Kopassus dapat simpati, Imparsial minta rakyat berpikir jernih

Merdeka.com - Direktur Program Imparsial, Al A'raf mengimbau masyarakat agar berpikir jernih melihat kasus penyerangan 11 oknum Kopassus di Lapas, Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Penyerbuan itu menewaskan empat tahanan pelaku pengeroyokan Serka Heru Santosa.
Menurut Al A'raf masyarakat tidak boleh menyetujui aksi aparat yang melakukan tindakan melawan hukum. "Kita gerah terhadap premanisme tapi kita tidak boleh menyetujui aparat yang melakukan tindakan di luar proses hukum. Saya harap masyarakat untuk berpikir dengan jernih bahwa tindakan pembunuhan seperti di Lapas Cebongan adalah tindakan yang tidak manusiawi," kata Al A'raf di Universitas Al Azhar, Jakarta, Selasa, (9/4).
A'raf mengatakan biarkanlah hukum bekerja di dalam konstruksi negara hukum dengan mekanisme KUHP yang ada. Dia juga berharap seluruh level institusi penegak hukum untuk segera melakukan reformasi penegakan hukum.
"Lebih dari itu di sisi lain saya berharap seluruh level institusi penegak hukum untuk segera melakukan reformasi penegakan hukum, khususnya membangun suatu budaya penegakan hukum," ujarnya.
Dia menyatakan, pemerintah dan masyarakat semua harus sadar. Sesuai dengan pasal 1 ayat 3 konstitusi, Indonesia adalah negara hukum jadi harus berjalan sesuai proses hukum yg berlaku.
"Tidak boleh tindakan hukum rimba terjadi di negeri ini. Maupun itu terkait tindakan premanisme," ungkapnya. (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya