Koordinator BEM SI Mengaku Banyak Pihak Tawari Uang agar Tak Demo
Merdeka.com - Koordinator BEM SI Wilayah Se-Jabodetabek Banten, Muhammad Abdul Basit mengaku ada pihak-pihak yang mencoba menghalangi aksi mahasiswa dengan menjanjikan sejumlah uang. Namun, Abdul tidak menyebut identitas dari orang tersebut
"Banyak banget, terkait dengan menjanjikan sesuatu lah untuk kita tidak aksi. Banyak banget. Tetapi kami konsisten, tujuan kami untuk memperlihatkan bahwa kami tidak sama sekali ditunggangi," kata Abdul di Patung Kuda, Jakarta Pusat Kamis (17/10).
Abdul mengatakan, pihak kampus pun siap mengucurkan dana besar apabila mahasiswa memilih mengadakan seminar ketimbang unjuk rasa. Bahkan, pihak kampus berharap aksinya dialihkan di kampus. Tetapi mahasiswa menolak karena tujuan untuk mendesak Presiden menerbitkan Perppu KPK.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Kenapa Kemnaker ajak mahasiswa kolaborasi? 'Kita perlu kolaborasi dan sinergi untuk mendapatkan bonus demografi,' ucap Menaker saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Pasar Kerja yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta, Rabu (7/2/2024) di Jakarta.
-
Siapa yang mengajak mahasiswa untuk menjaga kondusivitas pemilu? Bupati Ipuk mengajak mahasiswa agar berkontribusi positif dalam menyosialisasikan informasi yang benar dan bermanfaat.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
"Kami minta kepada Jokowi untuk tegas dan berpihak kepada rakyat," ucap dia.
Pantauan di lapangan sejumlah mahasiswa mulai memenuhi Jalan Merdeka Barat, sejak pukul 14.00 WIB. Mereka berkumpul di Patung Kuda dengan mengenakan almamater hijau dan membentangkan spanduk dan poster. Salah satunya bertuliskan #RawamangunBergerak.
Hampir seluruhnya melengkapi dengan masker, buff atau penutup wajah. Para mahasiswa membentuk barisan melingkar setibanya di Patung kuda.
Awalnya, hendak menggelar aksi di depan Istana Presiden. Namun, diadang polisi wanita. Mereka membentuk barikade tepat di depan kawat berduri dan road barrier.
Mahasiswa akhirnya hanya bisa berunjuk rasa di depan Gedung Kementerian Pariwisata. Disela-sela koordinator berorasi peserta unjuk rasa lain sempat menumpahkan kekesalan ke pihak kepolisian yang berjaga-jaga tersebut.
"Ayah, ibu istighfar yang banyak. Jangan sampai kelewat batas memukuli kami. Katanya mengayomi tapi malah memukuli," teriak salah satu mahasiswa.
Demonstrasi masih berlangsung. Mahasiswa semakin mendekati kepolisian. Uniknya, yang berhadap-hadapan pada demo kali ini adalah polwan dan mahasiswi.
Terpisah, Kapolsek Gambir, Kompol Wiraga menjelaskan alasan menempatkan Polwan di garis terdepan pengamanan. Hal itu tak lain untuk mendinginkan suasana.
"Kita mengedepankan persuasi jadi terkesan polisi tidak sangar atau antimahasiswa," ucap dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca SelengkapnyaSaat aksi nanti, diklaim akan bergabung ribuan mahasiswa dari 50 kampus di berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaDewan Guru Besar UI Sampaikan Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Rektor Tidak Hadir
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaSejumlah mahasiswa UIN Alauddin Makassar melakukan unjuk rasa di depan kampus menolak surat edaran nomor 2591 tahun 2024 tentang Ketentuan Penyampaian Aspirasi.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut Kejati Banten bertindak netral dan tegas dalam menegakkan hukum di Provinsi Banten, terutama terkait pelaksanaan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Arteria Dahlan dan Masinton Pasaribu keluar Gedung DPR untuk menemui demonstran.
Baca SelengkapnyaKecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar
Baca Selengkapnya