jalan Diponegoro, Kota Yogyakarta menjadi sasaran pengerusakan konvoi. Tidak hanya itu di jalan Damai, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman sebuah mobil rusak parah dihancurkan massa parpol yang konvoi. Di Bantul, sebuah motor dibakar massa konvoi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia pun menuntut supaya aparat seperti Bawaslu, dan pihak lain turut mengawasi.
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni merasa heran dengan tindakan yang dilakukan oleh segerombolan massa tersebut.
Baca SelengkapnyaSempat terlihat ada yang memprovokasi kemudian mengambil barang senjata tajam dan mengajak untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaViral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca SelengkapnyaSelama ini Tim Pemenangan RIDO menahan diri dan tidak bertindak gegabah dan memilih melaporkan tindak pelanggaran tersebut ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil-Suswono (RIDO) menyayangkan perusakan alat peraga kampanye di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaAPK sudah harus sudah bersih pada masa tenang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca SelengkapnyaTanpa basa-basi, Tim Sparta pimpinan Kombes Polisi langsung beraksi. Puluhan 'oknum' pendekar langsung digulung.
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca Selengkapnya