Kopassus dan UGM gelar Ekspedisi NKRI koridor Maluku
Merdeka.com - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Universitas Gajah Mada (UGM) menjalin sinergi di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Kerja sama tersebut diteken melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UGM Pratikno dan Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus, Brigjend Herindra dalam Sidang Pimpinan UGM, Rabu (15/1).
Salah satu program kerja sama yang sebentar lagi akan dilakukan yaitu Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara, pada 6 Februari-26 Juni 2014.
-
Karya ilmiah apa itu? Karya ilmiah adalah sebuah tulisan yang dihasilkan dari penelitian atau analisis mendalam mengenai suatu tema dengan pendekatan ilmiah.
-
Bagaimana kesimpulan membantu pembaca memahami penelitian? Dengan merangkum temuan dan hasil penelitian, penulis dapat menyajikan kontribusi mereka terhadap pemahaman suatu topik.
-
Apa yang ditemukan dalam penyelidikan? Media Fars yang berafiliasi dengan Pasukan Garda Revolusi melaporkan, sebuah penyelidikan menyiratkan Haniyeh dihantam rudal dan menyimpulkan Israel terlibat dalam aksi pembunuhan ini.
-
Apa yang di persembahkan dalam skripsi ini? Skripsi ini kupersembahkan untuk orang paling istimewa dalam hidupku.
-
Kenapa penelitian ini penting untuk Indonesia? 'Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa intervensi nutrisi tidak hanya meningkatkan kesehatan anak yang kekurangan gizi, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi Indonesia, seperti peningkatan kualitas hidup masyarakat dan efisiensi sistem kesehatan.'
-
Bagaimana cara agar ilmu pengetahuan bermanfaat? Pengetahuan sejati melahirkan kebijaksanaan dan kerendahan hati.
Herindra menuturkan, lulusan UGM saat ini telah banyak mengisi posisi-posisi penting dan strategis di pemerintahan. Melihat peluang itu maka Kopassus menggandeng UGM sebagai universitas terbesar di Indonesia terutama pada Ekspedisi NKRI 2014.
"UGM ini kampus besar. Mahasiswa dan dosennya potensial. Sementara lulusannya menempati posisi penting dan strategis di pemerintahan maupun tingkat internasional sehingga kita tertarik untuk bekerja sama," kata Herindra.
Lebih lanjut Herindra menjelaskan, Ekspedisi NKRI telah dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu di Koridor Bukit Barisan, Kalimantan dan Sulawesi.
Pada ekspedisi sebelumnya, kata dia, keterlibatan mahasiswa belum maksimal sehingga akan ditingkatkan. Dia juga berharap agar hasil dari Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara ini nanti akan menghasilkan penelitian serta buku-buku ilmiah.
"Mudah-mudahan ekspedisi ini semakin bermanfaat serta menghasilkan penelitian dan buku ilmiah terbaru dari mahasiswa," ujarnya.
Sementara itu, Pratikno menyambut baik kerja sama tersebut. Ia menilai banyak manfaat serta kontribusi penting dari kerja sama ini khususnya terkait eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) serta penguatan rasa cinta negeri.
"Ini sejalan dengan status UGM sebagai universitas perjuangan maupun universitas nasional," kata Pratikno.
Apalagi, kata dia, mahasiswa UGM juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Rektor berharap dari Ekspedisi NKRI 2014 akan dihasilkan riset-riset terbaru maupun buku (jurnal) ilmiah yang penting dan bermanfaat.
Sementara itu Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Kopassus Letkol Infantri, Kosasih, di hadapan para rektor dan mahasiswa peserta ekspedisi menjelaskan, Ekspedisi NKRI 2014 ini menempati 8 titik di Pulau Maluku dan Maluku Utara, yaitu Subkorwil-1 Masohi di Kabupaten Maluku Tengah, Subkorwil-2 Tual di Kabupaten Maluku Tenggara, Subkorwil-3 Namlea di Kepulauan Buru.
Titik lain adalah di Subkorwil-4 Saumlaki di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Subkorwil-5 Ternate di Kabupaten Ternate dan Kabupaten Halmahera Tengah, Subkorwil-6 di Tidore dan Kabupaten Halmahera Tengah, Subkorwil-7 Tobelo di Kabupaten Morotai dan Kabupaten Halmahera Utara, Subkorwil-8 Labuha di Kabupaten Halmahera Selatan.
"Pesertanya sekitar 1.300 orang terdiri dari berbagai komponen seperti mahasiswa, Menwa, pecinta alam, Pramuka, dll," terang Kosasih. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OceanX akan memulai serangkaian ekspedisi penelitian di Indonesia dengan kapal OceanX plorer
Baca SelengkapnyaBKSAP DPR mengunjungi kapal OceanX, Ocean Explorer atas undangan organisasi OceanX di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKapal OceanXplorer milik organisasi nirlaba OceanX dari Amerika Serikat, dikenal sebagai kapal eksplorasi
Baca SelengkapnyaKunjungan kehormatan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama militer antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaEks Kabareskim Polri ini berharap agar semuanya dapat berjalan dengan lancar.
Baca SelengkapnyaPolri berhasil ‘menyulap’ sebuah kapal layar yang awalnya berfungsi untuk beroperasi menjaga keamanan di perairan jadi perpustakaan.
Baca SelengkapnyaIndonesia sukses mempertahankan status White List selama tiga tahun berturut-turut yakni tahun 2020, 2021, dan 2022.
Baca SelengkapnyaAgus Subiyanto mengungkap rasa bangga-nya menjadi bagian dari keluarga besar Hiu Kencana.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto PDIP menyampaikan pentingnya Indonesia mewujudkan konsep Berdikari Bung Karno
Baca SelengkapnyaKegiatan sekaligus sebagai rangkaian kampanye 'Hidup Minim Emisi' dan upaya mengembalikan fungsi lingkungan.
Baca SelengkapnyaDia memberi pujian hingga hormat ke sang senior pensiunan jenderal Kopassus itu.
Baca SelengkapnyaMoU ini adalah langkah yang signifikan dalam menghadirkan perubahan positif dalam dunia pendidikan dan teknologi
Baca Selengkapnya