Koordinator JPPR desak polisi usut aktor politik di balik kebohongan Ratna
Merdeka.com - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya hingga kini masih mendalami kebohongan Ratna Sarumpaet yang mengaku dihakimi massa di Bandung, Jawa Barat. Aktivis itu diamankan kepolisian di Bandara Soekarno Hatta, saat hendak terbang ke Chile.
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih Rakyat (Kornas JPPR) Sunanto mengatakan, aparat petugas harus dapat menangkap aktor penyebar berita hoaks. Bahkan, dia menduga kalau kasus itu adalah skenario.
"Saya kira yang paling penting, aktor politik pencipta hoaks ini yang perlu segera dihadirkan atau ditemukan. Karena produksi ini tidak hanya serta merta, saya yakin ini bagian dari skenario politik untuk penciptaan suatu opini. Iya bisa memungkinkan. Jadi semua skenario itu," kata Sunanto dalam diskusi publik bertema 'Residu Demokrasi Hate Speech dan Hoax' di D'Hotel Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/10).
-
Kenapa Ratna Sarumpaet ditangkap tahun 1998? Sebelumnya, ia bahkan sempat ditangkap pada 11 Maret 1998 di Ancol dan ditahan selama beberapa bulan karena tuduhan makar.
-
Dimana Ratna Sarumpaet lahir? Ratna Sarumpaet lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, pada 16 Juli 1949.
-
Apa profesi Ratna Sarumpaet di tahun 70an? Di tahun 70-an, Ratna Sarumpaet aktif dalam pentas teater. Saat itu, ia dikenal sebagai sutradara sekaligus pemain teater wanita terkenal di zamannya.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Kenapa Ratna Sari Dewi terbang dari Tokyo? 'Sangat berterima kasih kepada Dr. Findley yang merupakan pengurus rumah tangga terbaik yang dapat kami harapkan dalam beberapa tahun terakhir dan untuk ibu saya yang terbang dari Tokyo,' lanjut Kartika.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Selain itu, katanya, kasus hoaks pun dapat dilakukan secara bersama alias tim. Mengingat, saat ini sudah masuk dalam tahun politik.
"Ada memang skenario untuk meningkatkan stabilitas dibuat tim itu untuk meningkatkan, sehingga menimbulkan simpati dan empati publik. Sehingga bisa menyerang kubu lawan tapi sebenarnya itu skenario dalam tim itu," ujarnya.
Lebih lanjut ia menduga, kasus kebohongan aktivis itu diduga ditunggangi aktor politik.
"Iya bisa jadi, makanya aku ungkapkan. Bagaimana kalau menemukan aktor intelektualnya. Sehingga tidak berakibat kepada orang lain. Sehingga tidak berdampak pada kandidat lain atau orang lain. Padahal ini adalah by design dati sebuah tim. Memang ada isunya yang memang diciptakan lawan, tapi ada juga isu untuk meningkatkan elektabilitas kandidatnya," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Titi Anggraeni menambahkan, informasi bohong atau hoaks dapat merusak demokrasi Indonesia.
"Saya kira hoaks dan hate speech (ujaran kebencian) bukan lagi sebuah praktik demokrasi tapi kejahatan demokrasi. Membuat kedaulatan rakyat tidak terwujud. Ini yang tidak boleh kita biarkan," kata Titi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Palti bukan merupakan pihak pertama yang menyebarkan video tersebut.
Baca SelengkapnyaArteria Dahlan meminta Dirjen Imigrasi Kemenkumham melakukan perlawanan terhadap Kejaksaan.
Baca SelengkapnyaTodung Mulya Lubis mengungkapkan kronologi penangkapan Palti yang dilakukan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar-Mahfud akan memberikan bantuan hukum kepada Palti Hutabarat.
Baca SelengkapnyaSebelum gabung sebagai relawan Ganjar, Palti merupakan relawan Pro Jokowi
Baca SelengkapnyaPalti Hutabarat ditangkap polisi dan jadi tersangka kasus penyebaran informasi
Baca SelengkapnyaArteria menjelaskan Kejaksaan Tinggi memanipulasi OTT dengan berpura-pura memberi uang ke petugas imigrasi
Baca SelengkapnyaSebelumnya, pengacara Sunana Kalijaga mengunggah melalui akun instagram pribadinya @sunankalijaga_sh pada Kamis (3/10) malam.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku PDIP tidak akan melakukan kampanye hitam atau black campaign.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto hadir memenuhi panggilan Polda Metro Jaya hari ini
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara
Baca SelengkapnyaMeski Palti Hutabarat tidak ditahan, Bareskrim memastikan bakal terus melanjutkan proses penyidikan kasus
Baca Selengkapnya